Team 1 (2)

20 5 0
                                    

Chenle tadinya memang berniat untuk menyiram bunga, tapi ia masih kesal karena kartu atmnya tidak bisa dipakai. Ia baru ingat saat dalam perjalanan ke restaurant tadi, ia melewati bank yang jaraknya tidak jauh dari restaurant itu. Chenle pun memutuskan untuk kabur sebentar dan pergi berjalan menuju ke bank.

Setelah sesampainya di bank, Chenle pun langsung mendatangi customer service tanpa berbasa-basi. Ia langsung menyodorkan kartu black card miliknya kepada sang petugas.

"Kak, ini kartu saya kenapa diblokir ya? Padahal isinya banyak sekali," ucap Chenle mati-matian menahan kesal.

"Sebentar ya kak, saya cek dulu!" ucap petugas itu sambil mengambil kartu yang disodorkan oleh Chenle. Kemudian petugas itu tampak memeriksa nomor kartu Chenle pada layar komputer.

"Maaf kak, pemilik kartu ini sudah dikabarkan meninggal oleh orang tuanya. Jadi kartu ini sekarang kami blokir," ucap petugas itu.

"APAAA?!?" teriak Chenle melengking seperti suara lumba-lumba. Semua orang yang ada di bank itu kini menatapnya tajam. Satpam yang berjaga di pintu depan pun bisa mendengar suara teriakan Chenle.

"Apa ada yang bisa kami bantu lagi kak?" Chenle tak menghiraukan pertanyaan itu, rasanya hatinya sakit sekali. Ia tidak percaya kalau orang tuanya bahkan sudah menganggapnya meninggal.

Chenle pun memutuskan untuk keluar dari bank dengan mata yang berkaca-kaca. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi Lucas. Beberapa detik kemudian, ia mendengar teriakan Lucas yang memaki dirinya. "LU DI MANA ANAK TUYUL SIALAN?!?" Chenle langsung menjauhkan teleponnya.

"Eh bisa nyambung telponnya? Bang, masa gue udah dianggap mati bang??!!" rengek Chenle.

"Apa sih? Gak penting lu!" jawab Lucas dari seberang sana.

"Beneran bang!!" tangis Chenle makin pecah.

"Kalau lu makin absurd, gue matiin telponnya," final Lucas.

"GUE UDAH TAU APA MISI KITA!! EMANG BUANGSAT TUH COWOK!!" terdengar suara Johnny yang membuat Chenle menatap layar ponselnya. Perasaan dia tadi menelepon ke Lucas, bukan ke Johnny.

"Maksudnya gimana John?" kini suara Taeil yang terdengar.

"Iya, jadi gue udah tau apa tujuan kita dikirim balik ke bumi, gue juga udah tau maksud clue yang dikasih tadi. Pokoknya kalian bertiga ke tempat gue sekarang! Gue sms tempatnya, buruan kalian kesini!" suara Johnny terdengar kembali. Chenle mengusap air matanya, ia harus pergi menyusul ketiga abangnya dan melanjutkan misi yang diberikan jika ia ingin semuanya kembali seperti semula.

---

Akhirnya Taeil, Lucas, dan Chenle berhasil untuk menyusul ke tempat Johnny berada. Sekarang mereka berempat sedang bersembunyi di belakang mobil berwarna merah sambil sesekali mengintip ke arah seberang jalan.

"Lah itu kan cowok yang tadi ada di restaurant? Tapi kok istri sama anaknya nggak ada ya?" tanya Chenle bingung.

"Ya justru itu gue panggil kalian bertiga kesini! Tadi gue udah denger percakapan dia semua di telepon waktu gue buang sampah," jelas Johnny.

"Hah percakapan apa bang?" tanya Lucas penasaran.

"Dia janjian sama cewek buat ketemuan di hotel, dia manggil cewek itu juga pakai sebutan sayang-sayang. Gue penasaran lah dia ngobrol sama siapa? Secara istri dan anaknya aja lagi di dalam restaurant tadi." Johnny mengintip kembali ke seberang sana, namun laki-laki yang di intainya itu masih tetap berdiri di depan hotel sambil menunggu orang yang janjian dengannya.

"Lo tau darimana bang kalau dia janjiannya sama cewek?" tanya Chenle.

"Manggil sayang-sayang masa janjiannya sama cowok wahai Chenleku tersayang?!?" jawab Johnny emosi. Punya adik otaknya ga ada yang jalan.

5 DAYS MISSION - NCT OT21✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang