𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟔

146 15 4
                                    

Sepulang sekolah, Aksara dan Cakra segera pergi menuju tempat penitipan anak. Setelah berbincang sebentar dengan Ibu Dahayu, akhirnya Arsel di perbolehkan pulang. Sebelum pulang ke apartemennya, Aksara berencana membawa Arsel untuk jalan-jalan terlebih dulu.

Kini mereka bertiga sedang berada di taman. Melihat keramaian orang-orang yang sedang berada di sana, Aksara melirik putranya yang tengah memakan es krim. Lalu menghela napas saat melihat orang-orang yang berkunjung ke sana datang bersama pasangannya masing-masing. Canda tawa mereka terdengar jelas di telinga Aksara.

" Lo ganggu aja, " celetuk Aksara sambil menatap ke depan.

Cakra refleks menoleh ke arah Aksara.

" Siapa? Gue? " tanyanya bingung.

" Iyalah, siapa lagi. Ya kali Arsel? "

" Padahal gue gak ngapa-ngapain juga, " protes Cakra.

" Tetap aja lo ganggu. Gue kan pengen berdua aja sama anak gue, "

Cakra tertawa, tidak merasa berkecil hati dengan apa yang di ucapkan oleh Aksara barusan. Ia paham akan perasaan temannya itu.

" Makanya cari cewek sana! Biar gak ngerecokin gue mulu, " ujar Aksara lagi.

" Apa lo bilang? " Cakra melirik Aksara, berusaha menahan tawa.

" Sana cari cewek, " ulang Aksara.

" Apa gue gak salah denger? " gumam Cakra.

" Harusnya lo yang cari sana, buat dijadiin Mak tiri anak lo! "

" Gak ada yang mau, " balas Aksara.

" Siapa bilang? "

" Gak mungkin gak ada yang mau, orang bapaknya cakep gini kok. " ucap Cakra sambil menaik-turunkan alisnya.

Refleks Aksara meninju pelan bahu Cakra.

" Diem lo! Tar ada yang denger lagi. "

*****

Algara tengah menyesap rokoknya sambil berdiri di pinggir balkon kamar. Mata tajamnya menatap ke arah halaman samping rumah yang mengarah tepat di depan jendela kamarnya. Langit senja berwarna ke oren-orenan terlihat indah dengan burung-burung yang berterbangan secara teratur.

Algara menghela napasnya, lalu membuang puntung rokoknya ke bawah. Kemudian berjalan masuk ke kamarnya untuk mengambil ponsel. Algara memeriksa ponselnya dan terdapat pesan masuk dari nomor Rachel.

𝚁𝚊𝚌𝚑𝚎𝚕:
𝙶𝚊𝚛, 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗-𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗 𝚢𝚞𝚔

𝙶𝚊𝚛𝚊:
𝙱𝚘𝚕𝚎𝚑.

𝚁𝚊𝚌𝚑𝚎𝚕:
𝙾𝚔𝚎𝚢, 𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞 𝚢𝚊𝚊

𝙶𝚊𝚛𝚊:
𝚂𝚒𝚙

Setelah membalas pesan dari cewek itu ia lalu segera bersiap.

𝑻𝒐𝒌

𝑻𝒐𝒌

𝑻𝒐𝒌

Algara keluar dari kamar mandi, melirik ke arah pintu yang diketuk dari luar. Gegas ia membukakan pintu untuk melihat siapa yang datang.

" Kenapa? " tanya nya langsung saat melihat Amanda yang berdiri di hadapannya saat ini.

" Bang mau tanya, Bang Aksa dimana ya? Kok jarang ada di rumah. " tanya Amanda sambil celingukan menatap kamar Algara.

" Ya mana gue tau, " balas Algara ketus.

" Ish abang ini! " kesal Amanda sambil memanyunkan bibirnya.

AKSARA'S TEARS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang