19

154 9 0
                                    

Langkah kaki tersebut berjalan beriringan masuk kedalam rumah yang mereka tempati bersama

"buna ak---" suara berat tersebut berhenti saat menyadari buna nya tak datang sendirian, melainkan bersama ayah dan hyung nya

"jeno"peringat jaemin pada jeno yang menatap tajam pada anak bungsu nya

"aku akan langsung ke atas, ada pekerjaan yang harus aku lanjutkan" jeno melangkah naik ke atas meninggalkan mereka semua di ruang keluarga

Dan begitu pula jisung yang langsung melangkah pergi untuk menuju kamar nya,jaemin hanya dapat menghela nafas berat nya, lalu mendekat kearah anak bungsu nya yang menatap sendu kearah nya

"jangan dipikirkan, mereka aneh bukan? "tanya jaemin untuk menghilangkan kecanggungan diantara mereka

Hanya terdengar gumaman dari bibir mingyu

.....

Tak ada yang berubah dari beberapa bulan belakangan ini, mingyu yang mulai sibuk pada toko jaemin lalu jisung yang disibukkan dengan pekerjaan baru nya, menjadi direktur utama di perusahaan ayah nya

Sedangkan jaemin hanya pergi keluar sesekali saat haechan dan anak anak nya mengajak nya, atau membersihkan rumah

Haechan dan keluarga telah pindah menetap di korea, entah karna apa, yang jelas haechan tetap memaksa anak sulungnya untuk berbesan kepada jaemin

"terima saja, lagi pula mingyu itu baik sayang" kesal haechan menatap anak sulung nya

"kalau begitu mommy saja yang menikah dengan nya, kenapa aku?" balas kesal chenle pada ibu nya

"sudah lah haechan, kan chenle sudah bilang, dia sedang menyukai seseorang " bela jaemin agar pertengaran di depannya lekas selesai, karna setiap ada pertemuan, haechan selalu saja membujuk chenle

"na, kapan lagi dia akan menikah, dia sudah besar, selesai kuliah, tidak mau bekerja, lalu mau apa lagi" jelas haechan kesekian kali pada sahabat nya

Suara di depan jaemin  terus saja bersahutan hingga membuat kegiatan haechan dan jaemin terhenti karna suara lirih chenle yang akan menangis

"baik lah, nikah kan saja!"

Jaemin menatap kepergian chenle yang tampak kesal lalu berpindah pada sahabatnya yang tersenyum sangat bahagia

"apa tak apa? Kau tau kan mingyu bukan anak kandung ku? "jaemin meyakinkan haechan

"tak apa, lagi pula dia anak yang kau besarkan,anak jeno juga, tidak akan jadi masalah"

Mereka hanya mengelilingi mall dan berbelanja kebutuhan dapur, tidak jauh dari pertemuan sebelumnya, tapi kini tampak lebih semangat karna haechan berhasil membujuk putra nya

Jaemin masuk kedalam rumah dan melihat ada jisung yang terburu buru turun tangga,jaemin perhatikan anak nya itu akan pergi lagi seperti nya, tampak rapi dengan setelan jas dan tidak lupa dasi yang belum terpasang, hanya terlilit di leher nya

Mau kemana, sudah hampir malam? "tanya jaemin saat jisung sudah di hadapannya

"buna, aku akan ke luar negri malam ini, aku lupa jika ada rapat kerja sama tekan kontrak di belanda " jelas jisung lalu mengecup pipi jaemin lalu berlari keluar

Jaemin hanya dapat berdecak karna rasa kesal nya

"eh mingyu, kau juga akan kemana? "cegat jaemin melihat anak bungsu nya juga rapi dengan kemeja flanel nya jangan lupa topi dan masker nya

"aku ada acara sebentar di luar buna dengan seseorang" jelas mingyu terburu buru

"dengan chenle? "goda jaemin pada mingyu

"bukan, dengan teman smp ku"

"teman smp mu itu chenle kan, kalian ini" senyum lalu merapi kan rambut minyu yang belum terpasang topi

"aku akan berangkat sekarang saja buna,bay" mingyu segera berlari dari hadapan buna nya

"mereka sedang sibuk semua, jeno bagaimana?"tanya jaemin pada diri nya sendiri

Langkah kaki nya melangkah untuk naik ke atas, sepertinya suami nya berada di kamar

"sudah pulang rupa nya, kemari sayang" pinta jeno menepuk sisi kasur yang kosong

Jaemin lekas berbaring lalu menyaman kan pelukan hangat jeno di belakang punggung nya

"aku dengar dari mark, chenle akan melanjutkan pernikahannya, benar begitu?"

Jaemin menonggak untuk melihat jeno,lalu ia tersenyum bahagia

"hmm, aku tadi nya sangat tak percaya jika chenle mau, tapi aku sangat sangat bahagia, setidak nya mingyu mendepatkan yang terbaik, tugas ku selesai"jaemin balikkan tubuh nya lalu memeluk jeno lebih erat

"aku sangat lega karna sebentar lagi mingyu akan menikah, tanggung jawab ku selesai juga, jadi aku bisa mengurus putra ku sendiri, tanpa berbagi " jelas jaemin

"aku turut senang sayang"jeno tersenyum memeluk jaeminnya
"jadi kau mau menerima diri ku seutuhnya bukan? " tanya jeno lalu melepas pelukannya

"sepertinya kita harus istirahat, malam ini tampak sangat dingin bukan? " jaemin mengalihkan topik pembicaraan nya bersama jeno,lalu segera memejamkan mata nya

Jeno tampak menghela nafas nya lalu kembali memeluk istrinya, ini bukan kali pertama nya jaemin selalu mengalihkan topik, tapi ini sudah kesekian kali nya jeno tak terbalas

"padahal aku sangat ingin memiliki baby lagi bersama mu sayang, maaf kan aku hmm telah melekaimu "gumam jeno dengan tangan mengelus rambit jaemin ia juga merapikan poni milik jaemin yang sekiranya menutup mata nya

Mereka memang sering melakukan hubungan badan, tapi tetap saja jeno tak pernah berani meninggalkan benihnya di dalam rahim istrinya, ia sangat takut saat jaemin akan merasa hangat lalu akan menjerit ketakutan karna hal itu

....

"kau benar ingin menikah dengan ku? " suara lirih itu mengalun di antara angin kencang malam ini

"hmm" balas chenle sekenannya

"jika kau terpaksa, tidak perlu, aku akan segera mencari penganti mu"jelas mingyu menatap tunangannya yg sempat terputus

"apa yang harus aku lakukan, mommy hanya ingin aku menikah dengan mu, apa aku memiliki pilihan lain? " kesal chenle balas menatap mingyu jengkel

"baik lah, ayo jalanin bersama " putus mingyu lalu mengenggam jemari munggil tersebut untuk ia masukkan kedalam saku jaket nya

Chenle segera membuang mungka dari mingyu,entah kenapa ia rasa akan mendorong mingyu untuk menjauh dari nya, tapi ia tak berdaya untuk melawan mommy nya

"kau sudah menentukan tanggal nya? "tanya mingyu berbasa basi pada chenle

"belum, mungkin pertemuan mendatang akan di bahas "

"lalu kau juga sudah memikirkan acara seperti apa? "

"aku ikut pada mommy dan daddy ku saja "

"baik lah, kau ingin langsung pulang? " tanya mingyu untuk memastikan chenle baik baik saja, ia merasa jemari chenle yang ia genggam bergerak gelisah

"aku akan pulang, supir ku sudah menunggu di sana " chenle segera menarik tanganya yang di genggam mingyu lalu ia membungkuk pada minyu "aku pulang dulu"

Tanpa menunggu jawaban jaemin berjalan cepat menuju supir nya yang sudah menunggu nya

"entah kenapa ini berat" lirih mingyu menatap kepergian chenle dengan sendu

Dikit lagi mo end nih say,,maaf ya kalo makin mala makin ga jelas cerita nya xixixixi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

dream nanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang