Chapter Lima belas

1K 102 5
                                    

Pagi pagi sekali Zafer sudah bangun ia mengenakan Hoodie oversize dan celana Pendek serta Sepatu Casual tanpa Kaos kaki.

"Baiklah sekarang saatnya bersih bersih sampah." Ucap Zafer kemudian mengenakan Masker dan topi lalu ia keluar dari kamar mewah yang selama ini ia tempati.

Zafer kemudian membuka garasinya memperlihatkan jejeran mobil Sport dan motor sport yang sangat berkilau dan mayoritas berwarna hitam.

"Akhirnya gue bisa pake motor lagi." Ucap Zafer yang kemudian bergegas ke arah tembok yang terdapat almari bersar berisikan Kunci kunci motor yang ada di garasi.

"Hemm enaknya pake apa ya ?? yang ini ? Gak deh terlalu gede, Kalo yang ini Hemmmmm gak deh terlalu ganteng takut nanti lecet yang ini....Ah...ini dia motor kesayangan gue." Ucap Zafer kemudian Mengambil salah satu kunci yang ada di almari besar Itu.

Setelah mengambil kunci Zafer kemudian berjalan menuju ke sebuah motor matic kecil yang bertuliskan Honda Beat warna hitam yang terletak di pojokan Garasi.

Setelah menempuh beberapa menit perjalanan Zafer akhirnya sampai di sebuah Gedung tua yang sudah tidak benhkalai, ia kemudian Mematikan motornya.

Zafer berjalan dengan santai ke arah Gedung itu dimana di dalam gedung itu sudah ada sekumpulan orang orang yang memiliki badan Kekar dan berotot.

"Siapa Lo." Ucapnya ketika melihat Zafer yang datang dengan santai.

"Pemilik tempat ini." Ucap Zafer kemudian menyerang Sekumpulan orang itu.

Zafer menghadapi beberapa orang yang berjaga di depan gedung bertarung dengan Gengster jelas berbeda bertarung dengan Anak SmA jika kalah disini itu artinya mati, berbeda dengan Pertarungan Anak SMA yang mana Saat lawan sudah tidak sanggup mereka akan berhenti.

Bug
Bug
Bug

Zafer berhasil melumpuhkan tiga orang yang menjaga di depan "Bre pinjem pisau ya bre." Ucap Zafer mengambil Pisau yang berada di tubuh orang itu kemudian Berjalan lagi ke arah dalam.

Dengan Pelan pelan dan mengendap Zafer masuk ke dalam, Melihat Ada orang yang datang Zafer langsung bersembunyi setelah Orang itu mendekat Zafer menariknya Kemudian memutar lehernya Hingga pingsan.

Setelah melakukan itu Zafer kembali meneruskan jalanya untuk menuju Ruangan yang ia pastikan itu adalah ruangan dimana Semua barang miliknya ada di sana, Dan tebakan Zafer adalah Bos mereka semua pasti ada di sana.

Bugh
Bugh
Bugh
Bugh

Setiap jalan Zafer menghabisi Semua orang yang berjaga di sana "nih anak buah gue kalah sama yang beginian ?? malu gue asli dah." Ucap Zafer.

"Habis ini gue akan Nyuruh papah buat Ngelatih lagi orang orang Bodoh itu bisa bisanya kalah sama yang kayak beginia." Ucap Zafer lagi.

Zafer kamudian menemukan ruangan yang ia cari "mari kita lihat siapa orang yang dengan berani masuk ke wilayah gue." Ucap Zafer kemudian berjalan ke arah pintu.

Brak.

Pintu di tendang oleh Zafer hingga pintu itu terbuka, namun saat pintu terbuka Zafer tak melihat siapapun yang ada di sana Ruangan ini kosong tanpa ada satu orang pun.

Zafer kemudian masuk kedalam ruangan yang selama ini menjadi miliknya, mengatur anak buah yang di berikan papahnya dan menjalankan sebuah Perkumpulan.

"Apa ini ternyata hanya seorang bocah Yang masuk kesini." Ucap Seorang yang berada di balik pintu.

Zafer kemudian berbalik melihat siapa yang ada di belakangnya"ooooh Siapa Lo." Ucap Zafer.

"Lo gak perlu tahu siapa gue bocah."ucap Si orang itu yang tak lain adalah pimpinan Gengster yang menyerang Markasnya.

"Apakah Dhanurenda SE miskin itu sampai mengirim bocah untuk merebut kembali dermaga ini." Zafer yang melihat itu tersenyum senang, Ini adalah kesukaan Zafer melihat orang yang sudah merasa di atas langit kemudian membanting ke dasar tanah.

"Gue adalah Zaferino Achazia Dhanurenda putra semata wayang dari Wicaksono Surya Dhanurenda, sekaligus Pewaris tunggal dari keluarga Dhanurenda salam kenal !." ucap Zafer memperkenalkan dirinya.

"Sialan, Serang bocah itu." Ucap Sang pemimpin menyeru, menyuruh anak buahnya menyerang Zafer.

"Dasar sampah main kroyokan." Ucap Zafer kemudian bersiap untuk perkelahian , ini bukan perkelahian biasa ini adalah perjelhian yang selama ini Zafer tekuni dimana Nyawa bisa melayang setiap saat.

"Sial Andai aku bawa Katanaku tadi." Batin Zafer melihat Orang orang disini membawa senjata yang panjang sedangkan dia hanya bermodalkan Pisau yang ia ambil dari anak buah Gengster yang ia lawan tadi.

"Matilah bocaaaah."

Ting.
Tang
Tang
Ting

Di ruangan yang sempit itu merek melakukan pertarungan Zafer menangis semua serangan yang di lakukan Gengster itu, namun sekarang giliran Zafer yang menyerang Ada tiga Anak buah Gengster yang menyerang Zafer.

Zafer kemudian dengan cepat Menjegal Satu Orang yang ada di belakangnya kemudian Menusuk Tanganya Dengan pisau dan menendang perutnya hingga terpental.

Setelah satu orang selesai Zafer dengan buru buru mengambil kembali pisau yang masih ada di tangan Gengster itu "Sialaaan." Gengster yang lain kembali menyerang Zafer namun dengan cekatan Zafer menangkis Dengan Tanganya Sebelum Senjata itu Menusuk tubuhnya, Zafer menangkis Dengan Menahan tangan si Gengster kemudian Menekuk tangannya dan mematahkannya.

Tinggal satu orang Gengster Zafer kemudian berlari ke arah anak buah terkahir Gengster itu kemudian memukul wajahnya dengan sangat keras hingga membuat Hidungnya berdarah dan akhirnya Pingsan.

"Tinggal Lo saja Bung, tapi tenang saja Gue gak akan bikin Lo mati karena gue masih butuh beberapa informasi dari Lo." Ucap Zafer

ketua Gengster itu merasa sangat diremehkan apalagi ini adalah seorang bocah SMA "sialan, Jangan remehin gue ya Bocah."ucapnya.

"Majulah." Tantang Zafer.

Ketua Gengster itu kemudian menyerang Zafer dengan membabi buta hal ini di picu karena Rasa emosi di remehkan oleh seorang bocah SMA yang sudah membantai Semua anak buahnya.

"Sialan, ini membuang waktu gue." Ucap Zafer kemudian memukul tengkuk leher Si ketua itu, akhirnya Ketua Gengster itu pingsa.

Zafer langsung menelpon papahnya "halo pah, Udah beres nih Ketuanya Nanti Kurung aja biar kita introgasi Sisanya terserah." Ucap Zafer di telfonya, kemudian tanpa menunggu Papahnya menjawab Zafer mematikan Terlfonya.

""Fiuyh, Akhirnya selesai juga." Ucap Zafer kemudian. Keluar dari ruangan itu.

Kita tinggalkan Zafer sekarang kita kembali ke Jakarta di Sekolah Bramantyo, Ternyata Siswa pindahan itu sudah berada di sekolah itu.

"Cecunguk Cecunguk lemah ini, benar benar membuatku kesal." Ucap Mizuki.

Sebelumnya Saat Mizuki di sekolah ini ia terlihat seperti anak yang baik, namun bebrapa saat kemudian jadi berbeda Ia langsung menantang semua orang yang ada di sana Dan semua orang kalah oleh Mizuki.

"Nee mizuki-kun, Bisakah kita cepat ini kurasa kukuku mulai Rusak." Ucap Khusida.

Masumoto yang sejak awal bukan bagian dari geng mereka hanya menatap Dari jauh "yaa kita tinggal tunggu Sampai Senin depan aja, Bisa apa dia kalo dia kembali kesini."ucap Masumoto.

"Woy, Katsumi sudah Kita akan makan hari ini, suruh siapapun untuk membelikan kita makanan." Ucap Katsumi yang sedang menghajar seseorang Dan seseorang yang sedang di hajar Katsumi adalah Pasha dan Arzan.

"Ck, Lihat saja Kalo Zafer disini Lo semua akan hancur tunggu saja bangsat." Batin Arzan.

[.........]

Zaferino Achazia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang