chapter dua puluh satu

783 75 12
                                    

Minggu pagi yang cerah dimana Zafer yang tengah tertidur kemudian membuka matanya, Zafer tidur hanya dengan celana Bokser dengan telanjang dada.


Zafer menuruni Kasurnya kemudian membasuh mukanya di wastafel setelah membasuh mukanya Zafer ke dapur pribadi di kost, kost ini menyediakan Dapur pribadi di setiap kamar maklum Kost mahal.

Zafer sarapan dengan mie instan "mie instan goreng memang sedap."ucap Zafer memakan makanan yang ia buat.

"Eh..Acara itu hari ini Kan ya." Ucap Zafer kemudian membuka ponselnya.

Arzan

Ar, Acaranya jam berapa

Jam 9

Oke

Zafer kemudian melihat ke arah Jam dimana itu menunjukan pukul 8 "sejam lagi." Gumam Zafer kemudian menyelesaikan makanya dan segera bersiap untuk melihat Pertemuan Sekolah hari ini.

Zafer keluar dari kamar kostnya dan tidak lupa ia mengunci pintu kamar kosnya ia berjalan tepat di mana acara itu di adakan, berbeda. Dengan acara Brawijaya dan Bramantyo dulu, acara ini berada di sebuah bangunan Gudang tua yang sudah terbengkalai Di mana bagian tengah yang luas Dan ada beberapa Tingkatan yang memungkinkan orang untuk melihat dari atas, dan di atas itulah mereka akan melihat pertandingan.

Saat Zafer sudah berada di tempat itu tempat itu masih sepi padahal Jam sudah menjukan jam 08:50, Zafer kemudian menelepon Arzan.

"Apa sih Zaf Lo tahu gue lagi tidur." Ucap Arzan di sebrang sana.

"Lah lo kata jam 9 acara di mulai kok Lo masih tidur." Ucap Zafer

"Jam 9 malam Zafer bukan Jam 9 pagi, ah udah lah gue mau tidur lagi." Ucap Arzan mematikan Telepon.

"Si anjing, Dia cuma bilang jam 9 doang Gak ada pagi apa malam sialan, Tahu gitu gue Main game dulu tadi." Ucap Zafer kemudian melangkah pergi.

"Siapa Lo."ucap Suara yang berasal dari Arah belakang Zafer, Zafer kemudian Menoleh terlihat seseorang dengan seragam Dirgantara berdiri di belakanya.

"Kenapa Orang ini pake seragam Minggu Minggu." Batin Zafer.

"Gue tanya siapa Lo ?." Ucapnya lagi

"Gue Zafer, Gue Dara Braman...." Sebelum Zafer selesai dengan ucapannya Orang itu langsung menyerang.

Namun Serangannya di hentikan oleh Zafer Kemudian membuatnya pingsan "aneh banget manusia tiba tiba saja nyerang, Di sini Adab memang gak di pake apa." Ucap Zafer.

Tanpa Zafer ketahui Dirinya sejak tadi di perhatikan oleh seseorang Dia adalah Altezza "Bawa Delvin kemari Bin, Sepertinya dia juga akan datang Malam ini." Ucap Altezza yang melihat Adanya Zafer di tempat ini berarti dia tahu akan ada pertemuan malam ini.

"Gue akan buat dia merasakan kesakitan yang luar biasa, Dendam ini akan ku tuntaskan nanti malam." Ucap Altezza dengan tangan yang mengepal erat.

"Sama Gue juga Gak sabar dengan hal itu, Malam ini kita akan membalas kekalahan Waktu itu." Ucap Bintang Pringkat dua Di Sekolah Dirgantara.

Zaferino Achazia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang