Hari ini, adalah hari unjuk rasa mahasiswa dilakukan. pagi-pagi sekali Inn sudah bersiap untuk berangkat. saat ia akan mengambil kunci mobilnya, namun ia mendengar suara Papinya, sedang berbicara dengan seseorang.
"Kau Tunggulah dulu, mungkin dia sudah selesai bersiap" kata Papi Inn
Inn berjalan keluar dari kamarnya, ia melihat Great sedang berbincang dengan Papinya. saat itu Great menyadari, bahwa Inn berjalan kearahnya.
"Ayo, berangkat. aku datang menjemputmu" kata Great. Inn tidak menjawab sepatah katapun, Inn tahu bahwa saat ini, ia tidak akan bisa menolak Great, tidak mungkin ia berargumen dengan Great dihadapan Papinya.
"Pi, aku berangkat dulu" kata Inn
"Hati-hati kalian berdua" dengan mengelus punggung mereka berdua
saat berada di mobil Great, Inn enggan untuk memulai percakapan, sejujurnya Ibn sudah tidak begitu marah dengan Great, iya mulai terbiasa dengan tingkah Great yang seenaknya, bukan dia mulai menyukainya, hanya saja, ia tidak mau berdebat dengan Great setiap hari, itu sangat menguras emosi dan melelahkan.
"Kenapa diam saja?" Great memulai percakapan
"Lalu apa yang harus aku bicarakan" jawab Inn
"Tumben sekali, kau tidak marah dengan sumpah serapah mu, apa kau sudah merasa nyaman denganku?" Goda Great
"Jangan terlalu percaya diri. lalu kenapa kau menjemput ku? aku bisa berangkat sendiri" kata Inn
"Kau tau unjuk rasa bukan? apapun bisa terjadi. yang awalnya tertib bisa menjadi ricuh, dan pasti akan terjadi kemacetan. aku tidak akan membiarkanmu menyetir sendirian ditengah macet dengan keadaan yang tidak aman. apa yang akan aku katakan pada Papi mu jika terjadi sesuatu padamu" jelas Great
"Jangan terlalu sering menjemput ku, aku tidak enak jika banyak orang yang tahu"
"Jika kita menikah nanti, satu dunia juga akan tahu" jawab Great. Inn hanya diam, percuma berbicara dengan makhluk seperti Great.
~~~~
Sesampainya di kampus, Great bergegas menemui pihak keamanan, membicarakan jalannya unjuk rasa nanti. dan empat hari sebelum jalannya unjuk rasa, Great juga memindahkan tempat, yang awalnya akan dilakukan di depan Gedung Rektorat, ia pindahkan di luar pagar universitas, dengan alasan demi keamanan. hal itu cukup membuat panitia kebingungan.
setelah Great, diberikan instruksi oleh pihak keamanan, ia langsung saja melakukan briefing singkat dengan semua panitia. setelah itu Roland berjalan mendekati Inn."Kau cukup awasi disini saja, tidak usah ikut mendekat di sekitar para pendemo nanti" kata Great
"Baiklah. aku akan mengawasi disini" kata Inn
"Great aku datang, daripada aku berada dirumah lebih baik aku membantu disini" kata Khwan yang baru saja datang, dengan merangkul pundak Great. disitu Inn, bergegas pergi tanpa bilang apa-apa.
"Apa kau buta! di depan mu ada Inn. hubunganmu dengan dia sangat buruk, kau sama saja dengan memancing emosinya" kata Great.
"Dia akan menikah dengan sahabatku, wajar jika aku berada dekat dengannya. dia harus terbiasa untuk menerima siapa teman suaminya, bukan?" kata Khwan
"Jangan mengacaukan apapun Khwan" kata Great
"Memang calon istrimu itu, tidak bisa baik dengan siapapun" kata Khwan
"Diam kau. bergabunglah dengan yang lain, Bantu mereka." Perintah Great
Unjuk rasa kali ini, sungguh diluar dugaan. para pendemo dua kali lipat lebih banyak dari uang di perkirakan. untung saja tim keamanan sangat banyak. Irish melihat Roland yang sedang berteriak menggunakan pengeras suara untuk memberikan instruksi, sesekali mereka saling melihat.
"Mr.In" salah seorang mahasiswa himpunan menepuk pundak Inn
"Ada apa?" tanya Inn
"Mr.Great, menyuruh Anda mundur, anda tidak boleh terlalu dekat dengan pagar pembatas, sangat berbahaya. semua panitia perempuan juga dilarang terlalu dekat dengan pagar"
"Iya sebentar lagi, aku akan ke belakang" jawab Inn. namun ia tak juga menuruti kata-kata Roland. sampai dengan ada tangan yang menariknya kasar.
"Hia Tay, apa-apaan ini? kau menarik ku begitu kuat" kata Inn kesakitan.
"Kau tahu. Calon suami mu sangat marah padamu. dia menyuruhku untuk menyeret mu kebelakang" kata Tay.
"Iya, iya ini aku mundur" kata Inn
"Jangan macam-macam, di situasi seperti ini Inn. keadaan sangat diluar prediksi" jelas Tay.
Kegiatan berjalan sangat tertib dan lancar, walaupun banyak terjadi masalah, namun masih bisa diatasi dengan cepat. saat ini Great sedang duduk dengan wajah penuh keringat dan Nafas terengah-engah. Great sesekali melihat kearah Inn, namun jika Inn berbalik melihatnya, Great akan cepat membuang muka. sepertinya dia memang marah.
"Inn, tolong berikan minuman itu pada Great" kata Tay
"Kenapa harus aku? kau berikan sendiri saja" kata Inn
"Kau tidak lihat, aku sedang sibuk. cepat berikan dia belum meminum apapun sedari tadi" kata Tay, yang akhirnya di turuti oleh Inn
Inn menghampiri Great yang sedang duduk. ia membawa satu botol besar air mineral dan satu kotak tissue.
"Minumlah" kata Inn menyodorkan air mineral.
"Terimakasih" Great meminumnya
"Apa kau ingin merayuku?" kata Great, wajah yang mengerikan tadi, seketika berubah tersenyum."Jika membuatmu marah, bisa membuatmu berhenti mengganggu ku, aku akan melakukannya. bersihkan keringatmu" Jawab Inn, dengan menyodorkan tissue yang ia bawa.
"Apa kau sudah makan?" tanya Roland
"Belum. kurasa sahabat sejati mu, akan kesini menghampiri mu, aku tidak akan menggangu kalian" kata Inn beranjak pergi. ia melihat Khwan akan menuju ke arahnya dan Great.
"Jangan makan disini. aku akan mengajakmu untuk makan direstoran, setelah aku menyelesaikan beberapa hal" kata Great, memegang tangan Inn yang akan pergi.
"Terserah kau saja" jawab Inn meninggalkan Great.
~~~
Great dan Inn sedang berada di sebuah restoran, menikmati makanannya. mereka berdua benar-benar lapar."Beberapa kali aku melihatmu, selalu memesan steak, apa kau tidak makan nasi?" tanya Inn
"Oh, aku makan nasi. tapi aku sangat menyukai steak" jawab Great dan hanya dibalas anggukan oleh Inn. "Sepertinya kau mulai perhatian terhadap ku" imbuh Great
"Dalam mimpimu" kata Inn dengan melanjutkan makan.
"Inn" Great memanggil Inn dengan raut wajah yang serius
"Ya...""Dalam Minggu ini, aku rasa aku akan memperkenalkan mu pada orang tuaku" Kata Great.
"Ap.. apa tidak terlalu cepat?" kata Inn terbata-bata karena kaget.
"Aku rasa tidak, setidaknya salah satu tugas kita selesai, tinggal aku menunggu Papa mu datang dari luar Negeri" kata Great
"Apa tidak sebaiknya menunggu Papaku datang dulu?" jawab Inn
"Papaku selalu menanyakan mu, aku akan membawamu ke orangtuaku dulu. untuk menunggu Papamu pulang aku rasa terlalu lama, setidaknya Papimu sudah mengenal ku" jelas Great.
"Sungguh aku sangat ingin mendebat mu. tapi aku sudah tidak mampu lagi mengeluarkan kata-kata, terserah apa mau mu saja" kata Inn pasrah.
"Kau cukup percaya padaku" kata Great.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE (GREAT, INN SARIN) M-PREG, 🔞🔞
RomansaJika kau melawan takdir, maka takdirlah yang akan mempermainkanmu. jika kau merasa tak butuh, maka semuanya akan berbalik. jika kau menganggapnya tidak penting, mungkin ia akan menjadi sangat berarti. jika kau membencinya, mungkin juga kau akan memo...