LOVE IS LIKE THE WIND [ END ]

27

...

Di rumah sakit Becky masih belum siuman dan Irin sedang pergi untuk membeli sarapan sedangkan Nollan masih terjaga didepan pintu kamar Becky.

Becky kini sendirian di ruangannya...

"Eughh... Akk! "

Syukurlah Becky sudah siuman. Becky tersadar dengan kepala yang sedikit pusing dan ia merasa nyeri pada perutnya.

"Astaga, sudah berapa lama aku disini? "

"Freen? Aku baru ingat jika belum memberinya kabar sejak kemarin. "

"Dimana ponselku? Nah! Ketemu. "

Becky mencoba menghubungi nomor Freen tapi nomornya sedang berada diluar jangkauan.

"Mengapa tidak bisa dihubungi? Tidak seperti biasanya? "

Tanpa pikir panjang Becky langsung mengganti pakaiannya dan bersiap untuk pulang padahal dirinya masih belum pulih.

Becky tidak memperdulikan luka pada perutnya dan bahkan jahitan operasi kemarin juga belum kering. Setelah berganti pakaian, Becky melihat dari pintu dalam ruangannya yang terdapat sedikit kaca sehingga Becky mampu melihat Nollan yang berdiri dan berjaga didepan kamarnya.

Becky mempunyai ide untuk membuat pengalihan agar Nollan menyingkir dari pintu kamarnya. Becky tahu jika Irin pasti sudah menugaskan Nollan untuk berjaga disana supaya dirinya tidak bisa pergi kemanapun dalam kondisi yang sekarang.

Becky mengambil sandal rumah sakit yang tadi ia pakai, dan ia sudah berdiri dibalik pintu.
Dirasa waktu sudah tepat, Becky sengaja melemparkan sandal itu kearah gelas di dekat meja dan tepat sasaran.

PRANG!

Nollan mendengar suara berisik dari ruangan Becky dan langsung masuk kedalam untuk mengeceknya. Sedangkan Becky yang sudah berada dibalik pintu langsung berjalan keluar dan sedikit berlari supaya tidak cepat ketahuan.