18. Mood Buruk Berakhir Mendiami

38 22 91
                                    

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Happy Reading ~

Tak terasa hari sudah mulai gelap, Mawar sampai tidak sadar jika di ponselnya Risra telah menelpon nya beberapa kali.

- Mawar -

Maaf ya Risra, ku baru liat chatmu. Tadi ku masih buat tugas kelompok 🥺✨

- Risra -

Tapi kamu harus ingat jam Mawar, sekarang udah mau malam. Balik cepat

- Mawar -

Iya iyaaaaa, ku emang mau balik. Tugas kelompok udah siap, tadi ku sempat refreshing

- Risra -

Intinya balik Mawar

- Mawar -

Iya kawannn aman itu

Setelah itu tak ada balasan yang Mawar terima, ia sadar biasanya ia tidak pernah sampai seakhir ini.

"Mama lo kok belum pulang juga?"

"Entah katanya ke pasar, mungkin sekalian singgah ke rumah temennya."

Aku hanya mengangguk kan kepalaku, lalu bangkit keluar rumah.

Tepat saat mereka baru menginjak kaki di lantai teras, sebuah mobil berwarna dongker masuk ke pekarangan rumah. Aku hanya melihat tak berniat bertanya, lalu tersenyum sekilas saat kaca mobil terbuka.

"Papa,"

Ucap Armaga ketika seorang pria keluar dengan setelan jas, tak lupa tas tenteng di tangannya.

Mawar hanya mengulurkan tangannya saat papa Armaga mendekat, ia menyalami sosok yang tak berhenti tersenyum ke arahnya.

"Ini pacarmu?" tanya papa ramah.

"Kok papa tau?" bingung Armaga ikut menyalami tangan papanya.

"Siapa lagi kalau bukan dari mamamu, bagus juga. Akhirnya kamu gak lama - lama jadi anak tidak laku ya," gurau papa sambil terkekeh pelan.

"Papa ini suka bicara sembarangan, kalau gitu Armaga pamit pa mau antar Mawar pulang."

"Ah iya, ini pun sudah mau malam. Hati - hati ya di jalan, Mawar ini untukmu."

Papa memberikan sebuah bingkisan untuk Mawar dan Mawar dengan ragu meraihnya.

"Makasih Om,"

"Ah tidak perlu kaku begitu, panggil saja saya papa."

"Emm, iya Pa."

"Papa gak sengaja tadi liat ada penjual Martabak manis, seperti nya enak jadi papa beli lebih."

"Oh... Gitu,"

Armaga hanya manggut - manggut lalu meraih tangan Mawar agar mengikutinya ke arah garasi, Mawar lagi - lagi di buat heran dengan deretan motor dan mobil yang berbaris rapi di dalam sana.

Reinkarnasi Putri Mawar Merah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang