15

1K 168 10
                                    

AKU SUKA BANGET SAMA COMMENT KALIAN YANG RAME & BERAGAM🤍JADI, BIKIN AKU SEMANGAT UNTUK UP NEXT CHAPTER INI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU SUKA BANGET SAMA COMMENT
KALIAN YANG RAME & BERAGAM🤍
JADI, BIKIN AKU SEMANGAT
UNTUK UP NEXT CHAPTER INI.
NEXT, RAMAIKAN LAGI BIAR AKU MAKIN SEMANGAT 😊🔥

UNTUK CHAPTER INI THOR SARANIN
BUAT BACA BENER-BENER.
BACA SETIAP NARASI & DIALOG
SUPAYA TIDAK KETINGGALAN DETAILNYA.
ATAU MUNGKIN UDAH ADA YANG NOTICE SEJAK AWAL CHAPTER?
🤍😊

...

"A-aku mencintaimu—" Ucap Becky.

BRAKK!

Teryata ada orang lain yang baru saja datang dan membuka pintu tepat disaat Becky mengatakan "Aku Mencintaimu". Orang itu langsung berlari keluar meninggalkan kotak makan yang terjatuh dilantai.

Becky melihat orang yang berlari itu dan langsung mengejarnya.

" Freen, tunggu! " Teriak Becky.

Freen berpura-pura tidak mendengarkan teriakan Becky. Hatinya saat ini benar-benar sakit. Dadanya sesak saat mendengarkan Becky mengucapkan kata yang sangat diimpikannya malah ditujukan kepada wanita lain.

Freen berlari dan langsung memencet tombol lift. Saat lift terbuka Freen langsung masuk dan untung saja Becky sempat masuk sebelum lift tertutup.

Freen menghapus sedikit airmatanya supaya tidak ada orang yang salah paham dengan Becky dan dirinya. Sedangkan Becky tidak bisa berbicara apapun di dalam lift karena ada beberapa karyawan lain yang sedang di dalam lift bersama mereka.

Becky berdiri tepat dibelakang Freen. Becky ingin meraih tangan Freen tapi Freen sudah menyilangkan tangannya di depan dada.

"Boss. Tumben naik lift? " Ucap salah satu pegawai.

"Hah iya sedang ingin saja naik lift. " Ucap Becky.

"Aaa.. Begitu ya. " Ucap pegawai itu.

Becky memang boss yang ramah jadi tidak heran jika para pegawai tidak takut untuk menyapa dan berbicara dengan dirinya.

"Haiss... Kenapa liftnya lama sekali terbuka? " Batin Becky.

Jika tadi Becky merasa sangat menyesal dan sedih karena telah menyakiti Freen. Kini Becky malah terlihat sedikit panik dengan nafasnya yang mulai memburu dan keringat yang mulai menetes dari wajah dan tangannya yang bergetar. Becky sangat berusaha untuk terlihat normal.

Tinnggg...

Pintu lift terbuka. Freen langsung berjalan keluar diikuti oleh Becky dibelakangnya. Becky berusaha menyusul dan disaat tangannya berhasil meraih tangan Freen, Becky malah tidak sengaja melepaskan genggamannya itu dan Freen melanjutkan langkahnya keluar dari kantor.

LOVE IS LIKE THE WIND [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang