01

2.1K 102 18
                                    

Siapa yang tidak mengenal Keluarga Maheswari? Sebuah keluarga yang memiliki kekayaan berjumlah fantastis.

Di pandang termahsyur dan memiliki cabang perusahaan di asia pasifik serta bergerak dalam bidang industri kosmetik, teknologi, konstruksi, kesehatan dan fashion.

Mahesa Compagnie adalah nama perusahaannya dan tentunya mendunia.

Namun, puncak kejayaan perusahaan Mahesa harus terjatuh akibat sebuah kecelakaan yang di alami oleh Keluarga Maheswari.

Seorang ayah yang bernama Lorenzo dan seorang ibu yang bernama Linda harus di nyatakan tewas di tabrak lawan bisnisnya usai melakukan perjalanan bisnis.

Keluarga Maheswari pun hanya menyisakan kedua anak mereka yang bisa terbilang masih muda.

Pradipta Maheswari adalah seorang kakak yang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya dan merawat sang adik yang lumpuh akibat kecelakaan mobil yang di alami keluarganya.

Pratama Maheswari adalah seorang adik yang hanya bisa pasrah akan takdirnya, kakinya tidak bisa digerakkan lagi atau lebih tepatnya, lumpuh total. Tidak bisa bergerak kemana-mana dengan bebas dan hanya bisa membebani kakaknya yang bekerja keras.

Demi merawat sang adik, Pradipta berusaha meluangkan waktunya untuk menemani adiknya yang kesepian di rumah tanpa ada seorang pun yang bisa diajak bermain atau sekedar mengobrol bersama.

Pradipta secara terpaksa menyerahkan cabang-cabang perusahaannya di luar negeri dan menyisakan satu perusahaan di dalam negerinya saja.

Pradipta tidak ingin melakukan perjalanan bisnis keluar negeri dan meninggalkan adiknya begitu saja tanpa pengawasan langsung darinya.

Begitulah perkenalan cerita secara singkat, mari kita melanjutkan ke dalam babak kisah mereka berdua.

================================

Di sebuah Perumahan Panthera.
terdapat sebuah rumah bertingkat dua yang ditinggali oleh dua anak dari Keluarga Maheswari, yakni Pradipta dan Pratama.

Dalam rumah itu, di ruan tamu.
Terlihat Pratama yang sedang menonton televisi untuk menonton sebuah serial animasi Hyouka.

Pratama sering menonton serial animasi yang menceritakan kehidupan anak sekolahan yang sering di dambakan oleh Pratama.

Ingin sekali Pratama berjalan-jalan pagi menikmati angin segar, berlarian kesana-kemari seperti anak kecil di taman bermain.

Bolehkah hal itu terwujud? Tentunya tidak karena kaki Pratama lumpuh total sehingga tidak bisa dipakai untuk berjalan, apalagi berjongkok.

Sungguh kasihan sekali hidupnya yang harus menggunakan kursi roda setiap saat atau menggunakan tongkat besi agar menopang tubuhnya.

"Masih menonton kartun itu?"

Pratama menoleh ke pemuda itu, rupanya kakaknya yang baru saja pulang dari kerja, Pradipta. "Masih, karena aku ingin seperti mereka."

Pratama memejamkan matanya dan membayangkan dirinya memenangkan lomba lari marathon dan pertarungan sepakbola.

"Tidak akan," Pratama membuka matanya dan memiringkan kepalanya karena bingung apa yang dimaksud dengan kakaknya.

"Maksudku, kau tidak akan bisa seperti itu .... buang itu sejauh mungkin," Tambahnya.

Pratama hanya bisa mengangguk dan bernafas gusar, sepertinya impiannya dahulu harus dikubur secara dalam-dalam.

Pradipta mengacak-acak surai adiknya dan tidak lupa menghirup aroma shampoo yang sempat dibelinya untuk adiknya ini.

Dipta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang