chapter tujuh

1.2K 113 3
                                    

Ravindra menatap penuh dengan percaya diri ke arah Elvano, begitupun 10 elit Brawijaya yang lain juga menatap Mereka dengan jelas menunjukkan bahwa Mereka lebih rendah.

Zafer melihat kepercayaan diri itu merasa senang, namun juga kecewa karena ia tidak bisa ikut dalam menghancurkan senyuman penuh dengan kesombongan itu.

Akhirnya acara yang mereka tunggu di mulai, 10 elit dari Bramantyo dan Brawijaya berdiskusi untuk siapa duluan yang akan maju, Sesuai dengan Rencana Ravindra Felix lah yang langsung pertama maju sedangkan Dari Bramantyo Nevan yang pertama Maju, mereka tidak mengikutkan Cherry dalam pertarungan Kali ini.

Nevan langsung maju kedepan berhadapan dengan Felix "langsung banget nih lawan Lo." Ucap Nevan menatap Felix.

"Kenapa takut Lo." Ucap Felix.

Tanpa menjawab Nevan langsung mengambil posisi siap untuk bertarung begitu juga dengan Felix mereka berdua sudah siap untuk bertarung, tinggal menunggu siapa yang akan memulai pertarungan ini.

Nevan memulai dengan menendang namun berhasil di hindari oleh Felix, Dengan kuat Felix langsung melancarkan tinjunya namun bisa di hentikan eh Nevan, Nevan menarik tangan Felix kemudian Meninju muka Felix.

Felix yang terkena tinju kemudian sedikit mundur "sialan, Ravin ide gila Lo ini bener bener menyusahkan." Batin Felix bagaimana tidak Ravin merencanakan untuk melawan 10 elit dengan hanya dua orang saja, bahkan Nevan aja sudah sangat menyusahkan.

Nevan Tersenyum meremehkan Felix, Melihat Senyuman Nevan membuat Felix kesal " Heee, Cecunguk seperti lo bisa berani mukul gue?? Akan gue buat Lo tahu seberapa lemahnya Lo." Ucap Felix.

Felix kemudian Meninju Nevan, namun tinjuan Felix bisa di blok oleh Nevan walaupun Nevan sampai Terdorong mundur "sial, Kenapa tinjunya jadi semakin berat." Batin Nevan.

Felix melihat celah di antara kaki Nevan, kemudian menendang kaki Nevan membuat Nevan tertunduk, dengan cepat Felix memukul muka Nevan dengan keras dan akhirnya Nevan Kalah oleh Felix.

"Next." Ucap Felix.

Ucapan Felix membuat kaget semua orang seharusnya setelah Felix menang Felix mundur dan di gantikan oleh orang lain, namun Felix masih berdiri di atas sana Seakan ia ingin kembali menantang.

Ravindra tertawa "hahahahaha, Elvano ini kekuatan dari Brawijaya Elvano gue akan menghancurkan Bramantyo Lo dan orang orang lemah itu hahahahaha." Teriak Ravindra, mendengar ucapan Ravindra membuat semua murid yang bersekolah Di Bramantyo kesal termasuk Elvano yang sudah mengepal tangan, Elvano melirik ke arah Zafer yang masih tenang dengan kepala yang di taruh di Tangan sambil melihat ke arah Ravindra.

"Sialan, dia tidak mau bergerak." Batin Elvano.

"Sial, bukan kah dia terlalu angkuh." Ucap Arzan yang juga kesal dengan ucapan Ravindra.

"Yang kuat yang berbicara." Ucap Zafer.

"Menurut Lo gimana." Ucap Arzan.

Zafer terdiam sesaat ia menatap ke arah Ravindra dan Juga Elvano, Harga diri mereka Sangatlah tinggi, Zafer paham akan Tatapan Ravindra Dendam dan Emosi terpancar jelas di mata Ravindra.

"Tentu saja, kemenangan sekolah kita." Ucap Zafer.

"Kok Lo bisa ngomong gitu, Lo liat tadi Felix bisa saja ngalahin Jarvis dan orang lainya karena gue tahu Elvano pasti akan ngelawan Ravin di akhir, Kalo Felix Lawan Jarvis masih 50:50 tapi Felix lawan yang lain udah pasti Felix menang."

"Memang benar, Tapi Manusia masih bisa berkembang, entah itu dari latihan atau langsung dari pengalaman, Ravindra memang percaya diri hanya dengan Dirinya dan Felix mereka bisa meratakan 10 elit Sekolah kita, Bahkan Dari pertandingan pertama aja sudah kelihatan." Ucap Zafer.

"Tapi Dia lupa akan satu hal, Otak manusia itu susah ditebak, Power fisik memang mereka dengan jelas bisa menang tapi Battle IQ itu Berbeda dengan Adu fisik, Strategi buat menang Duel melihat Kelemahan lawan dan Pengambilan keputusan itu hanya diri kita yang bisa ngendaliin dan tahu, Dan itu semua bisa menjadi kunci kemenangan jika kalah dalam hal Fisik." Ucap Zafer.

"Berkelahi tidak semua tentang Seberapa Kuat tinju dan fisik Lo tapi, seberapa tenang dan tepat pengambilan keputusan Lo." Ucap Zafer lagi.

Mendengar ucapan Zafer membuat Arzan terdiam bahkan yang lain ada di sekitar Zafer langsung memperhatikan Zafer karena penjelasan yang Zafer berikan "apa, kenapa kalian menatap gue kayak begitu." Ucap Zafer.

"Gila Lo tahu banyak ya, kayak pengalaman banget." Ucap Arzan.

"Gue Baca dari buku." Timpa Zafer beralasan.

Kembali ke Arena, Felix sudah merasa di atas awan, kemudian naiklah seseorang dia adalah Awan yang menjadi musih Felix selanjutnya, Dan pertarungan di mulai.

Felix Menjalankan 6 pertandingan Pertama Lawan Nevan ia menang, Dan ia juga menang melawan Awan, Oliver, Adnan, Pasha dan Stefano walaupun saat terkahir melawan Stefano ia menang dengan susah, namun ia tetap menang dengan deru nafas yang sangat keras.

"Akhir perjalanan Felix." Ucap Zafer ketika melihat Felix sudah sampai di batasnya.

"Yaa ko di lihat dari batasnya Memang sudah saatnya dia tumbang." Ucap Arzan.

Zafer sangat Senang dengan Acara ini, Namun sedikit kecewa dengan kemampuan Mereka dalam bertarung tidak ada bibit bibit unggul, Seperti eksekutif Dirgantara yang ia lawan tempo hari, dimana Ia melawan 10 orang yang masuk dalam Extremely mode.

"Tak ada kesempatan untuk menang, kita sudah kalah 7 kali setidaknya kita harus bisa menang Sekali." Batin Jarvis yang berjalan manikin Arena.

Jarvis menatap Felix yang sudah seperti mau mati "apa Lo masih bisa Bertarung." Ucap Jarvis pada Felix yang terlihat Ngos-ngosan.

"Diam dan Kemarilah, akan gue buat Lo sama seperti mereka." Ucap Felix.

Felix langsung Melesat Hendak meninju Jarvis namun karena tenaga Felix sudah terkuras Tinju yang Felix berikan sangat lemah.

"Ini sudah batas lo."ucap Jarvis meninju Felix yang membuat ia mental.

Dengan Tertatih Felix kembali bangkit, membuat semua orang terlihat Khawatir dengan kondisi Felix "hahahahaha, Ini bukan akhir Jarvis."ucap Felix.

Jarvis Yang melihat Felix bangkit langsung menendang Ke arah perut Felix namun bisa di tangkis oleh Felix "lo tahu Jarvis, Ada kartu As yang gue sama Ravin belum keluarkan, Namun sepertinya ini waktu yang tepat untuk mengeluarkan Kartu yang selama ini gue simpan." Ucap Felix Kemudian Menatap Jarvis dengan tatapan tajam.

Zafer melihat Ke arah Felix kemudian tersenyum "menarik." Ucap Zafer ketika melihat Felix yang mulai Memasuki Extremely mode.

"Apa kenapa ??"  Tanya Arzan.

"Extremely mode kondisi dimana Seseorang akan memusatkan Fokus indrany pada satu titik, membuat otak di paksa bekerja ekstra yang akhirnya ia bisa mengeluarkan potensi terkuatnya." Ucap Zafer.

"Apa ??" Ucap Arzan.

"Ja-jadi sekarang kita sudah tidak ada kesempatan lagi untuk menang." Ucap Arzan.

"Ada, Extremely mode tidak bisa di gunakan Dalam jangka panjang, dan lagi Felix Terlambat jika harus masuk dalam Extremely mode saat ini, karena kondisi tubuhnya yang tidak kuat lagi, Jika Jarvis bisa menahan Felix selama 20 menit maka Jarvis akan menang." Ucap Zafer.

"Namun aku tetap terkejut, ia bisa memasuki itu tanpa Prantara."  Batin Zafer.

"HAHAHAHAHAHA LIHAT ELVANO, KEKUATAN SEBENARNYA DARI BRAWIJAYA." Teriak Ravindra.

Zafer menatap ke arah Ravindra dengan datar "jadi ini alasan kenapa dia sangat percaya diri terhadap kemampuan setiap Bawahnya." Batin Zafer.

"Ayo Hancurkan dia Felix." Ucap Ravindra dengan Menatap remeh Elvano.

[.....]

Zaferino Achazia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang