Take Nine

177 27 11
                                    

Akhir-akhir setelah menerima telepon dari rumah sakit Myungha selalu gelisah. Mendadak dia mempunyai ketakutan baru akan ponsel. Setiap mendengar ada panggilan, jantungnya akan naik ke kerongkongan membuatnya ingin muntah.

Rupanya akting Myungha tidak sebagus itu, hampir semua orang menyadari perubahan sikapnya. Bahkan Jack yang hampir tidak pernah bertemu dengannya saja menghampirinya khawatir.

Is everything alright?”

Myungha memberinya senyum simpul dan mengangguk, “Just tired, I guess.

Jack menepuk punggungnya sambil berlalu, “Take care of yourself, man.”

Malam ini mereka mengadakan pesta bersama dengan seluruh cast, crew dan staff.

Sederet meja untuk para cast bersebrangan dengan sederet meja untuk para crew dan staff. Suasana tampak ramai sekali, mereka sibuk membakar daging, saling bersulang dan mengobrol. Suara mereka tumpang tindih, berisik sekali.

Myungha hanya bisa terdiam di jepit diantara Sangwon dan Kyunghoon. Tangannya tak berhenti meraih gelas soju, mengisinya kembali setelah meneguk cepat.

Kyunghoon yang meski tidak mengetahui duduk masalahnya bisa menebak dari raut wajah Myungha yang menyedihkan dari minggu lalu saat mereka akan kembali ke Seoul, bahwa ada sesuatu yang mengganggu Myungha. kyunghoon menghargai Myungha tidak memaksanya untuk bercerita, Kyunghoon hanya  terus-terusan mencoba menghentikan Myungha yang tak berhenti minum.

“Jangan banyak-banyak, lihat tuh Yeowoon diseberang melototin kita mulu.”

Myungha melirik Yeowoon yang duduk diapit Jihyun dan Euntaek (dua orang staff yang dia toleransi kedekatannya). Dia tampak lucu mencoba ramah dengan staff yang lain, sangat canggung. Matanya sesekali melirik meja para aktor/artis, mengawasi Myungha dan Kyunghoon.

Berbeda dengan Kyunghoon yang mencoba menghentikannya, Sangwon malah mendorong dan menyemangati Myungha untuk terus minum.

“Udah berapa gelas? Aku dah 13!”

“Nggak ngitung.” Myungha meneguk segelas lagi.

“Payah, deh.” Tidak mau kalah Sangwon meneguk segelas juga.

Kyunghoon menggeplak kepala Sangwon.

“Udah!”

“Kenapa aku doang yang kena pukul?”

“kamu sih kompor.”

“Aku denger tadi si Jihyun mau ngenalin temennya ke Yeowoon,” bisik Sangwon ke telinga Myungha.

“Dia nggak bakal mau,” celetuk Myungha cuek.

“PD, ya, sekarang.”

Myungha melirik lagi meja seberang. Jihyun dan Euntaek sedang berusaha menarik perhatian Yeowoon.

“Yeowoon sendiri yang bilang dia nggak tertarik.”

“Liat deh tuh, Jihyun pinter banget ngehasut orang tau.”

“Kamu dari tadi ngapain, sih? Kompor mulu.” Kyunghoon yang dari tadi menguping, memotong pembicaraan mereka.

“Sssttt, anak kecil nggak boleh ikut.”

“Misi, guys. Aku mau ke kamar mandi bentar.“

Myungha bergegas, dia bukannya ingin menghindari pertengkaran dua pria ini, tetapi dia benar-benar kebelet. Kebanyakan minum soju dan beer membuatnya beser.

And, scene.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang