Right For Me (10)

163 33 28
                                    

Jaehan sempat bergetar gugup. Namun hal tersebut tak bertahan lama, ia dapat mempresentasikan proposal nya dengan baik dihadapan tiga orang atasannya ini.

Pergerakan Jaehan tak luput dari pandangan Yechan, bagaimana ia membawakan proposal nya dengan detail yang jelas dan lugas. Pembawaan bahasanya pun begitu profesional dan tanpa keraguan. Matanya yang biasanya sayu nan sendu itu, berubah dalam sekejap menjadi penuh fokus, tajam, dan serius.

Semua yang didalam ruangan tersebut seakan terhipnotis oleh Jaehan, pandangan mereka seakan-akan terpaku oleh karyawan baru ini.

"Maka dari survey yang telah dilaksanakan sebelumnya, kami memiliki sebuah gagasan untuk menyusun aplikasi ini. Sasaran utama dari aplikasi ini merupakan kaum muda yang mana sekarang terpaku oleh gadget di setiap aspek kehidupannya. Hal ini akan menjadi nilai lebih bagi perusahaan, Karena dapat di prediksi jika peminat nya cukup besar."

Jaehan mendeskripsikan proposal nya dengan penuh semangat. Senyumnya merekah, binar matanya cerah, dan tidak lupa gestur yang ia keluarkan juga menarik.

Taedong menatap salah satu anggota tim divisinya itu dengan pandangan bangga. Belum pernah ia melihat sisi Jaehan yang seperti ini.

Presentasi selesai. Jaehan harap-harap cemas ketika Tuan Shin berdiskusi dengan Sekretaris Lee. Tangannya yang menggantung di kedua sisi ia bawa kebelakang tubuhnya, saling meremas satu sama lain.

Sebelum membuka mulutnya, Yechan sempat menatap bergantian kepada Taedong dan Jaehan. Sorot matanya menunjukkan keseriusan, "Baiklah Taedong-ssi, Jaehan-ssi. Sepertinya aplikasi ini sangat menarik. Namun, bukankah aplikasi seperti ini memerlukan illustrator yang profesional juga?"

Taedong dan Jaehan saling berpandangan satu sama lain, kemudian Jaehan mengangguk kecil, memberikan sebuah kode pada atasannya itu.

"Untuk project ini, Saya dan tim sudah sepakat untuk menunjuk Jaehan-ssi sebagai ilustrator, Tuan Shin." Papar Taedong pada CEO nya.
"Melihat pengalaman yang dimiliki Jaehan-ssi, kami yakin ia akan membuat project ini berhasil dan sukses."

"Apakah Kau benar-benar dapat diandalkan, Jaehan-ssi?"

Jaehan yang ditanyai telak oleh Yechan, sontak berkeringat dingin. Sosok CEO nya ini memiliki dominasi yang kuat, sehingga dia merasa kecil dan gugup. Tangannya saling meremas satu sama lain, sebelum akhirnya mengangguk dengan penuh keyakinan.

Di sudut lain, Hwichan yang melihat suasana cukup kaku, dia memandang bergantian Yechan dan Jaehan yang masih bertatap-tatapan, nampaknya karyawan baru itu begitu canggung.

Dan takut?

Sekretaris dari CEO itu berdehem sejenak sebelum membuka suara, "Jadi Taedong-ssi, Jaehan-ssi. Kira-kira untuk project seperti ini, berapa lama waktu yang kalian perlukan?"

Jaehan baru akan membuka mulut, saat Taedong mengambil alih. "Kurang lebih kami memerlukan waktu empat bulan dari sekarang, Sekretaris Lee."

Hwichan mengangguk-anggukkan kepalanya. Waktu empat bulan untuk sebuah aplikasi yang lumayan berat seperti ini adalah hal yang wajar.

Sementara Yechan yang masih betah memandang kearah Jaehan yang sedang menundukkan kepalanya itu, kemudian membuka suaranya lagi, "Jaehan-ssi, jujur saja untuk project seperti ini merupakan hal baru di perusahaan Shin."

Jaehan yang merasa namanya dipanggil, sontak mengangkat kepalanya. Memandang Yechan dengan pandangan takut-takut.

"Jika ada hal yang belum jelas, bisakah aku menanyakannya padamu?"

•right for me•

Pagi ini, Jaehan sudah bersiap dengan peralatan ilustrasi nya lagi. Cukup lama alat-alat ini berdiam diri di laci kamarnya, akhirnya hari ini ia menggunakan nya kembali.

Right For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang