24. Now I'm all yours

10.6K 192 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tandai typo

.
.

Pesta berlangsung dengan meriah, namun ketika malam semakin larut, satu persatu para undangan mulai pulang hingga kini jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, yang tersisa hanyalah tiga pasangan yang sedang duduk di sofa dengan meja mundar yang sudah tersedia berbagai macam alkohol.

"Gimana kalo kita main truth or dare?" ucap Livy penuh semangat, meskipun sudah larut malam, mata gadis itu masih terbuka sepenuhnya, berbeda dengan Ryan -pria yang menjadi pasangannya malam ini sedang menguap entah sudah keberapa kalinya.

"Game basi, males ah," tukas Kai, disampingnya Brenda menggenggam tangannya, namun dengan cepat Kai tepis.

"Lo kenapa sih dingin banget?"

"Lo yang kenapa? Gue cuma ajak lo jadi pasangan gue, bukan berarti lo bisa sentuh-sentuh gue sembarangan."

Bibir gadis itu cemberut. "Jahat banget lo."

"Bomat."

Berbeda dengan Raja, pria itu masih tampak diam di tempat, meskipun sesekali dia berbincang kecil dengan Chelia.

"Yakin gak mau nih?" tanya Livy lagi memastikan.

"Yaialah.." sahut Kai lagi.

"Yaudah kalo gitu gue ke toilet dulu. Chel, kamu mau ikut gak?" Dia bertanya pada Chelia, yang asik bersandar di bahu Raja.

"Boleh." Chelia mengangguk. "Aku temenin Livy ke toilet dulu ya, baby."

"Em iya, cepetan ya. Soalnya aku mau pulang."

"Kok cepat banget? Pokoknya bentar lagi, jangan pulang dulu, oke?" ucap Chelia, sebelum dia ikut Livy, dia menyempatkan dirinya untuk mengecup bibir Raja sekilas.

Perbuatan Chelia tentu saja membuat Ryan dan Kai menggoda Raja habis-habisan, padahal tadi mata Ryan hampir tertutup karena mengantuk, namun kini kedua matanya terbuka lebar kala melihat adegan dewasa di depan matanya.

"Wah rupanya kau ini diam-diam menghanyutkan ya, Ja."

"Bacot." Raja malu, wajahnya memanas kini, membuat Kai terkekeh geli.

"Itu wajar, Yan. Orang yang lagi jatuh cinta ya pasti gitu, makanya lo buruan cari cewek."

Ryan mengangkat dagu angkuh.
"Aku kan udah punya," ucapnya sombong, mengode bahwa saat ini ia dan Livy sedang berdekatan.

Kai berdecak. "Mana mungkin Livy suka sama lo? Yang ada dia menderita hidup sama lo, mending Livy buat gue aja."

"Nyenyenye, banyak kali lah cakap kau, Livy mana mau sama modelan pakboy macam kau, huh?" Ryan mencibir, membuat Kai memutar bola mata malas.

True Love [Raja&Chelia]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang