Team 4 x 5 (5)

9 5 0
                                    

Time remaining: 1day 15hrs 3mins

Haechan merasa kesal karena ternyata ini bukan akhir dari misinya. Seluruh tim kelima malah disuruh untuk membantu tim keempat menyelesaikan misinya, padahal seharusnya mereka tidak memiliki ikatan apapun. Haechan merasa dipermainkan, ia pun berjalan menyusuri desa ditemani oleh Mark.

"Capek Mark," ucap Haechan berkeluh kesah.

Mark hanya berdeham, kakinya sibuk menendang kerikil yang ditemuinya di jalan. Ingatan Haechan kembali berputar ke pertama kali bagaimana semua ini bisa terjadi.

"Mark, andai aja ya waktu itu kita semua ga remedi MTK. Pasti kita ga akan jadi kayak gini ya?" Haechan mendadak jadi mellow. Mark kini menghentikan langkahnya dan menatap Haechan.

"Ga ada yang perlu lo sesali Chan, semua jalan hidup kita juga sudah tertulis dalam kitab kehidupan." Mark mendadak bijak. Haechan sampai bingung apa yang merasukki Mark sampai-sampai temannya bisa menyampaikan kalimat seperti itu.

Tatapan Haechan menerawang ke arah belakang Mark. Ia baru ingat kalau disini ada dukun yang bisa menerawang nasib masa depannya, katanya sih. "Mark lihat belakangmu!" perintah Haechan.

Mark pun membalikkan badannya dan melihat bangunan di depannya. Ia mengernyitkan dahinya. "Rumah Pak Jong Bae si dukun itu?" tanya Mark.

Haechan mengangguk. "Masuk yuk! Gue pengen minta jimat ke dia," ajak Haechan.

"Lo aja deh! Gue mah anak Tuhan ga percaya kayak gituan," tolak Mark.

"Ya udah lo duduk aja di samping gue, ga usah ikutan," ucap Haechan memaksa. Ia menarik tangan Mark untuk masuk yang membuat anak itu akhirnya nurut aja.

Sesampainya di dalam, kebetulan mereka melihat Park Jong Bae yang sedang duduk bersila sambil membaca mantra. Mark udah pengen kabur aja, tapi Haechan masih menahan tangannya.

Haechan menyeret Mark agar mau masuk ke dalam. Rasanya bulu kuduk Mark sudah berdiri semua karena ia merasa tempat ini sangat seram untuknya, sedangkan Haechan langsung aja duduk berhadapan dengan Jong Bae.

Jong Bae terlihat menggelengkan kepalanya sambil mulutnya komat-kamit tidak jelas sembari membaca mantra. Haechan yang melihat itu lantas mengikutinya, ia pikir dengan begitu ia akan mendapat sebuah keberuntungan. Mark dalam hati menyebut nama Tuhan-nya agar ia bisa kuat menghadapi ini semua.

Jong Bae mengambil air dan menyiramkannya ke kepala Haechan. Mark tersentak kaget saat melihat rambut Haechan yang sudah basah kuyup karena terkena siraman air. "Ke-kenapa Haechan disiram?" tanya Mark sedikit terbata. Ia benar-benar ingin kabur dari sana.

"Itu adalah siraman untuk mengusir roh jahat sekaligus mengusir kesialan. Saya juga bisa memanggilkan khodam sebagai pelindung kalian. Apa kalian mau?" tanya Jong Bae.

"Kolam? Kolam apa yang dimaksud? Apakah kolam ikan Lele? tanya Mark tidak mengerti. "Chan lo ngomong sesuatu dong! Pokoknya kalau ada apa-apa sama gue itu semua gara-gara lo ya!" ucap Mark sambil mendorong bahu Haechan dengan bahunya.

"Hidung gue kemasukkan air Mark!" ucap Haechan sambil menahan perih karena hidungnya kemasukkan air. Mark kembali menatap Pak Jong Bae, kini dukun itu menawarkan berbagai jimat ke hadapan mereka.

"Pilih jimat apa saja yang kalian mau, tapi jangan lupa bayar ya karena kalian sudah menghabiskan air keberuntungan saya," ucap Jong Bae. Mark membelalakkan matanya. Untuk apa juga ia membayar sebuah air putih biasa yang bahkan tidak ada harganya? Bahkan air laut saja gratis di sana, unlimited pula.

"Maaf kami tidak punya uang. Kalau gitu kami permisi," ucap Mark dengan suara pelan. Ia juga menarik lengan Haechan agar anak itu mau berdiri dan beranjak keluar.

5 DAYS MISSION - NCT OT21✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang