An Ordinary King~ [Boboiboy Sopan X Reader's]

chp 17 : pelaku?

  

     ✓hidup akan selalu terasa berat selama kau masih menggenggam erat hal hal yang pernah membuat mu    sekarat✓

•••

Author POV ✓

Setelah drama si sopan genit ama (name) pagi ini, akhirnya raja sopan dan tuan jayden sarapan pagi di meja makan , suasana sangat tenang seperti biasa para pelayan juga berbaris rapi di samping meja makan yg mewah nan elegan berwarna putih dengan sedikit ukiran tinta emas sebagai corak nya

   Jayden menyeruput secangkir teh hangat miliknya sambil melirik ke arah putra semata wayangnya itu yg tampak tak berselera makan, Wajah sopan juga murung

   "Ada apa? Apa ada sesuatu yg mengganggu pikiran mu?"

  Sopan menghela nafas gusar roman wajahnya sangat murung dan juga lelah kemudian manik biru milik sopan beradu pandang dengan manik milik ayahnya itu

   "Perjodohan ku dengan jiva"

  Tuan jayden kembali menyeruput teh nya dengan tenang tak ada raut cemas sama sekali di wajah nya kemudian jayden kembali bersuara "jadi dengan kata lain apa kau menolak perjodohan ini?"

   "Bukan begitu ayahanda.. tetapi hamba tidak mencintai jiva"

    "Lantas siapa yg kau cintai?"

    "(Name) , hamba mencintai nya"

  Uhuk uhuk

  Jayden tersedak Mendengar nama itu, dan menatap putra nya itu sedikit terkejut

   "What? (N-name)? Tapi dia hanya pelayan biasa mana mungkin dia menja—"

  Sopan geram dan kemudian langsung memotong kalimat yg ayahnya itu lontarkan lagi lagi tentang status? bangsawan? Sopan sudah muak dengan itu semua

   "CUKUP AYAH! Aku mencintai nya tulus, aku tidak perduli mau dia pelayan atau bangsawan, aku mencintai nya hanya itu yg penting" gertak sopan menatap tegas ke arah sang ayah

    "Tapi bagaimana dengan janji mu pada jiva waktu itu hm? Kau yg berjanji harus berani menepati sopan , kau itu raja.. R-A-J-A"  jayden sengaja menekan kata RAJA pada ucapan nya dan menatap putra nya itu dengan sorot mata dingin

    "ARGH persetan dengan itu"

   Jayden menghela nafas panjang ada raut wajah marah yg jelas di wajahnya, dan tatapan nya itu sangat kelam, jayden memang selalu begitu memiliki watak yg keras dan tidak mau di bantah.. kemudian jayden bangkit dari meja makan

   "Pikirkan dengan baik, jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan"

   Ucap Jayden kemudian melangkah kan kaki nya menjauh dari meja makan bahkan jayden tidak sempat memakan makanan nya hanya meminum teh saja.