Tiga belas

363 15 0
                                    

Jangan lupa join saluran dan jangan lupa vote komen setiap paragraf

Next chapter🙌

Hari ini walaupun libur namun tidak untuk berdiam diri pesantren yang harus masih belajar

azan subuh berkumandang yang artinya bahwa setiap orang yang berada di pesantren itu harus melakukan sholat

Naura beranjak dari tidurnya ia berniat membangunkan mala"Mala bangun sholat"Ucap naura namun mala tak mau bangun

"mala bangun nanti bunda kesini kamu di marahin"Ucap adara

semua orang yang tidak.menyukai mala pun bersorak tidak senang

'Kebiasaan banget sih'

'dasar anak manja'

Namun mala tak menjawab segera naura memanggil laudia untuk membangun kan mapa serasa laudia sudah datang ia membangunkan mala

laudia kaget kenapa mala tiba tiba panas"Mala kamu demam nak?"Panik laudia

perlahan mata mala terbuka"D-Dingin umi"Ucap mala menggigil

"Naura adara tolongin panggil ustadz yoga sama gus rakha panggilin dokter ya mala sakit bilangin"Ucap laudia

"Kalian yang gak ada kepentingan sekarang segera menuju ke masjid untuk sholat"Ucap laudia di anggukin semua nya

laudia mengambil kompres untuk mengonpres mala agar panas nya sedikit turun"Yallah mala kamu kenapa bisa sakit gini sih"Ucap laudia

"D-Dingin"Hanya itu ucapan mala yang keluar

sementara naura adara ia menyelesaikan sholat nya baru memanggil Rakha dan papanya

selesai sholat mereka menghampiri rakha dan papanya"ustadz sama gus rakha di panggil bunda ke asrama kita "Ucap naura

"Abi rakha di sini aja ya"Ucap rakha karna ia tak mau ke asrama perempuan takut akan pandangan nya

"Tapi kenapa naura adara bunda memanggil kita?"Tanya yoga

"mala sakit ustadz dia demam"Ucap naura

sontak rakha langsung berdiri menuju ke asrama perempuan tanpa memperdulikan sang papanya

"nau kamu rasa gus rakha suka gak sama mala kayaknya dia khawatir banget kan"Bisik adara kepada naura

naura mengangguk"Iya dar kayak nya tapi jangan kasih tau mala dia orang nya baperan"Ucap naura terkekeh

yoga telah memanggil dokter dan segera masuk kedalam asrama sementara rakha ia membawa bubur karna biasanya ia setiap sakit uminya selalu memberikan dia bubur

"Kamu dari mana aja mas rakha"Ucap.laudia

"Maaf umi rakha habis beli bubur karna setiap rakha sakit umi selalu bikin bubur kan"Ucap rakha laudia mengangguk dan mengambil bubur yang ada di tangan rakha

namun saat dokter ingin memeriksa mala ia malah teriakk"GAKK MAUU AKU GAK MAU DI SUNTIKKK"teriak mala

laudia menghampiri mala"Gak di suntik mal cuma di periksa ya kan dok"Ucap laudia

"Iya saya gak menyuntik ini resep obat dia hanya demam karna kurang minum air putih saja"Ucap dokter

rakha mendengar kurang minum air putih ia lari ke arah dapur dan membawa segelas air putih"umi kata dokter kurang minum kasih minum aja"Ucap rakha

yoga dan laudia saling menatap apakah putranya sakit atau kenapa bisa bisa nya dia sepanik ini

***

"Kenapa terasa sakit banget tuhan"Lirih rahsya menggenggam kepalak nya

darah segar mengalir dari hidung nya ia tak ingin memebanin orang di sekitar.nya ia berjuang sendiri"Obat di kasih dokter kemarin di mana tuhan"Lirih rahsya mengambil obat di dalam laci

segera ia minum.beberapa obat yang di saran kan dokter pada akhirnya merasa tidak sakit ia pun merebahkan tubuh nya

"Kenapa kamu gak ngasih tau rahsya aja kalau orang tua nya masih ada?"Ucap eyang rahsya

"aku sudah bilang kita tidak perlu berhubungan sama mereka lagi"Ucap kakek rahsya

"Kenapa kita harus melakukan nya bahkan kita telah menyiksa rahsya"Ucap eyang rahsya

"Aku gak ada menyiksa bahkan setiap kebutuhan nya saja aku penuhi sepeser pun tak ada kekurangan "

"Tapi kita menyiksa mental nya ia sering menanyakan keadaan orang tua nya"

"Aku sama sekali tidak perduli mereka bukan orang gua rahsya melainkan orang asing bagi ku"

keesokan hari mala sudah merasa enak ia pun melakukan aktivitas nya "Nau dar di sana ada mangga ayo kita ambil"Ucap mala

naura menggeleng"Gimana mengambil nya mala sementara mangganya tinggi kita saja tidak menyampainya"Ucap naura

mala menepuk pundak teman nya itu"Tenang ada mala yang bisa manjat pohon itu"Ucap mala

naura adara mengikuti saja kemauan mala mereka menunggu mala di bawah sementara mala sudah berada di atas pohon

"Rakha sebentar liat di arah sana kayak ada orang apakah mereka mau mencuri?"Ucap afan kepada rakha

"Iya ayo kita kesana rakha"Ucap eby

Mereka berjalan perlahan menuju ke arah pohon itu

"Mala kayak nya udah cukup deh udah dapat 5"Ucap naura

"Masih kurang itu dua lagi"Ucap mala dari ketinggihan

afan eby bersama rakha menghampiri mereka

"Kurang lima jadi cukupin sepuluh deh"Ucap rakha tanpa mala sadari

"Gawat dar gus rakha"Bisik naura kepada adara hendak mereka berlari di hadangi afan dan eby

"Jangan kemana mana"

"Masih kura-Gus rakha"Kaget mala

mala pun meloncat turun untung saja tidak terlalu tinggi pohon nya

"Baru sembuh mala kenapa harus manjat pohon?"Ucap rakha tanpa menatap kearah mala

"Maaf"Ucap mala

"Kamu tau kalau tidak izin itu sama dengan.mencuri"Ucap rakha

"Yaudah aku balikin aja takut mama aku yang dapat dosa nya yaudah deh balikin ya"Ucap mala

rakha terkekeh melihat mala"Emang bisa mangga nya di balikin coba kalau bisa"Ucap rakha

mala pun menggeleng"Yaudah kalau gak bisa harus gimana kalau di makan kan dosa"Ucap mala

"Yasudah gapapa lain kali bisa minta tolong sama yang cowok"Ucap rakha di anggukin mala

teman teman nya berada di dekat bunga bunga sambil menyimak percakapan mala rakha

"Kayak nya sih gus cinta sama mala deh"Ucap adara pelan pelan

byurrr

tidak sengaja ada orang membuang air

Huekkk

"BAUUU AIR PELAN SIALLLL"pekik naura

segitu dulu ya jangan lupa vote sama komen ya

KITA DAN TAKDIR|Bara[ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang