🌷🎀
•
•
•"senang bisa bekerjasama dengan anda"
"waktu sudah berganti, kita akhiri pertemuan kita kali ini, selamat pagi" Fadil menjulurkan tangannya untuk membalas jabatan tangan dari rekan kerjanya.
tanpa menunggu lama mereka semua pergi meninggalkan cafe itu, balik kerumah masing-masing.
"Tuan muda, apakah perlu saya antar sampai mansion?" tanya Felix, menghawatirkan Fadil kerena hari bertambah gelap.
"tak perlu, kita pulang masing-masing saja, saya akan berhati-hati. saya pulang dahulu, adik saya sedang menunggu" menunggu? cih ogah banget malah Fahiz nunggu dia. Fadil mengendarai mobilnya dengan santai, dirinya takut menabrak sesuatu walaupun dijalan yang kini tak ramai. dia akui bahwa dirinya sangat ngantuk berat, setelah bekerja seharian penuh.
berusaha untuk tetap bisa menyetir dalam keadaan ngantuk berat, ia ingin menyewa hotel untuk tidur sementara, tetapi ia tak mau sang adik menghawatirkan dirinya.
huft!
Fadil mencoba menghidupkan sebuah musik untuk menghilangkan kantuknya, namun tak mempan.
entah apa yang membuatnya ngantuk berat seperti ini, rasanya ia ingin melayang keudara. apakah ia terminum obat tidur, sampai-sampai dirinya seperti ini.
•••
"ga bisa tidur ya tuhan" Fahiz merasa dirinya aneh, padahal tadi ia merasa dirinya ngantuk berat tak tertahankan tapi kenapa sekarang malah tak bisa tertidur?
hatinya bergerak gelisah seperti mempunyai firasat buruk.
"perasaan gue aja kali ya?" Fahiz mulai mendudukkan dirinya lalu turun dari ranjang dan beralih keluar kamar menuju lantai bawah untuk menonton televisi alih-alih menunggu sang abang pulang dari kantornya.
"film juga ga ada yang seru!" gumamnya kembali, mematikan televisi dan beralih membuka handphone melihat-lihat media sosial.
berita kemarin yang tersebar tentangnya dan Viya sudah dihapus oleh admin akun, itu paksaan dari Fahiz. Fahiz juga mengancam sang admin jika dia menyebarkan berita hoax lagi tentang nya maka wanita itu akan habis ditangannya.
Fahiz lihat lihat juga admin akun sekolah itu ga pernah nunjukin wajahnya lagi dihadapan dia, entah lah mungkin dia takut karena ancaman Fahiz.
"mereka kalau gue ganggu jam segini marah ga ya?" Fahiz sedang mempertimbangkan niatnya untuk menghubungi teman-temannya, takutnya mereka akan mengamuk karena ganggu dijam istirahatnya.
samar-samar Fahiz mendengar suara mobil memasuki mansion mereka, pemuda itu langsung bergerak dari duduknya dan mengintip sedikit dari jendela yang langsung mengarahkan pandangan ke halaman gerbang.
dapat dia lihat, sebuah mobil mewah masuk berjalan mengarah ke bagasi yang sudah terbuka lebar, tak lama itu mobil yang ia kendarai terparkir rapih disitu. Fadil tak langsung keluar, melainkan meregangkan otot-ototnya terlebih dahulu dan menghela nafas panjang.
"lama banget keluar dari mobil?" Fahiz masih setia berdiri di depan jendela untuk menunggu Fadil sampai masuk kemansion. tapi tak ada tanda-tanda bahwa anak itu keluar dari mobilnya.
"kesemutan puki kaki gue, gue jemput aja kali ya?" Fahiz berusaha menurunkan gengsinya yang setinggi monas.
terlalu berlarut dengan pikirannya, tak tersadar seorang yang ia tunggu tadi sudah memasuki mansion dan menatap aneh Fahiz yang sedang berada di jendela menatap keluar seperti menunggu seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Double Fa
RandomBrothership Familyship Sebelum membaca alangkah kalian memfollow akun ku 😉 Awal : 9 april /2024 Akhir: -