~ Happy Reading ~
Bel pulang sekolah berbunyi, Mawar terlihat begitu gugup saat keluar dari pintu kelas. Ia merasa tak nyaman saat tatapan Armaga masih saja tertuju ke arahnya, rasanya ia ingin menusuknya tapi sayang.
"Ekhem, gue tau sekarang kita itu cukup dekat. Tapi bisa gak sih waktu masih di depan umum biasa aja? gue gak nyaman," ucapku yang terdengar seperti bisikan.
"Maaf, gue cuma gak nyangka bisa milikin lo."
"Idihhh, kita itu baru jadi TTM bukan pacaran. Ada - ada aja lo ini,"
"Gak papa, TTM bagi gue udah spesial."
"Hadehhh, terserah lo aja deh."
"Kalau terserah gue kenapa kita gak pacaran aja? gue janji bakal jaga lo,"
"Ckkk, udah gue bilang gue belum yakin atau kita batalkan aja kedekatan kita."
"Maaf,"
Armaga terlihat murung, aku yang terbawa emosi jadi merasa tidak enak.
"Gak usah minta maaf kayak gitu, lo gak salah. Yang salah itu gue," cemas ku memilih berjalan beriringan dengannya.
Aku bisa merasakan jika mata para Siswi lainnya tertuju ke arahku, tapi saat ini bukan waktunya untuk peduli.
"Lo masih merasa malu ya sama gue?"
Sebuah pertanyaan yang membuat dadaku terasa sesak, aku paham bagaimana posisi Armaga saat ini tapi ada rasa takut yang membuatku begitu kelu memperlihatkan semuanya.
"Ah, lupakan apa yang gue bilang tadi. Toh bisa jalan sama lo aja gue udah seneng,"
Armaga mempercepat langkah kakinya menuju motor hitamnya, aku hanya mengikuti dari belakang.
"Kakaaaa gantenggg!"
Sebuah seruan terdengar cukup keras, terlihat seorang gadis yang tak asing di mataku.
"Lah, bukannya tu cewek yang pernah Armaga bonceng ya? buat apa lagi dia dekat - dekat," batinku kesal.
Tanpa pikir panjang Mawar mempercepat langkah kakinya dan...
"Armaga! ayo cepat pulang, katanya kamu mau antar aku balik. Oh iya, kamu bahkan udah di tungguin lho sama papaku buat bahas sesuatu. Apa kamu lupa yank?"
Deg
Deg
Deg
Jantung Armaga berpacu tak beraturan, pasalnya baru kali ini ia mendengar suara Mawar yang memang begitu lembut dan sedikit manja.
Terlihat raut wajah penuh rasa terkejut dari lawannya, karena sudah dapat menebak ia memilih langsung pergi.
"Bhahaha rasain tuh, gue elo lawan. Enak saja mau ambil² Armaga gitu aja, lebih baik fokus belajar deh gue lain mau tamat ini." batinku kesal.
"Mawar,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi Putri Mawar Merah
Teen FictionAku tidak pernah membayangkan Jika aku hanya tinggal di dunia bayangan Lalu di mana kehidupan ku yang sebenarnya? Apa benar aku sekarang seorang putri Mawar? Ku pikir kenapa mama dan papa sempat memberikanku nama itu, ternyata ini karena pengaruh du...