𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏𝟏

95 8 1
                                    

" Apa yang ketemu, Gar? " tanya Liam yang mendengar ucapan Algara barusan.

Sontak membuat semua orang yang berada di meja itu menatap Algara dengan tanda tanya. Algara yang merasa ditatap pun hanya menampilkan raut wajah datar. Tak lama setelah itu Hesa pun kembali dengan membawa nampan berisi makanan pesanan mereka, diikuti seorang laki-laki muda berjalan mengikuti sambil membawa nampan berisi minuman.

Hesa duduk setelah meletakkan makanan-makanan tersebut di atas meja.

" Ayo cepet dimakan. Keburu jam istirahat habis, " ujar Hesa.

Selesai jam istirahat mereka semua segera kembali ke kelas. Tak terkecuali Aksara dan Cakra yang sedang menaiki tangga.

" Pulang sekolah ke rumah gue, Ra. " ajak Cakra sambil merangkul bahu Aksara.

" Gak dulu deh, Kra. Soalnya gue mau ke rumah Papa, "

" Ooh.. gitu, yaudah lain kali aja. "

Mereka tiba dikelas, tak lama setelah itu guru yang mengajar pun datang.

*****

Jam pulang sekolah telah berakhir sekitar 15 menit yang lalu. Namun Rachel masih belum beranjak dari tempatnya. Saat ini ia sedang berada di halte depan sekolah, berniat menunggu jemputan karena Algara tidak mengantarnya pulang hari ini. Katanya ada urusan mendadak yang harus segera diselesaikan.

Merasa suntuk, Rachel pun memilih untuk memainkan ponselnya sejenak. Membuka aplikasi video berlogo T di ponselnya. Tiba-tiba suara deruman motor mengalihkan perhatiannya dari layar ponselnya. Rachel memicingkan matanya ke arah asal suara. 𝘈𝘬𝘴𝘢𝘳𝘢? Batin Rachel saat melihat pemilik suara motor tersebut adalah Aksara.

Motor Aksara melintas di depan halte tempat ia menunggu, dengan cepat Rachel berdiri untuk menghentikan motor Aksara.

" Aksara, berhenti! " seru Rachel sambil merentangkan satu tangannya di depan cowok itu. Membuat Aksara refleks memberhentikan motornya.

Aksara menatap Rachel datar. " Kenapa? " .

" Gue nebeng sama lo, boleh? " ucap Rachel canggung.

" Emm.. soalnya gue gak ada yang jemput. " lanjut Rachel menjelaskan.

Aksara tak langsung menjawab permintaan Rachel, ia tampak menimang jawaban sejenak sebelum mengiyakan permintaan dari cewek itu.

" Tapi.. " ucap Aksara ragu.

" Tapi apa? Gak bisa, ya? " wajah Rachel tampak kecewa saat mendengar balasan Aksara.

" Bukan itu, tapi biasanya kan lo pulang sama Gara. "

" Gara udah pulang duluan dari tadi. Katanya dia ada urusan, " jawab Rachel.

" Jadi gue bolehkan, nebeng sama lo? "

Aksara mengangguk ragu. Sebenarnya ia ingin menolak, tapi ia tak punya alasan untuk menolaknya.

" Oke, tapi untuk kali ini aja, ya. "

Rachel mengangguk dan segera menaiki jok motor Aksara.

" Maaf ya, Ra, gue ngerepotin lo. " ujar Rachel saat motor Aksara mulai melaju menyusuri jalanan yang ramai.

" Gak masalah, " balas Aksara datar.

Setelah itu keheningan pun mulai melanda diantara keduanya. Tidak ada yang memulai pembicaraan duluan karena Rachel merasa canggung sedangkan Aksara yang memang tidak ingin membicarakan apapun terhadap mantannya itu.

" Lewat jalan pintas aja, Ra, biar cepet nyampe. " ujar Rachel memecah keheningan diantara mereka.

Aksara mengiyakannya lalu memutar setir ke arah jalan pintas yang dimaksud Rachel.

AKSARA'S TEARS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang