Pagi ini, Arm sedang berkemas-kemas, karena Inn sudah diperbolehkan untuk pulang hari ini. sementara itu, Inn sedang beradu mulut dengan Kakaknya.
"Aku bisa makan sendiri, kau tidak usah menyuapi aku seperti ini" gerutu Inn
"Yak, diam dan makanlah. aku tidak memasukkan racun kedalam makananmu" jawab New
"Hanya kakiku yang terluka, tanganku masih berfungsi dengan baik" Bantah Inn.
"Diam, cepat buka mulutmu" New menyuapkan satu sendok nasi ke mulut Inn, Inn membuka mulutnya dan memakan makanan yang New berikan. "Kau yakin akan menikah dengan Great?" ia memelankan suaranya.
"Jelas aku tidak yakin sama sekali, kau itu bodoh atau apa? jelas-jelas kau tahu, para orang tua itu memaksaku" jawab Inn.
"Kau tidak ingin melakukan sesuatu? tidak biasanya pembuat Onar seperti mu, menyerah begitu saja" Kata New, ia menunggu Inn mengunyah makanan untuk mendapatkan jawaban.
"Melakukan sesuatu? Satu-satunya yang bisa aku lakukan sekarang adalah pasrah dan melanjutkan pernikahan"
"Lemah sekali" kata New mengejek
"Yaak, jangan mengejekku, sudah sangat terlambat Phi, kau tahu kan kemarin ada pertemuan dua keluarga yang sangat mengharukan? katakan aku bisa berbuat apa sekarang?" Inn tersenyum kecut.
"Tidak masalah, Great dan keluarganya sangat baik, apa kau mempunyai kesepakatan dengan calon suamimu itu?" tanya New
"Kesepakatan seperti apa yang kau maksudkan?" Inn memandang New penuh tanya.
"Tidak, tidak aku hanya bertanya, sudah selesaikan makan mu dan segera minum obatmu, aku akan membantu Papi" New beranjak dari duduknya, ia takut jika salah bicara kepada Inn.
"Papi sini Aku bantu" New menghampiri ibu tirinya.
"Tidak usah ini sudah akan selesai, Tay nanti kesini kan?" tanya Arm
"Iya Pi, tapi kata Tay, Great tidak bisa menemani Inn pulang, dia sedang ada urusan dikantor Papanya, mungkin nanti setelah urusannya selesai dia akan datang kerumah" kata New.
~~~
Beberapa hari kemudian saatnya Inn meninggalkan Rumah Sakit, terlihat ia sedang berpamitan dengan Dokter Grace dan Leng.
Inn akan bangkit dari kursi rodanya, Tay memberikan tongkat untuk Inn. lalu Tay membantu Inn masuk kedalam mobilnya.Inn duduk di jok belakang bersama Papinya. saat ini pikirannya sedang mengingat, waktu dimana Great meminta izin pada Papanya, tiga hari yang lalu.Flashback
"Great, duduklah" kata Papa Inn, setelah Great memperkenalkan diri, dan sedikit berbasa-basi. ia di sambut baik oleh Papa Inn.
"Sebenarnya ada yang ingin saya sampaikan pada bapak" kata Great, ia sangat gugup. terlihat Inn berada di atas ranjangnya sepertinya ia juga akan menyimak percakapan antara Papa, dan calon suaminya itu
"Silahkan, apa yang ingin kau katakan?"
"Maksud dan tujuan saya, ingin meminta izin kepada Bapak untuk melamar Inn, dan menjadikan dia sebagai istri saya, Saya berjanji akan membahagiakan, menjaganya dan memenuhi kebutuhan lahir dan batinnya" Great mengutarakan niatnya dengan sangat tenang walaupun dalam hati, ia merasa tidak gugup.
"Aku suka lelaki yang to the points seperti mu, Great. sebenarnya aku sudah banyak mendengar tentang hubungan mu dengan Inn, aku sebagai orang tua hanya bisa mendukung niat baik kalian, kalian sudah sama-sama dewasa, sudah waktunya untuk berumah tangga" Jawab Papa Inn.
"Dan maafkan saya jika mengutarakan niat saya di Rumah Sakit, dan berada di situasi yang seperti ini" Great merasa tidak enak kepada calon mertuanya itu
"Tidak menjadi masalah bagiku, dengan niat baikmu saja aku sudah sangat senang, dan sebaiknya segera kau atur pertemuan keluarga kita, pernikahan kalian harus dibicarakan secepatnya"
"Baik, saya akan secepatnya akan memberitahu orang tua saya" kata Great
"Kalau begitu, tolong jaga Inn sebentar, aku akan pergi karena ada urusan, kau tunggulah Papinya dan New kembali, mereka sedang mengambil sesuatu di apartemen Inn" kata Papa Inn, ia beranjak dengan menepuk bahu Great, kemudian menghampiri Inn, mencium kening anaknya itu, lalu pergi meninggalkan keduanya.
"Apa aku terlihat sangat keren?" tanya Great kepada Inn
"Kau, terlihat payah" jawab Inn dengan menggelengkan kepalanya
"Apa kau bilang......" Great bejalan menghampiri Inn, ia menggenggam kedua tangan Inn dan mendekatkan wajahnya ke wajah Inn. "Coba ulangi perkataan mu?" kata Great berbisik di telinga Inn dengan nada yang menggoda, Inn sangat merinding akan hal itu.
"Yaaakkk Kuda bodoh, jangan macam-macam" Inn mendorong wajah Great, yang dibalas dengan tawa Great yang begitu renyah.
"Untuk beberapa hari ke depan aku tidak bisa mengunjungi mu, aku harus menangani beberapa urusan di Perusahaan Papa" kata Great.
"Tidak masalah, aku mengerti kau sibuk" kata Inn
"Jika kau membutuhkan apapun, segera hubungi aku" tangan mereka saling menggenggam, Irish sudah terbiasa dengan hobi baru Roland yang selalu menggenggam tangannya, dan kadang mengelus lembut rambutnya.
"Banyak orang di sekitarku, aku tidak sendirian kenapa aku harus repot-repot menghubungi mu yang tidak berada disini? aneh sekali" kata Inn
"Kau tau resikonya, jika kau membantahku" kata Great dengan cengiran kudanya.
"Yaaaakkkk" teriak Inn.
Flashback Off
"Inn, Inn hello...." New menyadarkan lamunan Inn
"Ah iya, maaf aku tidak fokus, ada apa? oh kita sudah sampai yaa"
"Kenapa kau banyak diam?" tanya New
"Tidak apa-apa, cepat suruh suamimu untuk membantu ku aku turun"
"Aku bisa mendengar mu" sahut Tay. Tay memapah Inn sampai didalam Apartemennya, saat ini Inn berada dalam kamarnya dengan memandang gelisah handphone miliknya, Great sama sekali tidak menghubunginya, dia tahu bahwa Great memang sibuk, tapi dia hanya merasa ada yang mengganjal dalam hatinya.
"Pi, kenapa Papi terlihat bingung? apa ada yang salah? New sedikit berteriak, dia sedang berjalan menghampiri Inn dengan membawa segelas air untuk Inn.
"Aku bingung sekali, tadi waktu aku akan membayar biaya rumah sakit Inn, Leng memberitahuku bahwa semua sudah menjadi urusan Great, jadi aku hanya menandatangani beberapa dokumen saja, Aku merasa sangat tidak enak kepada keluarga Great" kata Arm
"HAH? kenapa bisa seperti itu? Papi tidak menolaknya?" Inn kaget mendengar perkataan Papinya.
"Kau itu bodoh atau apa? jelas aku menolak, Papa mu tidak juga menjawab teleponnya, apa yang harus aku perbuat, sungguh sungkan sekali" Arm masih berusaha menghubungi suaminya.
"Seperti kata Leng Pi, biarkan menjadi urusan Great kenapa Papi harus bingung" sahut Tay yang sedang bersantai dan menonton televisi.
"Yaaakkk-
Ting
Tong
Ting
Tong
Bel berbunyi sebelum Arm menyelesaikan teriaknya."Biar aku yang membukanya" kata Tay.
tidak lama kemudian, Tay masuk kedalam dengan membawa buket bunga yang begitu besar."Inn, ini dari calon suami tercintamu, dia mengirimkannya untukmu?" kata Tay, ia meletakan bunga itu di sebelah tempat tidur Inn.
"Siapa yang mengantarnya?" Inn menoleh ke kanan-kiri, seakan mencari seseorang.
"Orang suruhan Great, orang itu bilang Great belum bisa datang, dia berada diluar kota" jelas Tay. Great dan keluarganya benar-benar sangat perhatian terhadap Inn, sehingga membuat Inn penasaran akan calon suaminya tersebut.
"Hia tolong kesini sebentar" kata Inn, ia ingin Tay mendekat padanya. "Selama ini aku tidak tahu apapun tentang Great, kau bisa menceritakan padaku, dia orang yang seperti apa" bisik Inn, dia harus tahu tentang kehidupan calon suaminya itu. Apa kau mulai perhatian pada calon suamimu itu Inn?
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE (GREAT, INN SARIN) M-PREG, 🔞🔞
Lãng mạnJika kau melawan takdir, maka takdirlah yang akan mempermainkanmu. jika kau merasa tak butuh, maka semuanya akan berbalik. jika kau menganggapnya tidak penting, mungkin ia akan menjadi sangat berarti. jika kau membencinya, mungkin juga kau akan memo...