chapter delapan

868 85 11
                                    

Jarvis mulai mengambil ancang ancang, namun dengan cepat Felix memukul Jarvis, Karena reflek yang bagus Akhirnya serangan Felix bisa di gagalkan oleh Jarvis.

"Sial gue harus bertahan." Batin Jarvis.

Felix dengan brutal menyerang Jarvis, ini adalah salah satu efek samping dari penggunaan Extremely mode, pengguna akan tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan.

Bugh
Bugh
Bugh
Bugh

"Arghhh." erang Jarvis ketika Felix menendang perutnya, dengan Tertatih Jarvis bangkit lagi dan mencoba bertahan dari segala serangan Felix.

Bugh
Bugh
Bugh
Bugh

Felix terus membabi buta menghajar Jarvis yang seakan Tak berdaya mencoba bertahan selama mungkin sampai Durasi Extremely mode Felix selesai.

Puk

Jarvis merasa pukulan Felix mulai melemah "akhirnya." Batin Jarvis kemudian nencekram tangan Felix.

Bugh

Jarvis menendang Perut Felix sampai Felix terpental, dengan mengusap darah yang ada di bibirnya Jarvis menatap Felix "habis juga." Ucap Jarvis.

Zafer menatap Datar Adegan itu "apakah sudah selesai ??" Ucap Arzan yang melihat Felix terkapar karena tendangan Jarvis.

"Sudah gue bilang, Kalo Jarvis bisa bertahan Ini akan jadi Kemang pertama." Ucap Zafer.

Kembali ke arena dimana Jarvis masih berdiri, Jarvis kemudian menatap Ravindra "Sini Lo." Ucap Jarvis.

Namun beberapa saat kemudian Jarvis merasa kalo Pundaknya sedang di pegang seseorang Dia adalah Elvano yang sudah berada di tengah tengah Arena "giliran gue." Ucap Elvano.

"Tapi El Gue masih belum kalah." Ucap Jarvis.

Mata Elvano langsung menatap Tajam Jarvis "Lo udah di batas lo, Biar gue yang lanjutkan lagian Dia juga gak bakal maju kalo bukan gue yang jadi lawanya." Ucap Elvano sambil menatap Ravindra.

"Cih." Dengan kesal Jarvis melangkah keluar dari arena.

Elvano menatap Ravindra "baiklah, Sekarang giliran kita Maju Lo, Ravindra." Ucap Elvano, Sedangkan Ravindra Menatap Dengan penuh meremehkan sambil tersenyum ia kemudian berdiri dari duduknya.

"Ya ya ya, Gue juga udah tidak sabar." Ucap Ravindra sambil meregangkan otot otot miliknya.

Ravindra dan Elvano saling berhadapan, Ravindra memejamkan matanya Mencari titik fokus miliknya kemudian ia membuka matanya dan menatap tajam Elvano.

"Majulah." Ucap Ravindra.

"Dia langsung masuk Mode Extremely." Ucap Zafer yang melihat Ravindra menatap Elvano penuh dengan permusuhan.

Sedangkan Elvano hanya diam ia Memperhatikan setiap gerak gerik Ravindra, Saat Elvano Bergerak kesamping untuk mencari celah ravindra langsung Menerjang dan memukul Elvano.

Karena Extremely Mode, Membuat Semua Indra Ravindra bekerja dengan maksimal Dan otot otot yang di paksa untuk bekerja ekstra membuat kecepatan geraknya meningkat.

Disisi lain 4 eksekutif memperhatikan dari kejauhan "Apakah semua anak kelas satu Brawijaya bisa masuk dalam mode ini." Tanya Kevin.

"Tentu saja, mereka semua adalah yang terbaik dari yang terbaik seperti junior Lo sangat lemah." Ucap Shaka.

"Cih."

Kevan dan Kevin sempat kaget karena Anak kelas satu Brawijaya bisa masuk ke mode Extremely dengan mudah namun Sepertinya memang terlalu awal untuk mereka bisa masuk dalam mode itu terbukti dengan Felix yang terkapar karena timing tidak tepat dalam pemakaian mode ini.

Zaferino Achazia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang