13

450 27 5
                                    

🍄✨🦤🍄✨🍄

🪶








"sialan anjing, arghhhh!" Fahiz segera turun dari motornya saat ia telah sampai ke 2 di garis finish.

sampai ke 2?

yang berarti kali ini seorang Fahiz kaensa telah kalah dengan lawan nya yang sama sekali dirinya tak kenal malam ini

para temannya menghampiri Fahiz lalu mengelus dada anak itu

"gue kalah anjing, kesel banget!"

"gaapa bos, kasi poin untuk kali ini" senyum Dion sambil menepuk pundak Fahiz

"gaapa gaapa, ingat taruhan nya ya eek" kesal Fahiz membuat temannya menepuk jidatnya semua

"anjing mana taruhannya lo dibawa dia lagi, kacau banget ege!" khawatir Samudra

"lo pada tau ga lawan gue kali ini siapa?" tanya Fadil dengan wajah panik dan pucat melihat kearah lawannya yang sedang berjalan menghampiri dirinya

"ngga samsek, apalagi tu orang pakai masker" ucap Lion yang diangguki mereka semua kecuali Fahiz

"lo pada tau ga? waktu main ke kantor abang gue tempo lalu dan orang asing masuk sama abang gue keruangan yang kita buat main? setelah itu lo pada pulang karena udah selesai buat temenin gue, karena abang gue juga udah selesai rapat?" jelas Fahiz

"iya gue ingat, trus napa?"

"lawan gue tadi itu dia! sekertaris abang gue, hancur gue" Fahiz menggenggam tangan kuat tangan Samudra untuk membuat dirinya sedikit tenang

"HAH!!!"

"ayo tuan ikut bersama ku menuju kantornya tuan muda Fadil" tangan Felix meraih tangan Fahiz yang berada digenggaman tangan temannya

"gamau!" tolak Fahiz dan menggeser tubuhnya berada di belakang Samudra yang lebih besar dari tubuhnya

"tuan Fahiz ayo ikut bersama saya atau saya sendiri yang akan memaksa tuan atau tuan Fadil sendiri yang akan datang kesini?" ancam Felix

"aku ikut! tapi jangan lapor ke abang ya, ya ya" Fahiz memohon dengan Felix lantaran untuk tak memberi tahu perbuatannya yang mengikuti balap liar ini kepada sang abang, Fadil

"sial terlalu lucu, pantas saja tuan muda Fadil terlalu posesif terhadap dirinya" Gumamnya

"baiklah jika itu mau mu anak kecil" Felix mengulurkan tangannya dihadapan Fahiz

"biji mata lo anak kecil, ga liat gue udah segede gaban gini" kesal Fahiz sambil bersedekap dada, mood nya sedang tak baik baik saja sekarang

"yasudah ayo" Fahiz menerima uluran tangan itu dan pergi, tapi sebelumnya dia berucap ke Lion

"Yon, motor gue letak di rumah lu dulu, do'ain gue ya"

"awas aja lu apa apain dia, habis lu sama kita" tunjuk Dion kepada Felix

"tuan muda aman bersama saya, mari tuan"

🦤🦤



mereka berdua mulai masuk ke dalam mobil yang disetir oleh seseorang menggunakan jas hitam mewah dan menggunakan masker wajah

mobil mewah itu berjalan menuju kantor Fadil

Fahiz sangat mengingat semua jalan menuju kantor Fadil dan ini adalah salah satunya, yang dimana Fadil melakukan meeting dimalam ini

"apaansi katanya ga kekantor!"

Twins Double FaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang