Take Six

154 23 7
                                    

Pagi Myungha disambut dengan grasak-grusuk. Dia berdiri bertolak pinggang di depan kulkas, menunggu sendok dingin untuk mengompres matanya. Myungha akan diomeli Yeowoon lagi nanti karena semalam dia lupa mengompres matanya.

Myungha memijat wajahnya pelan,  mengharapkan usaha yang tak seberapa ini menghilangkan bengkak wajah dan matanya. Jari-jarinya memutar pelan mengelilingi mata, kata video yang ditontonnya barusan gerakan itu bisa melancarkan peredaran darah.

Myungha melakukan segala upaya agar setidaknya bengkaknya berkurang. Bahkan dia mandi dengan air dingin. Tetapi tetap saja, mata bengkaknya sangat kentara.

Myungha melirik pintu kamar mandi sebal. Sangwon sedang mengadakan konser disana. Memberi Myungha ost gratis. Ckckck orang itu benar-benar tak punya beban hidup. Menjalani harinya dengan begitu santai.

Pintu kamar hotelnya di ketuk. Myungha menghampiri pintu diiringi dengan nada tinggi melengking Sangwon. Begitu membuka pintu wajah lelah Yeowoon menyambutnya. Tangannya menggenggam kompres dingin, tau akan keteledoran Myungha. Yeowoon dengan terang-terangan mengeluarkan helaan napas panjang. Myungha yang tau kesalahannya merasa malu.

Manager Sangwon berdiri dibelakang Yeowoon sedang asik bermain game di Nintendo switchnya. Tanpa mengalihkan pandangan dari game dia menyelonong masuk ke dalam kamar.

Myungha mempersilahkan Yeowoon masuk dan mulai memikirkan bualan pembelaan diri mengapa dia tidak melakukan yang diperintahkan Yeowoon semalam.

“Aku udah naruh sendok di kulkas, tinggal ngompres.”

Yang didapat Myungha hanyalah helaan napas dan lirikan yang berkata, diam dan berbaring saja. Seperti anak nakal yang hendak dihukum Myungha menurut. Begitu Yeowoon menaruh kompres dingin di atas matanya, badan Myungha berjengkit.

“Ah, dingin,” seru Myungha.

“Mau dilapisin kain?” Tanya Yeowoon, pengertian.

“Nggak usah. Kutahan aja biar cepet.”

Yeowoon hanya ber-hhmmm kemudian lanjut mengompres mata Myungha dengan lembut dan pelan.

“Kalau nggak gini, kamu ntar diomelin make up artist.”

“Padahal kan in character kalau muka bengkak, kemarin kan abis nangis.”

“di naskah bukannya ada time jump?”

Benar juga. Syuting hari ini seminggu setelah pertengkaran Minhyuk dan Jinoo. Dua orang gila yang memilih berciuman brutal daripada menyelesaikan masalah mereka.

“Tapi Yeowoon, kamu lagi capek banget, ya?” tanya Myungha khawatir, wajah lesu Yeowoon terbayang dengan jelas diotaknya.

"Gila deh, managermu semaleman nggak tidur," gerutu manager Sangwon, yang meski sedang asyik bermain game masih sempat menguping.

Myungha melepas kompres matanya dan mendelik pada Yeowoon. Diberi tempat beristirahat mahal malah begadang.

"Kenapa?"

"Banyak kerjaan."

"Apaan orang kamu melamun aja." Sama seperti Sangwon, managernya tidak berfilter.

Yeowoon mendelik,”Aku kalau lagi sibuk emang kayak gitu.”

“Gitu?” tanya manager Sangwon sambil lalu.

“Kamu ngomelin aku buat istirahat yang bener eh sendirinya.” Giliran Myungha yang mengomel.

Yeowoon mengabaikannya dan meletakkan kembali kompres dingin di mata Myungha. Myungha hanya bisa melenguh.

And, scene.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang