Right For Me (26)

149 32 30
                                    


Warning‼️
Wajib vote sebelum membaca ‼️







Awal minggu dibulan ini, atmosfer sibuk sangat terasa di seluruh lantai di Perusahaan Shin. Para karyawan fokus dengan Project divisinya masing-masing.

Dalam setiap divisi kerja, terdapat suatu project unggulan, dimana project itu yang nantinya akan bersaing dengan para kompetitor dari perusahaan lain.

Seperti halnya dengan divisi pemasaran saat ini. Rapat internal kembali mereka adakan demi keberlangsungan project mereka saat ini. Ruang meeting yang hanya di isi oleh seluruh divisi pemasaran, dan dihadiri langsung oleh CEO Perusahaan serta sekretaris nya. Biasanya, untuk sebuah rapat internal, memang hanya di hadiri oleh internal divisi. Namun pengecualian bagi divisi pemasaran dimana, CEO mereka turun tangan langsung untuk mengontrol perkembangan project yang digadang-gadang sebagai project besar bagi Perusahaan Shin jika berhasil.

Di depan sana, terdapat monitor raksasa yang menampilkan banyak garis grafik dan ilustrasi, dengan Jaehan yang sedang mengarahkan pointer sembari memberikan presentasi. Raut malu-malu yang biasanya senantiasa menghiasi paras indahnya, kini tergantikan oleh wajah serius. Bak profesional, ia menjelaskan dengan detail di sertai gestur yang membuatnya semakin terlihat berwibawa.

Ini bukanlah kali pertama Jaehan membawakan materi rapat, namun tetap saja mampu membuat Taedong tercengang dengan kemampuannya. Terlihat sekali jika sebelum berada di Perusahaan ini, Jaehan sudah menempati posisi jauh lebih tinggi daripada dirinya. Meskipun dalam prakteknya, masih saja Pria bergigi gingsul itu menemukan banyak kesulitan dalam melakukan pekerjaannya. Tidak munafik, karena memang bidang ini jauh berbeda dengan bidang yang ia kuasai sebelumnya.

Larut dalam presentasi yang dibawakan oleh Jaehan, fokus Taedong terpecah oleh suara bisik-bisik dari arah sampingnya. Matanya ia lirik tajam kearah Jehyun dan Xen yang sedang terkikik geli, entah sebab apa.

Bukannya menghentikan tingkahnya itu, obrolan mereka justru semakin menjadi.

"Ekhem.." Taedong berdehem, mencoba memecah obrolan mereka dan kembali fokus pada materi yang disampaikan oleh Jaehan. Dan berhasil.

Untuk sesaat.

Karena yang selanjutnya terjadi adalah berlangsungnya kembali perbincangan-perbincangan diluar topik rapat itu.

"Benarkah? Bukankah itu bisa dikatakan berkencan." Ujar Xen dilanjutkan dengan kikikan geli di ujung kalimatnya.

"Ah, kau benar sekali." Jehyun melebarkan bola matanya sambil menepuk tangannya dengan pelan. Ekspresi nya selalu berubah-ubah menanggapi obrolan bisik-bisik yang di mulai oleh Xen sejak tadi.

Keduanya mulai terkikik geli disela-sela suasana hangatnya rapat kali ini. Posisi mereka yang berada di ujung, membuat mereka merasa aman saat melakukan obrolan diluar rapat itu.

Junghoon yang tidak sengaja mendengarkan perbincangan random mereka, memutuskan untuk bertanya langsung. Ujung telunjuknya menusuk lengan padat milik Xen dan berbisik, "Hei.. kalian berdua sedang membicarakan apa?"

Jehyun yang pertama kali menanggapi, badannya ia condongkan kearah Junghoon yang notabene duduk di samping Xen. "Kau tau Junghoon-ah, ada yang akhir-akhir ini sering terlihat bersama, bukan begitu Xen-ah?"

"Mungkin setelah ini akan ada pasangan baru." Lanjutnya sambil mengerlingkan mata ke arah Jaehan didepan sana.

Junghoon yang sepertinya mulai tertarik dengan obrolan itu, membuka mulutnya, hendak mengatakan sesuatu. Namun belum juga ia sempat berbicara, desisan tajam Sebin mampu membungkamnya.

"Tidak bisakah kalian menutup mulut dan fokus pada Rapat? Kenapa sedari tadi kalian sangat berisik sekali?"  Lirik nya sebal pada rekan satu divisinya. Cukup terganggu dengan perbincangan tidak berbobot mereka.

Right For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang