And, scene.

Take Sixteen

Tahun ini adalah tahun terakhir kontrak kerja Myungha dengan perusahaannya. Myungha menyadari bahwa Bos-nya mulai memberinya ekstra perhatian. Sepertinya keuntungan dari dramanya dengan Sangwon cukup memuaskan bagi Bos-nya. Yang Bos-nya tidak tau adalah memberi Myungha sopir dan staff tambahan bukanlah sesuatu yang disukai Myungha. Alih-alih terkesan Myungha lebih merasa kesal.

Myungha bukannya tidak bersyukur dan dia senang Yeowoon tidak harus menyetir setiap hari dan membawa bawaan atau hadiah fans Myungha yang selalu bertambah setiap harinya, hanya saja dengan dikelilingi begitu banyak staff waktunya dengan Yeowoon menjadi terbatas.

Myungha belum memutuskan apakah dia akan memperpanjang kontrak atau tidak. Yeowoon meyakinkannya untuk membaca kontrak barunya baik-baik, jika dia ragu walau sedikit sebaiknya tidak usah. Yeowoon sendiri akan mengundurkan diri jika Myungha memutuskan untuk mengakhiri kontraknya. Yeowoon dengan sangat teliti memilih pekerjaan yang tidak perlu mengikat Myungha saat waktunya tiba. Jadi sekarang Myungha tidak sedang dalam kontrak panjang dibawah agensinya.

Myungha menimbang-nimbang apakah dia bisa berdiri sendiri mengingat namanya masih sangat baru dan Myungha belum menerima tawaran dari agensi baru yang lebih menguntungkan.

Saat ini Myungha sedang bersiap untuk makan malam dengan CEO perusahaan Sangwon, Myungha tidak ingin besar kepala, tetapi Myungha yakin akan ada pembicaraan tentang kontrak. Mereka tidak mengatakan apa-apa hanya undangan makan malam, tetapi rasanya Myungha agak berharap mengingat agensi Sangwon cukup besar dan dari cara mereka memperlakukan Sangwon dengan baik, Myungha menginginkan tawaran itu.

Sangwon dan managernya akan menjemput Myungha malam ini. Myungha agak sedih dia tidak bisa mengajak Yeowoon karena Yeowoon sedang ada jadwal bersama Kyunghoon.

Myungha melihat dirinya di cermin untuk yang terakhir kalinya demi memastikan penampilannya layak. Myungha memakai kemeja formal dan celana bahan warna hitam, berpikir apakah dia perlu memakai blazer atau tidak.

Myungha mengirim fotonya pada Yeowoon yang dibalas dalam hitungan detik bahwa blazer perlu untuk menambah kesan sopan. Myungha membalas singkat dengan love you~ dan bersiap keluar menunggu Sangwon.

Myungha terbengong-bengong saat melihat Sangwon datang dengan kaos dan celana denim. Sangwon membuka pintu mobil sambil tertawa terbahak-bahak.

“Ngapain pake kayak gitu?” tanya Sangwon menyalin pakaian Myungha dari atas ke bawah.

“Kupikir dinnernya formal?” Myungha merasa malu karena heboh sendiri.

“Kalau ama Bos-ku sih nggak perlu dandan, liat aja nanti,” kata Sangwon masih cekikikan.

“Aku ganti dulu, deh!”

Myungha hendak kembali ke apartemennya karena kesal, tapi ditahan oleh Sangwon.

“Nggak usah, lepas aja blazernya. Itu udah bagus kok."

Myungha melepas blazernya dan menyusul Sangwon masuk mobil. Begitu mobil jalan Myungha langsung mengadu pada Yeowoon lewat pesan.

Yeowoon 💙

Hati-hati, ya.
Love you, too~

Me

Nggak jadi pake blazer, yang. Soalnya Sangwon kaosan doang. Nyebelin, kenapa nggak ngasih tau kalau dinnernya santai aja.

Yeowoon 💙

Nggak apa-apa, buat kesan pertama yang bagus, Sangwon kan udah kenal lama.