CHAPTER 7

11 4 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

RENGGANIS & GARIS TAKDIR

"Besok gue mau ke Berlin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Besok gue mau ke Berlin." Seorang gadis terduduk di sofa tunggal kamarnya sambil menelpon seseorang.

"Mentang-mentang kosong lo main ikut-ikut aja ya, Dek. Heh! Itu tugas presentasi buat lusa gimana? Gue yang bikin?" Leka menyahut dengan rasa kesal.

"Tenang dulu, lupakan sejenak penugasan itu."
"Oh ya, gabungin Nala dong, Ka. Gue mau ngomong sesuatu."

"Gabungin aja sendiri, males gue."

"Leka, Leka. Yaudah bentar deh," pasrah Aychel.

"Halo, La?"

"Haloooo everyone! My name is Naila Amaya!Call me Nalaa." Nala berujar dengan segala kehebohan.

"Siapa sih yang ngajak lo join? Ribut banget kayak di kebun binatang!"

"Gitu banget, Lek, sama sahabat sendiri..." Nala berujar dengan nada sedih yang dibuat-buat.

"Keep Calm, Babe. Jangan ribut-ribut. Karena... aku punya kejutan untuk kalian," sahut Aychel dengan nada misterius.

Tiba-tiba saja panggilan telpon berubah menampilkan layar vidio call.
"Angkat sayang-sayangku...." Leka yang meminta panggilan vidio ini ternyata, sangat terbaca bahwa dia menanti-nanti kejutan apa yang akan diberi oleh Aychel.

"Giliran giniii aja ya, Lek, semangat banget lo, ampe merinding gue." Nala ikut menimbrung dengan menerima panggilan vidio itu.

"Penasaran banget ya kaliannn, hahahaa." Aychel terkekeh kecil mendapati wajah penasaran kedua temannya.

"Udah ah, buru." Leka semakin tidak tahan dipermainkan seperti ini.

"Jadi gini. Aku kan mau ke Berlin with my perents, so aku mau kalian juga ikut," ujar Aychel dengan tersenyum cerah.

"WAHHH DIBAYARIN CERITANYA NIHH?"
"GAS CUYY!"

"PAGI INI?!" Leka menjerit kuat kala mendapati Aychel bersama orang tuanya menjemput, parahnya lagi gadis blasteran itu mengatakan pagi ini akan berangkat.

"Iya, Eka... pagi ini kita berangkatnyaaa, hisshh!" Aychel memberi tau dengan rasa geram yang mendalam.

"Wah, udah gila lo, Chel." Leka yang merasa kesal berujar sembari membalikkan badannya ke arah ranjang, niatnya ia dengan piama panda itu ingin kembali menyambung mimpi.

Rengganis & Garis TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang