{DREAM QUEEN 36.}

7 5 0
                                    

Saat hendak menelpon sopir tiba-tiba ada sebuah mobil hitam BMW berhenti tepat di hadapannya dan kaca mobil pun di buka terlihat Faris dengan kacamata hitamnya yang membuatnya semakin tampan di mata Hana.

"Naik" ucap Faris dan tanpa lama pun Hana masuk dan mareka meninggalkan area sekolah untungnya tidak banyak siswa-siswi yang lewat karena sebagian sudah pulang.

"Tumben Yang, kamu jemput aku, biasanya banyak alasan" ucap Hana menatap Faris.

"Ada sesuatu yang pengen gue omongin sama lo"

"Uuu pasti serius ya?" Ujar Hana dan tangannya mulai menyentuh area bawah Faris membuat Faris merasakan tegang disana. Sial.

"Hana, gak sekarang"

"Ish! Pegang doang emang gak mau?"

"Gue lagi nyetir"

"Yaudah berenti di jalan mana kek, aku udah gak sabaran loh. Gak tau aja kamu aku di kelas nahan terus"

Sesampainya di lampu merah, Faris langsung membuka resleting celananya. "Cepetan"

Hana dengan senang mulai melahap Itu membuat Faris mendesah keenakan. Nafsu bejatnya memang tak tertahankan jika sudah bersama Hana hanya dia lah yang bisa memuaskan nafsunya berbeda dengan mantannya dulu yang susah di ajak untuk melakukan hubungan sex tapi kenangan bersama mantan itu masih melekat di hati walau ia sadar bahwa ia melakukan kesalahan sangat fatal pada orang yang ia cintai dulu alias. Natasha.

Lampu merah berubah menjadi hijau, Faris menjalankan mobilnya dengan posisi Hana masih melahap bawahannya itu karena tak tahan Faris mencari tempat untuk menepi sebentar dan setelah berhenti di jalan sepi Faris semakin menekan kapala Hana dan mempercepatnya hingga ia mencapai puncak klimaks.

"Ihhh kenak baju aku tau" Hana mengusap bajunya dengan sisa cairan putih yang mengenai seragamnya.

"Pantes Rayza mau sama lo, ternyata lo emang semurahan itu" ucap Faris sambil membenarkan celananya.

"Nyenyenye, tapi kamu demen juga kan sama aku gak ada bedanya kamu sama dia" Faris pun melanjutkan perjalanan mareka menuju rumahnya tanpa menggubrisnya.

••••

"Jadi, kamu mau aku awasin Natasha?"

Faris mengangguk, "iya, dan sebisa mungkin lo harus bisa culik dia dan bawa ke hadapan gue. Jangan sampe dia ngehancurin rencana gue bisa-bisa gue di penjara. Kayaknya dia bukan sembarangan orang"

"Kalau aku liat sih iya, dia ampe bawa suruhannya ke sekolah buat nanganin kasus kematian Tiara Andre dan dia sekarang curiganya ke aku. Ya aku sekarang sering di awasin risih banget"

"Lo harusnya mainnya yang rapih napa, gegara lo dia pasti bakal nyari informasi lebih banyak dan dia bakal tau kalau semuanya itu atas suruhan gue"

"Lagian kenapa kamu nyuruh aku sama Dia buat bunuh Tiara sama Andre? Salah mareka apa?"

"Mareka punya bukti kalau gue adalah penyedar narkoba di sekolah termasuk Tiara dia juga punya bukti rekaman Anak SMA BANGSA cewek-cewek di lecehin sama Geng gue. Makanya sekalian aja dibunuh"

"Hadeh Riss ... Ris. Kamu kenapa sih pake jual narkoba sama lecehin Anak lain kan kasian"

"Gua gak jual narkoba ke sekolah doang tapi ke banyak tempat, ya uangnya dari situ semua sekalian buat investasi dan hiburan"

"Investasi? Pake duit haram itu? Apa gak takut kamu kalau semisal ketahuan?"

"Gak akan, gue ini CEO dan bisa apa aja"

"Pede banget kamu. Aku sih gak percaya sama kamu kelihatannya kamu bakal kalah sama Natasha. Dia lebih kuat dari kamu dan otaknya luar biasa cerdasnya apalagi susah di tebak. Pokonya kamu hati-hati aja sih, ingat orang terdekat bisa jadi musuh mu suatu saat" ucap Hana.

DREAM QUEEN | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang