10. Kembali Tersadar

119 73 82
                                    

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Happy Reading ~

Aku keluar dari kamar mandi dengan wajah lesu, aku terkejut saat melihat Risra sudah ada di hadapanku. Ia duduk di tengah ranjang sambil memperlihatkan senyumannya, sedangkan aku sama sekali tidak berniat untuk membalas.

"Hei, sampai kapan mukamu di tekuk begitu? apa kamu tidak lelah?"

"Lelah? untuk apa? malah kalau senyum itu capek tau,"

"Meski buat aku?"

"Jangan mulai deh Risra, otak aku lagi konslet. Aku butuh diam,"

"Jangan diam, sini cerita aja. Mana tau aku bisa bantu kamu."

"Kagak! sana husss husss, liat keluar tuh! emak elo udah berbunyi."

"Enak aja, yang ada suara burung hantu. Ayam dah tidur semua,"

"Hmm, yaudah biarin aku sendiri."

"Kamu lagi gak baik - baik aja,"

"Dih! di bilang gak papa sanaaaa, paling nanti kamu ledek aku kena Virus cinta isss males banget."

"Faktanya iya kan? udah ngaku aja,"

"Enggak tuh, aku gak suka sama siapa - siapa."

"Bohong banget ini bocah!"

"Terserah mau percaya apa enggak, pokoknya aku gak suka sama siapa - siapa! titik, enggak pakai koma. Aku malas tambahinnya,"

Risra hanya bisa menepuk dahinya, ia lalu memilih langsung berbaring di ranjang tanpa perizinan.

"Dih! ngapain di situ? turun dan pindah ke kamarmu lahhh,"

"Enggak!"

"Astaga ni anak,"

Aku tak ingin banyak bicara, aku memutuskan mengambil bajuku lalu berlalu dari hadapannya.

"Mau kemana?"

"Pake baju! pake nanya,"

"Ya tinggal pake,"

"Serah kamu dah Risra, aku pakenya depan kamu? enggak!"

"Dihhh, orang gak liat."

Aku hanya menghembuskan napas panjang, lalu memilih mengganti pakaian di kamar mandi.

"Yaelah, padahal make - make aja. Gak mesti kamu lepas juga andukmu,"

Risra kembali mencibir saat aku baru saja keluar dari kamar mandi, aku hanya memberikan nya tatapan sinis.

Saat ini aku sudah duduk di depan meja rias, aku mengambil sisir untuk meluruskan rambutku. Masih tidak mau banyak bicara, rasanya aku benar - benar merasa sial seharian ini.

"Bayangan - bayangan saat Armaga menyanyi masih menghantui pikiranku, hampir saya aku berniat mematahkan sisir yang aku pegang saat di tanganku.

"Lo tadi ketemu sama Armaga ya?"

Reinkarnasi Putri Mawar Merah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang