"Jam satu siang Natasha sudah kabur dari rumah sakit dan dia langsung naik taxi begitu aja" kata Dokter.
"Apa gak ada Dokter atau Suster lain yang liat? Kemana sebagian Polisi yang nyamar itu? Bukannya saya sudah bilang buat awasin Kaka saya!?" Marah Anastasya.
"Maaf, tapi saat jam satu siang itu ada kebakaran sehingga kita sibuk untuk menjaga beberapa pasien" ucap Dokter.
"Iya Sya, pas jam satu itu ada insiden jadi beberapa Polisi juga sibuk jaga pasien" kata Benny.
Anastasya menghela napasnya. "Yaudah silahkan pergi" Dokter itupun pergi.
"Udah cari plat nomor mobil taxi itu?" Benny mengangguk.
"Yaudah sekarang lo cari sampai ketemu Natasha"
"Oke, gue tinggalin gak papa kan?"
"Iya" Benny pun pergi dari sana.
Anastasya duduk sambil menghela napasnya, namun saat matanya melihat sekitar ia tak sengaja melihat seorang pria paruh baya yang tengah berbicara dengan Dokter disana. Entah kenapa dari postur badan terlihat seperti ia kenal dengan orang tersebut.
Dan pria itu pun pergi setelah berbicara dengan Dokter dan Anastasya yang penasaran akhirnya mengikutinya dari belakang.
Sampai di luar Anastasya melihat pria itu menaiki mobilnya dan meninggalkan area rumah sakit, ia yakin bahwa orang itu pasti Anastasya kenal buru-buru ia menghentikan taxi yang lewat dan langsung masuk kedalam.
"Pak, tolong ikutin mobil di depan itu ya"
"Siap Mbak"
Sepanjang jalan, mobil mareka masih mengikuti mobik depan tersebut dan ternyata perjalanan mareka panjang.
"Ini sampai kapan Mbak kita ikutin mobil depan itu?"
"Bapak ikutin aja, nanti saya bayar lebih" sopir taxi itu pun tersenyum sumringah.
Sampai akhirnya mobil hitam itu berhenti di dekat hutan yang entah akan kemana lagi pria itu pergi. Setelah pria itu keluar dari mobilnya dia berjalan menyusuri hutan.
"Makasih ya Pak ini uangnya"
"Ya Allah makasih banyak ya Mbak semoga rezekinya lancar"
"Aamiin yaudah Pak hati-hati di jalan"
"Iya, Mbak juga hati-hati" Anastasya pun keluar dari mobil dan mulai mengikuti arah Pria itu pergi.
Sepanjang jalan ia kebingungan melihat sekitarnya yang kanan kirinya semuanya pohon tinggi apalagi suasanya yang gelap dan hanya di terangi rembulan bulan.
"Bapaknya kemana sih?" Gumamnya.
Dan akhirnya ia menemukan pria tersebut yang tak jauh darinya namun berlawanan arah dengan terpaksa Anastasya jalan di dekat banyak pohon itu dan karena gelap akhirnya Anastasya terjatuh dan pria itu mendengar suara langsung melihat sekitarnya di rasa tidak ada apa-apa akhirnya dia kembali jalan.
Anastasya menghela napas lega dan pelan-pelan ia mengikutinya lagi. Sampailah Anastasya di tempat tinggal pria itu. Sekitarnya semua rumput dan hanya ada satu rumah yang tidak begitu besar terlihat sederhana dan rumah itu juga terang. Anastasya melihat ada beberapa potongan kayu disana.
Anastasya terus memerhatikan rumah sederhana itu dan tiba-tiba.
"Siapa kamu?" Anastasya langsung menegang mendengar suara berat pria itu dan terdengar juga suara pistol yang sepertinya dia todongkan ke arahnya.
"Jawab, siapa kamu?" Tanyanya lagi dan dapat ia rasakan kepalanya menyentuh ujung pistol tersebut.
"Saya bisa jelasin tapi tolong Bapak turunin pistolnya, saya tidak bermaksud jahat sama Bapak. Tolong percaya sama saya" ujar Anastasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM QUEEN | END
Teen FictionManusia hanya menilai sesuatu dari apa yang mereka lihat dan dengar jadi karena itu lah jangan mudah percaya dengan orang lain karna orang lain punya 'wajah' mereka sendiri dan mereka lah yang mengatur 'wajah' yang mana yang akan di tunjukkan Terkad...