2. bareng

360 14 0
                                    

"Eunghh..."

Disebuah ruangan bernuansa putih terdapat seorang gadis dengan alat yang menjadi penunjang hidupnya. Tapi dia bangun seperti terbangun dari tidur.

"Kamu udah sadar sayang" ujar seorang wanita yang masih terlihat anggun.

"Kamu mau apa" tanyanya lagi. "A-ir" jawabnya serak.

Wanita tersebut berjalan kearah nakas disamping brankar tersebut.

"Ini nak" ucapnya. Gadis tersebut pun langsung menerima air dan langsung meneguknya.

"Ada yang sakit sayang?" Tanyanya. Gadis tersebut menyeringit heran.
"Ibu ini siapa?" Tanya nya.

Deg...

"K...amu ga ingat mama? Tanya nya dengan suara bergetar. Gadis tersebut hanya menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal.

"Saya ga ingat apapun" jawabnya. "Bentar... Mama mau hubungi papa" ucapnya yang seperti sedang menahan tangis.

Beberapa saat kemudian, masuklah seorang pria paruh baya dengan seorang dokter dibelakangnya.

"Permisi buk, saya periksa dulu pasiennya." Ucap dokter tersebut.

"Pasien mengalami amnesia karena benturan yang sangat keras dikepalanya ." Ucap dokter tersebut.

"Bisa disembuhkan dok?" tanya pria paruh baya.

"Jika melakukan terapi secara teratur maka ada kemungkinan pasien akan sembuh, tapi ini kembali lagi pada pasien jika dia tidak ingin mengingat semuanya maka kemungkinan untuk sembuh kecil." Jelas dokter tersebut. "Baik dokter" jawab pria paruh baya itu.

"Saya permisi" pamit dokter. Thea melihat kearah dua manusia didepannya. "Jadi gini, nama kamu itu rylee Denandra, saya papa kamu Ethan Denandra ini mama kamu Bianca Denandra, kamu punya Abang namanya Javian Denandra. Enghh... Kamu juga punya tunangan namanya alkeno Devandra" tutur papanya.

"Hah? Aku punya tunangan?" Kaget Thea.

Oke sekarang Thea kita panggil rylee.

"Aduh... Aku pusing" batinnya.

"Iya... Bentar lagi dia sampai kesini" ucap mama rylee.

"Hah?" Sudah cukup. Dia sudah dua kali dikejutkan, untung dia tidak punya riwayat penyakit jantung. "Apakah tranmigrasi? Kalau ia, apakah mereka juga?" Tanya rylee dalam hati. Daripada pusing memikirkan situasi sekarang, ia lebih memilih untuk memejamkan matanya. Ia pun tertidur.

Beberapa saat kemudian, ia terbangun. "Rupanya gw masih di sini" batinnya. Ia merasa tangannya berat, ia pun melirik ke arah tangannya. "Siapa ni?" Tanyanya membatin. Saat dia menggerakkan tangannya orang tersebut pun bangun. "Udah bangun. Kamu mau apa?" Tanyanya. Rylee hanya menatapnya heran. "Oh ya, aku lupa kalau kamu amnesia. Berarti kita kenalan lagi nih" tanyanya. "Aku Alkeno Devandra, tunangan kamu." Ucapnya sambil tersenyum manis. "Omshottt!!! Tampan banget!" Batinnya. "Oh ya satu hal gw belum tau wajah baru gw, cantik kagak ya," lanjutnya membatin.

"Haha... Muka kamu kok bengong gitu" ucap Alkeno.

"Hehe.." balas kikuk.

"Eng... Besok aku udah bisa mulai sekolah kan?" Tanya rylee, dia memutuskan untuk berbicara dengan Alkeno menggunakan aku kamu.

"Sebenarnya belum dibolehin mama papa, tapi kamu ngeyel, jadi boleh selama dibawah pengawasanku" tutur Alkeno yang dibalas anggukan.

"Mama sama papa kemana?" Tanyanya. "Oh... Bayar biaya administrasi nya, jadi kamu udah boleh pulang hari ini. Mau aku bantu mengemasi barang?" Tanya Alkeno. "Eng...boleh" jawab rylee.

Transmigrasi Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang