10

632 28 0
                                    

🍄✨🦤✨🍄

🪶

Pada hari Senin yang cerah, terik matahari mulai menembus jendela kamar tidur Fadil menandakan bahwa hari itu sudah menunjukkan pukul 05.30 pagi yang berarti dirinya harus mulai untuk bersiap menuju ke sekolah.

nyawanya sudah terkumpul seratus persen, mulai beranjak dari kasur menuju ke kamar Fahiz untuk membangunkan anak itu, hari ini adalah hari dimana mereka kembali kesekolah setelah libur dua hari lamanya

cklek

pintu kamar terbuka menunjukkan seorang laki-laki yang masih bergelut dengan selimut tebalnya, Fadil mulai melangkah masuk kedalam dan mendekat ke arah ranjang yang ditidurin Fahiz

tangan kekarnya terangkat mengarah surai hitam Fahiz, perlahan mengelus kepala itu membuat Fahiz menggeliat dan semakin nyaman dalam tidurnya

"dek..."

"... " tak ada sautan dari Fahiz

"Fahiz, bangun yuk. kita hari ini sekolah sayang"

"ghhmm" sautnya dengan deheman khas bangun tidur

"ayo yangg" kata itu membuat bulu kuduk Fahiz merinding

"gatel anjing!" seru Fahiz membuat Fadil menyengir, lalu mengecup pelipis sang adek yang dihadiahi geplakan maut dari Fahiz

"gatel banget lo sekarang, ngebet apa gimana lo?"

"itu namanya kasih sayang, cintakuu" ucap Fadil semakin menjadi² mengecup wajah Fahiz, Fahiz juga ga tinggal diam tangannya sedari tadi sudah memukuli tubuh Fadil

"tanganya ringan banget heran"

"kegatelan jadi cowo"

"sama kamu doang" jawabnya dengan senyum lebar

"kamuu, wuuuuu, kamuuu" ledek Fahiz meninggalkan Fadil diranjang, sedangkan dirinya masuk kekamar mandi

🦤🦤

"Parel, coba kamu hubungi Fadil dan Fahiz, suruh sarapan disini aja mama masak banyak" ujar Intan yang masih bergelut dengan peralatan dapurnya

"iya mah, entaran parel masih pakai seragam!!" pekik anak itu

"jangan sampai lupa" teriak Intan kembali

"iya mah!, heran anak orang selalu dipeduliin sama mama, giliran aku kapan²" ucapnya bergumam diakhir

Parel mulai mengambil handphone nya diatas nakas yang sedang ter charger, menekan ikon panggilan atas nama Fadil, tak lama panggilan itu berdering dan diangkat oleh sang empu

"hallo? kenapa rel?"

"kata mama kerumah, sarapan disini aja kata mana"

"ga ngerepotin?"

"kagak, kali² lagian mama sengaja masak banyak untuk kalian juga"

"baiklah, gua nunggu Fahiz bentaran"

"iya, jangan lama amat kata mama, takut masakannya dingin"

"iya, gua tutup dulu telepon nya"

"yoii, dah sana lu"

titt

"siapa dil?" tanya Fahiz yang baru saja menuruni anak tangga menuju meja makan

"Parel, mama Intan bilang kita sarapan disana aja, yuk otw"

"ini bibi udah masak kocak"

"gapapa, bii ini makanannya bibi makan boleh bawa pulang untuk suami dan anak bibi ya, soalnya kita sarapan ke rumah mama Intan, gapapa ya bi?"

Twins Double FaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang