Warning‼️
Wajib vote sebelum membaca ‼️
Playlist 🎧 : If (Taeyeon)Didalam kepalanya, Jaehan bertanya hendak dibawa kemana ia sekarang. Pasalnya, tanpa banyak basa-basI, Yechan menyeretnya keluar dari gedung perusahaan dan membawanya menuju basement untuk mengambil mobilnya. Sesekali Jaehan melirik Yechan yang sedang fokus mengemudi, membelah jalanan kota Seoul yang cukup padat ketika jam makan siang. Sepertinya para pekerja sedang berlomba-lomba untuk mengisi perutnya ataupun hanya sekedar istirahat dari penatnya pekerjaan mereka.
Hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Jaehan dan Yechan sekarang. Bedanya, ia tidak tau kemana arah tujuan mereka.
Sesekali ia menolehkan kepalanya kearah jalanan, sekedar mencari informasi kemana kiranya Yechan akan berhenti. Namun, beberapa restoran dan kafe ternama sudah terlewati bahkan tanpa pikir panjang. Membuat Jaehan semakin penasaran.
Tak lama, sekitar 10 menit berlalu, mereka sampai pada sebuah minimarket kecil di kawasan pemukiman sederhana. Suasana disana tidak terlalu ramai, tapi sesekali Jaehan melihat anak-anak yang sedang bermain di taman dekat pemukiman.
"Kau tidak ingin turun?"
Suara berat Yechan membuat Jaehan tersentak dari lamunan sesaat nya, ia bahkan tidak menyadari kapan atasannya itu sudah turun dan membukakan pintu untuk nya.
"Ah, Maafkan aku Tuan-" ucapan Jaehan terhenti saat melihat delikan tak terima sosok dihadapan nya ini, ia segera mengoreksi ucapannya dengan lirih disertai ringisan di akhir katanya. "Umm.. Maaf, maksudku... Yechan-ah."
Yechan mengangguk puas mendengar cicitan lirih Jaehan.
Keduanya berjalan beriringan menuju minimarket yang nampaknya sepi itu. Tidak ada satu orang pun terlihat, bahkan seorang kasir pun tidak ada.
Jaehan mengernyitkan dahinya curiga, belum sempat ia membuka mulutnya, namun Yechan nampaknya sudah mengerti maksud dari Jaehan.
Tanpa banyak kata, Yechan hanya melayangkan senyuman tipis melihat Jaehan yang kebingungan. Tangan beruratnya meraih gagang pintu dan membukakannya. Hembusan angin dari AC menerpa wajah keduanya.
Kebingungan Jaehan terjawab, melihat jejeran freezer ice cream dengan berbagai brand yang tersedia di hadapannya, ia ingat jika Yechan mengajak nya makan es krim. Walaupun tidak seperti yang terdapat dalam bayangan nya, dimana mereka akan makan es krim di cafe atau restoran seperti biasanya. Justru membeli es krim minimarket yang sederhana.
Mata Jaehan memandang takjub pada tiap-tiap freezer yang tertata rapi, tanpa sadar kakinya melangkah sendiri menuju salah satu sudut. Raut wajahnya tidak berhenti menampakkan rasa kagum, melihat hal yang tidak pernah ia lihat selama ini.
Selama ini, yang ia makan hanyalah es krim restoran atau kafe ternama, atau mungkin sesekali Hyuk mengajaknya untuk makan es krim di pusat perbelanjaan. Belum pernah ia ke tempat seperti ini, ini surganya es krim.
Segala ekspresi yang dibuat oleh Jaehan, tak luput dari pandangan Yechan. Pandangan memuja dan penuh kekaguman, Yechan sungguh terpesona dengan pewaris Perusahaan Kim ini. Matanya yang berbinar selayaknya anak kecil yang lugu dan polos pun tak luput dari pandangannya, mengingatkan nya pada sang ibunda yang sangat menyukai es krim sederhana seperti ini.
Menggelengkan kepalanya pelan, Yechan menyadari jika Jaehan sedang memilih es krim untuk ia beli. "Sudah menentukan pilihanmu, Jaehan-ah?"
Jaehan sontak menolehkan kepalanya ke sumber suara. Ah, terlalu larut dalam euforia yang ia ciptakan, membuatnya lupa jika ia datang bersama Yechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Right For Me
RomanceApa yang tidak bisa dipaksakan di dunia ini? Ya, cinta. Tak peduli bahwa mereka sudah menjalani hari-hari bersama selama lima tahun. Nyatanya, Jaehan tak pernah benar-benar diinginkan.