Kamar tamu di ruang VVIP rumah sakit menyala terang, menyinari sejoli yang sedang tiduran di ranjang. Dua sejoli yang saling memandang, menolak untuk tidur. Terlalu kelaparan akan wajah satu sama lain. Senyuman tak henti terpatri di wajah mereka.
Myungha sesekali mengeluarkan kekehan, tangannya hangat di bungkus erat oleh jemari Yeowoon. Mereka tidur miring menghadap satu sama lain, saling menatap dalam-dalam. Wajah mereka sangat dekat, hidung mereka akan secara tidak disengaja bersentuhan. Mereka saling berbisik, berbicara dengan lembut dan lirih.
“Beneran nggak mau tidur?” bisik Yeowoon, menikmati wajah indah Myungha yang begitu dekat dengannya.
Myungha menggeleng, “kita begadang aja,”lirihnya sambil semakin mendusel ke arah Yeowoon.
Yeowoon merengkuh pinggang Myungha dengan tangannya yang bebas, tangan yang satu lagi masih dia gunakan untuk menggenggam tangan Myungha, menaruhnya diantara dada mereka.
"Masih banyak yang perlu kita obrolin, tapi bingung mulai dari mana." Myungha mengeluarkan wajah berpikirnya, yang dimata Yeowoon terlihat sangat imut.
"Jalanin aja nggak, sih? Daripada bingung kita ngikut arah aja."
"Kamu kalau ada kepikiran sesuatu harus ngomong, aku tukang asumsi soalnya. Daripada salah kan? Mending langsung kasih tau."
"Iya, kita coba pelan-pelan bergantung ke satu sama lain. Kamu juga kalau ada butuh bilang."
Myungha mengangguk, jarinya yang di genggam Yeowoon mencoba menggelitik telapak tangan Yeowoon. Telapak yang kapalan karena dia sering angkat beban, tetapi telapak yang begitu lembut setiap Yeowoon menyentuhnya.
Mereka berdua terdiam diselimuti kesunyian yang nyaman. Menikmati kehadiran satu sama lain di hidup mereka.
“Kamu kok bisa sih suka sama aku?” tanya Yeowoon yang masih tidak percaya.
“Kamu cowok yang paling pantes buat ditaksir, apaan maksudnya kok bisa?” Myungha mengomel.
“Aku nggak pernah bayangin aja bakalan ada orang yang suka sama aku, apalagi orangnya kamu.”
Terkadang Myungha ingin menaruh cermin di setiap sudut ruangan agar Yeowoon bisa melihat dirinya sendiri. Yeowoon memiliki pribadi yang pantas untuk disukai, bonusnya adalah fisiknya yang semua orang akan setuju bahwa dia tampan.
Myungha sedih Yeowoon tidak merasakan hal yang sama tentang dirinya sendiri.
"Waktu pertama kita ketemu, aku ngerasa kamu bawa lampu sorot kemana-mana, karna fokusku langsung ke kamu," kata Myungha mengenang, “Kata Kyunghoon juga, kan dulu kamu banyak yang naksir, masa nggak sadar?”
Yeowoon menggeleng, benar-benar tidak tau menahu. Myungha melepaskan salah satu tangannya dari genggaman Yeowoon dan meletakkannya pada pipi Yeowoon, mengelusnya. Yeowoon meleleh dalam sentuhan Myungha. Matanya setengah terpejam.
“Ini pertama kalinya aku naksir orang yang tepat, aku nggak ngerasa nyesel atau apa. Kamu gampang kok disukai.” Myungha akan selalu mendendangkan pujian untuk Yeowoon sampai Yeowoon menyadari pesonanya.
“Ini pertama kalinya buatku, aku takut kamu kecewa.”
Myungha menggerakkan jempolnya di pipi Yeowoon, gerakannya seolah meyakinkan bahwa dia tidak akan membuatnya kecewa.
“Ini pertama kalinya buat aku juga, aku nggak berekspetasi apa-apa. Kita jalanin bareng-bareng, eksplore bareng, pelan-pelan juga nggak apa-apa. Kita masih punya banyak waktu.”
“Kamu jangan bosen sama aku.”
“Kamu tuh yang jangan bosen sama aku.”
Yeowoon mengeratkan rengkuhannya di pinggang Myungha, “Mana mungkin.”
KAMU SEDANG MEMBACA
And, scene.
FanfictionTae Myungha adalah aktor pendatang baru yang akan membintangi BL drama. Cha Yeowoon seorang manager yang bekerja untuk Myungha. Cheon Sangwon aktor yang akan menjadi partner Myungha dalam drama barunya. Anh Kyunghoon teman masa kecil yeowoon, aktor...