Sudah hampir seminggu jeno ataupun jisung tak ada kabar, jujur jaemin sudah merasa marah,tapi ia tak tau akan marah kepada siapa
Mingyu?... Tidak mungkin bukan, semua terjadi karna jeno dan ia sendiri yang menyebabkan kesalah pahaman antara mereka
Jaemin kini sedang berjalan selepas ia bertemu dengan temannya, haechan .
Ia berjalan pelan melihat kekiri dan kekanan,tak sengaja mata nya melihat jisung sedang berjalan kearah hotel di ujung sanaDengan terburu buru jaemin mengejarnya, mengikuti hingga masuk kedalam hotel, sesampainya di depan pintu hotel yang sudah tertutup jaemin hanya diam tak berniat untuk mengetuk nya
Tuk
TukDua kali ketukan dapat jaemin dengar suara langkah yang mendekat lalu sayup sayup percakapan orang didalam
"ayah, apa sudah memesan makan?"
"tidak, coba kau lihat dulu sayang"
Pintu perlahan terbuka, menampilkan jisung lalu dari sini dapat jaemin lihat ada jeno sadang menonton
Jisung terdiam saat menyadari buna nya lah yang datang,tanpa permisi jaemin masuk,lalu berdiri si depan jeno
"kalian disini? "tanya jaemin menahan tangis nya
"kalian meninggalkan ku, lalu kalian bersenang senang di sini? "jaemin mengelilingi ruangan yang berserakan dengan makanan atau pun remah makanan sepanjang jalan
Jeno mendekati jaemin yang masi memperhatikan keadaan hotel yang di tempati nya bersama anak nya
"bukan begitu sayang" jeno meraih jemari jaemin yang mengepal menahan kesal "kau bilang jangan marah marah lagi, jadi aku berusaha untuk tidak marah dengan cara menenangkan diri disini" jelas jeno menatap lurus kearah mata binar istrinya
"lalu jisung? "lirih jaemin dan melihat jisung yang melangkah mendekati nya
"buna.. Aku akan jelaskan oke, sekarang ayo duduk dulu,agar terlihat lebih santai, aku yakin kaki buna pasti lelah bukan?" ujar jisung takut takut, tapi ia berusaha untuk membujuk buna nya, karna selangkah lagi jaemin akan masuk kedalam kamar, lalu ia akan menemukan botol botol alkohol
Dua hari lalu ia baru saja mengadakan pesta miras berdua dengan ayah nya, bukan bukan, tapi setiap malam mereka akan mengelar pesta miras di ruang tamu hingga kamar
"tapi" jaemin tak bisa melanjutkan perkataan nya, sebab jisung meletakkan jari telunjukkan di bibir buna nya
"aiiis aku tau buna lelah, ayah selalu melarang buna berjalan jauh bukan, sini aku bantu membuka jaket buna" ujar jisung lalu menuntun jaemin menuju sofa lalu membantu membukakan jaket ny
"Jam makan siang akan masuk, buna lapar? "tanya jisung yang kini duduk, lalu ia menatap kearah jeno yang berdiri di depan kamar
"apa buna ingin pergi makan bersana ayah atau aku? "tanya jisung lagi, sebab jaemin masi diam
Jisung memberi pesan pada ayah nya melalui mata dan bibir nya "ayah, sembunyikan botol botol itu"
Jeno melangkah pergi namun berhenti tiba tiba sebab jaemin memanggilnya
"kau akan pergi lagi, kemana? "kesal jaemin yang sudah bediri
"buna, aku temani aku membeli bahan bahan untuk memasak, aku dan ayah sangat rindu masakan buna, apa buna mau? " ujar jisung yang mengalihkan jaemin dari jeno
"hmm" kesal jaemin lalu ia memakai jaket nya
Selepas jeno mengantarkan istri dan anak nya di depan pintu hotel, ia segera mengemasi sampah sampah, lalu juga kamar yang berserakan kan botol
"kemana akan aku buang ini? " kesal jeno mengumpulkan botol tersebut
Ponsel nya memberi tanda jika ada notifikasi, jeno segera memeriksa nya, ternyata jisung
Jie
Ayah, jangan sampai turun kebawah, buna tidak ingin pergi berbelanja jauh jauh, kami berada di toserba depan hotel
Pesan jisung membuat jeno mengaruk kepalanya kesal lalu ia harus membuang nya kemana,jalan satu satu nya adalah keluar dri hotel lalu buang ketong sampah depan hotel
Jeno mengetik pesan kepada Jisung, kenapa dalam keadaan seperti ini otak nya tiba tiba menjadi buntu
Lalu,harus di buang kemana
sampah sialan ini?Terserah saja, lemari
Jeno segera nyusun botol tersebut kedalam lemari, setelah itu ia melihat lagi, lemari sudah punuh, lalu akan ia kemanakan botol botol ini
Lalu saat ia menendang kesal botol hingga masuk kebawah kolong kasur ia tersenyum lalu memasukkan sisa kedalam kolong kasur
Tidak lama jaemin dan jisung kembali dengan membawa tentengan, ia langsung masuk kedalam mini dapur
Selama memasak jisung dan jeno membuang sampah ke bawah, jadi nya jaemin memasak dengan tenang, karna tidak akan ada yang menganggu selama ia memasak
"mingyu bilang dia tidak ingin menikah dengan chenle, dia sudah memiliki kekasih kata nya" ujar jaemin tiba tiba pada mereka berdua
"lalu apa kata haechan dan mark sayang? "penasaran jeno untuk tak mengacuhkan istrinya lagi
"hmm mereka bilang terserah pada anak anak, chenle juga setuju, ia kata ia juga sudah ada lelaki idamannya"balas jaemin sekenannya lalu lanjut dengan makanannya
Sedangkan jisung diam membisu saat jaemin mengatakan jika chnenle ada lelaki idamannya, siapa?
"buna, apa chenle mengatakan siapa lelakinya? " tanya jisung ragu
"tidak, memangnya kenapa, kau mau jadi suami nya? "goda jaemin pada jisung
Membuat kuping anak itu memerah dan membuang mungka dari orang tua nya
"kalau kau suka, berusaha, bukan diam saja, coba mingyu jadi menikah dengan chenle, kau pasti menyesal seumur hidup" timpal jaemin lalu axcuh tak acuh lagi pada dua pria dominan tersebut yang menatapnya
"aku hanya bertanya, kenapa sampai segitu nya" kesal jisung lalu kembali pada makannya
Terdengar suara gelak hjaemin melihat wajah cemberut anak nya
"kau ini kan hyung, kenapa suka sekali ngambek"ejek jaemin pada jisung
"is buna, diam saja aku sudah malas dengan buna lagi, selau saja hyung hyung hyung" kesal jisung lalu mendiami jaemin yang mengoda nya
Sedangkan jeno tersenyum saat menyadari jika jisung persis sekali dengan nya saat masi remaja suka tiba tiba ngambek
Makan itu jadi ajang tempat jaemin mengoda anak nya, hingga ia melupakan satu anak nya yang kini sendirian di rumah
Teman teman semua, aku baru up, juga baru terbitin cerita baru, jangan lupa mampir yak di sebelah :)))
KAMU SEDANG MEMBACA
dream nana
Fantasyseandainya jaemin tak pulang larut malam saat itu demi menambah uang pengobatan nenek nya, seandainya jaemin mendengarkan perkataan nenek nya seandai nya jaemin cukup kuat malam itu ya semua seandainya didalam benak jaemin ,jika sudah terjadi apa g...