02 : INFLUENCER

284 24 1
                                    

h a p p y r e a d i n g
.
.
.

Zergan memasuki rumah mewah miliknya dengan langkah cepat.

Cowok itu sedikit kesal sekaligus risih di saat melihat banyak wartawan berada di depan pagar rumahnya.

Sebelum menutup pintu utama, zergan sejenak menatap para wartawan yang memaksa masuk ke dalam perkarangan rumah.

Para wartawan itu tampak seperti zombie yang ingin memangsa manusia.

Menyebalkan.

Brak!

Pintu tertutup kasar menandakan marahnya cowok tampan itu.

"Pelan-pelan nutup pintunya zergan!" Tegur seorang wanita yang tengah duduk di sofa bersama seorang wanita lainnya.

Zergan menoleh. "Mama buat rumor apalagi?! Tadi di sekolah zergan juga ada wartawan nyariin zergan." Tanya Zergan dengan ekspresi datar.

Wanita yang disebut mama tersebut menarik nafas kasar.

Wanita itu menepuk sofa di sebelahnya, meminta zergan untuk duduk di sana.

"Ngobrol disini, gak sopan ngobrol sambil berdiri." Tutur zeora, ibu kandung dari zergan.

Zergan mendengus. Hatinya sedang tidak baik-baik saja karna tingkah para wartawan.

Namun walaupun sekelas apapun ia, zergan justru tetap menurut dan duduk di sebelah zeora.

"Jelasin."

Zeora tersenyum tipis. Putra nya memang seserius itu.

"Mama kena rumor kencan." Tutur zeora membuat zergan terkekeh.

"Udah punya anak juga, masih ada aja rumor kencan. Kaya masih muda aja." Sinis Zergan.

"Mama memang masih muda. Umur mama baru 33." Balas zeora.

"33 itu udah tua." Balas zergan lagi.

Zeora hendak membalas, namun zergan lebih dulu menyela ucapan nya.

"Kencan sama siapa?" Tanya nya.

"Mama gak beneran lagi kencan. Semuanya cuman berita hoax yang dibuat oknum gila kalau mama kencan sama pengusaha di Singapura. Bahkan ada editan palsu foto mama lagi jalan sama pengusaha itu." Tutur zeora.

"Beneran mama gak kencan? Nanti tiba-tiba sebar undangan." Tutur Zergan semakin membuat zeora kesal.

"Kamu ini anak mama gak sih? Ngebelain mama nya aja susah!" Kesal zeora.

"Ya udah maaf." Tutur Zergan.

"Zergan gak bisa bantu apa-apa. Jadi biar agensi mama aja yang ngurus masalahnya. Sekalian seminggu ini biarin zergan libur sekolah, nanti ada wartawan pula ke sekolah zergan." Tutur zergan lagi.

Tanpa mendengar jawaban zeora, zergan lebih dulu beranjak pergi menaiki lift menuju kamarnya yang berada di lantai 3.

Setibanya di kamarnya, zergan melempar asal tas sekolahnya.

ZERGAN ; playboy 100,0 %Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang