> Happy Reading <
.
.
.Sesampainya di mansion, Alden segera membawa Selena dan Ethan masuk ke dalam. Nyonya flintz yang melihat kondisi putrinya yang tak sadarkan diri terlihat begitu cemas, ia segera mengikuti Alden yang tengah berjalan menuju kamar putranya.
Nyonya flintz membukakan pintu untuk keduanya, sedangkan jun berjalan dibelakangnya. Alden segera membaringkan Selena diatas kasur, dan meminta jun untuk membaringkan Ethan disebelah adiknya.
"Apa yang terjadi Alden-a." Tanya nyonya flintz yang kini sedang berdiri di samping putrinya sembari tangannya membelai wajah Selena yang masih terdapat noda darah.
"Aku juga tidak tahu bibi, saat aku datang ke sana mereka sudah tak sadarkan diri dengan beberapa orang yang sudah tewas di sana." Jawab Alden dengan jujur karena memang ia tahu jika nyonya flintz sudah mengetahui jika selama ini Selena selalu pergi bersama dengan Ethan .
"Jun-a, cepat panggil dokter jang kesini." Pinta Alden pada jun.
"Baik tuanku." Jun segera pergi menjemput dokter jang.
Alden menatap kondisi Ethan dan Selena yang masih tak sadarkan diri, sedangkan nyonya flintz sedang memegang telapak tangan Selena dan sebelah tangannya membelai wajah Selena.
"Semua akan baik-baik saja." Alden mencoba menenangkan nyonya flintz.
Pintu kamar terbuka dua orang pelayan datang membawa baskom berisi air hangat, serta lap untuk membersihkan tubuh Selena dan Ethan yang penuh dengan noda darah, dengan hati-hati nyonya flintz dan pelayan tadi membersihkan noda darah di tubuh mereka dengan lap basah.
Saat dirasa sudah bersih, nyonya flintz meminta Alden untuk menggantikan pakaian Ethan dan Alden pun mengiyakan karena tidak mungkin meminta para pelayan menggantikannya.
Setelah menggantikan pakaian Ethan, Alden segera keluar dan memanggil nyonya flintz agar bisa menggantikan pakaian Selena, kini pakaian keduanya sudah bersih dan baru mereka hanya perlu menunggu dokter jang untuk memeriksa keadaannya.
Tak berapa lama dokter jang datang, ia mulai memeriksa Ethan terlebih dahulu karena memang keadaan Ethan yang lebih parah. Sedangkan kondisi Selena tidak memiliki luka sama sekali, meski pergelangan tangannya sedikit membiru. Melihat hal itu, Alden bisa menduga jika lebam itu karena cengkraman orang-orang itu untuk menahan Selena.
"Akan ku balas kau! Tunggu saja tanggal mainnya. Karena kau berurusan dengan orang yang salah!" Batin Alden.
Dokter jang yang merasa masih ada pendarahan di dalam perut Ethan pun mulai membedah dan menjahit luka sobekan itu dibantu oleh seorang perawat disampingnya, setelah memastikan tidak ada lagi pendarahan dokter jang kembali menutup luka Ethan dan memasang perban untuk menghindari gesekan kulit dengan bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akoma Mazi Sou [ Fantasy ]
Novela JuvenilEven in the next life, you're still mine. my love. Ethan Barentsz: seorang keturunan dari penyihir tertinggi yang merupakan reinkarnasi Ethan Maverick, dimana di kehidupan saat ini ia dihadapkan dengan ramalan dimana ia dan sang pemilik takdir akan...