15 : ZIARAH

106 14 0
                                    

h a p p y r e a d i n g
.
.
.
.
.

_ _

"Lo gak kesepian kalau lo ke pemakaman? Lo ngerasa ramai disini? Di temanin para arwah?" Cerocos Kanaya.

Zergan mendengus kesal. "Disini makam bokap gue. Gue gak kesepian disini karena ada bokap."

Mendengar penunturan Zergan, kanaya sontak terdiam.

"Lagian yakali gue main sama para arwah disini. Arwahnya siapa aja gue gak kenal." Tutur Zergan lagi.

Kanaya hanya diam.

Gadis itu tak lagi menanggapi topik mengenai arwah.

Kini kanaya berjalan pelan memasuki area pemakaman dan berjalan seorang diri seolah ia memiliki tempat tujuannya.

Melihat itu sontak Zergan juga melangkah, menyusul kanaya yang terus berjalan masuk menuju sebuah makam.

"Kok lo tau makam bokap gue disini?" Tanya Zergan dari belakang kanaya.

Kanaya yang mendengar pertanyaan zergan sontak Menaikkan sebelah alisnya bingung.

Gadis itu lantas berbalik. "Mana makam bokap lo?" Tanya nya membuat zergan juga kebingungan.

"Lo tiba-tiba jalan ke arah makam bokap gue tapi lo gak tau makamnya yang mana?" Tanya zergan balik.

"Gue kesini karena ini makam bokap nyokap gue." Tutur kanaya.

Zergan terdiam sejenak. Cowok itu menatap sekilas makam kedua orang tua Kanaya kemudian beralih menatap sisi kanannya.

"Ini makam bokap gue." Tutur Zergan membuat kanaya mengalihkan pandangan nya ke kanan.

"Makam orang tua kita sebelahan nay." Tutur Zergan terkekeh pelan.

Kanaya tersenyum tipis. "Bisa kebetulan gitu ya." Balasnya pelan namun dapat di dengar oleh Zergan yang berada tepat di sebelahnya.

"Itu tandanya jodoh nay."

Senyum tipis kanaya seketika luntur saat mendengar penunturan menjijikan itu.

"Mimpi!" Ketus kanaya.

Mendengar jawaban ketus kanaya, zergan sontak terkekeh kecil.

Hingga akhirnya, suasana hening.

Tak ada satupun di antara keduanya yang membuka suara. Keduanya bahkan saling membelakangi dan terlihat sibuk dengan gundukan tanah dari makam masing-masing orang tua mereka yang bersebelahan.

"Nay, kalau boleh tau nyokap bokap lo meninggal karena apa?" Tanya Zergan tanpa menoleh.

Cowok itu hanya fokus mengusap batu nisan ayahnya tanpa berniat mengalihkan pandangan sedikit pun.

Kanaya pun sama, gadis itu hanya terdiam dengan posisi berjongkok menatap serius makam kedua orang tuanya.

"Kecelakaan. Kalau bokap lo?" Jawab kanaya.

"Serangan jantung." Jawab Zergan balik.

Suasana kembali hening. Zergan dan kanaya sama-sama membisu setelah saling bertanya.

ZERGAN ; playboy 100,0 %Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang