sedikit lagi end?

149 8 0
                                    

Keesokan harinya, Rylee dan kawan kawannya berangkat ke sekolah bersama, tampak para murid murid bergosip.

"Mereka gosip apa?" Tanya Vanya.

"Entah, kita tanya" ujar Raela.

Mereka berjalan menuju tempat para murid yang bergosip tersebut, Raela bertanya pada siswi ber nametag Amel.

"Lo semua gosip apa?" Tanya Raela.

"Ini si Yolla itu, lo pasti tahu kan? Dia katanya di keluarkan dari sekolah karena sesuatu, tapi sesuatu itu ga dikasih tahu apa" jelas Amel.

"Oh, gitu...btw makasih info nya" ujar Vanya lalu mereka meneruskan perjalanan mereka ke kelas.

Raela dan yang lain tampak memandang Rylee, yang dipandang hanya mengedikkan bahu.

Yolla bukan dikeluarkan karena sebuah masalah, tapi karena dia sudah mati.

Mereka masuk kedalam kelas dan tidak melihat Alkeno dan temannya, hanya ada Ryun disana dan dia terlihat lebih pendiam.
Anatta tampak curiga akan sesuatu dan akan menanyakan nya nanti.

KUYANK TERBHANG

Anda
Bersiap, nanti malam adalah puncaknya.

Fay
Oke

Raela
Nanti markas

Vanya
Oke

Anatta
Oke

Pelajaran dimulai, tampak kelas lebih tenang dari biasanya karena Rylee dan yang lain menjaga jarak dengan Ryun dan Ryun yang hanya diam.

Tak terasa waktu lebih cepat berjalan, sudah saatnya istirahat.
Mereka semua pergi ke kantin kecuali Antara yang izin ingin ke toilet.

"Serius lo ga mau ditemani?" Tanya Raela lagi.

"Iya, gue hanya mau buang air, jadi ga perlu ditemani" kekeh Anatta.

"Jangan lama, kalau lama gue susulin lo" ujar Rylee.

Anatta hanya terkekeh melihat Rylee yang berbicara seperti itu.
Mereka berpisah di persimpangan karena arah yang berbeda.

Anatta melihat Ryun yang berjalan sendiri, ia mengikuti nya dan menarik Ryun ke arah Taman Belakang.

"Kenapa lo tarik gue kesini?" Tanya Ryun datar, tak ada lagi raut wajah menyebalkan seperti biasanya.

"Lo tau sesuatu, kan?" Tanya Anatta.

"Maksud lo?" Tanya Ryun tak mengerti.

"Lo tahu status asli dari sepupu lo kan" tembak Anatta.

Tampak Ryun sedikit bergetar, tapi wajahnya kembali mendatar.

"Hanya siswa SMA biasa" jawab Ryun tenang.

"Siswa SMA biasa berkedok anggota mafia?" Tanya Anatta berbisik di telinga Ryun.

Dia menyeringai saat melihat wajah Ryun yang sudah berubah, dia tampak tak bisa menyembunyikan raut wajahnya.

"Lo... dari mana lo tahu?" Tanya Ryun memundurkan langkahnya.

Semakin Ryun mundur, Anatta semakin mendekat. Suasana taman yang sepi membuat Ryun sedikit takut.

"Apa alasan mereka ga masuk hari ini?" Tanya Anatta menghiraukan pertanyaan Ryun.

"Gue ga tau, Rion hanya nyuruh gue jaga diri" jujur Ryun.

"Kenapa dia nyuruh lo jaga diri?" Tanya Anatta.

"Gue ga tau, saat gue mau bertanya dia pergi"

Tampak Anatta memundurkan langkahnya menjauh dari Ryun lalu menghadap ke belakang.
"Gue mau nanya jujur ke lo, gimana perasaan lo kalo Rion mati?" Tanya Anatta to the point.

"Lo... apa maksud dari pertanyaan lo itu nat, jangan bahas bahas mati" sentak Ryun.

Anatta tersenyum menanggapi ucapan Ryun, dia tahu apa jawaban Ryun.

"Lo sayang Rion kan? Sama gue juga,  tapi takdir ga akan pernah sejalan sama kami" ujar Anatta tersirat akan sesuatu.

Ryun tampak sedang berfikir, dia tidak dapat menemukan makna dari ucapan Anatta.

"Ingat satu hal ini aja Ryun, Gue, teman gue, Rion, dan temannya, Ga akan pernah bisa bersatu. Gue harap semua hal yang udah kita lalui bersama, lo simpan disini dan jangan pernah lupakan" ujar Anatta menunjuk dada Ryun.

Ryun semakin tak mengerti mendengar ucapan panjang Anatta, ia seakan seperti orang bodoh yang tak mengerti apapun.

"Kenapa lo dan teman lo ga bisa bersama dengan Rion dkk?" Tanya Ryun.

"Kita beda" ujar Anatta lalu tersenyum manis pada Ryun, dia berjalan meninggalkan taman belakang itu dan meninggalkan Ryun yang masih belum mengerti.

"Apapun yang terjadi, jangan benci gue dan teman gue ya, yun" ujar Anatta sebelum benar benar meninggalkan Ryun sendiri.

"Apa maksud lo Anatta!" Teriak Ryun.

Bel istirahat telah berakhir dan Anatta terus berjalan menuju kelas, tampak Rylee dan yang lain sudah berada di kelas.

"Lo dari mana, nat?" Tanya Rylee.

"Hehe... Gue tadi buang air besar" ujar Anatta menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Serius? Lo ga bohongi kita kan?" Tanya Vanya.

"Ga berguna gue bohongi lo semua" ujar Anatta yakin.

Tampak mereka semua percaya, dan pembelajaran pun dimulai karena guru yang sudah datang.

Skip markas.

Setelah pulang, mereka langsung melajukan motor ke markas.
Karena letak hutan Utara yang cukup jauh dari sekolah, mereka mengemudikan motor diatas kecepatan rata rata.

Dengan menempuh 20 menit, akhirnya mereka telah sampai di tempat tujuan.
Banyak anggota yang melihat mereka langsung menunduk hormat.

"Hormat kami nona" ujar mereka lantang.

"Ya" jawab Anatta mewakili.

Mereka pun turun dari motor dan berjalan untuk pergi ke tempat latihan, tampak disana Gavin tengah melatih anggota anggota junior.

Rylee dkk memilih untuk berlatih dengan cara melawan anggota senior, tentu saja anggota senior sedikit kaget.

"Kami sangat tidak pantas melawan kalian nona" ujar Andry.

"Lawan atau kepala lo gue penggal" ujar Rylee dengan nada datar tapi mampu membuat anggota senior itu gemetar.

"B- baik nona saya akan menjadi lawan anda" jawab Andry, tentu saja gemetar bagaimana tidak, ia sudah melihat kebengisan dari inti yang baru ini.

"Lo semua cepat cari lawan, setelahnya kita yang jadi lawan" ujar Rylee lalu pergi ke tengah arena latihan.

Mereka hanya mengangguk mengiyakan, lantas mereka juga mencari lawan yang sepadan.

30 menit mereka berlatih dengan melawan anggota senior, tampak lawan mereka, anggota senior banyak terluka.

"Good, masuk dan obati diri kalian" perintah Rylee yang langsung di balas hormat oleh mereka.

"Baik nona"

"Siapa mau lawan gue?" Tanya Fay.

"Gue aja" ujar Rylee.

"Big no, gue nanti malam mau ikut perang nanti malah ga bisa" sinis Fay.

Rylee terkekeh mendengar ucapan Fay yang kelewat jujur, ia akhirnya memilih melawan Gavin.

Raela yang berlatih melawan Fay dan Anatta yang melawan Vanya.
Mereka berlatih sampai petang dan berhenti setelah matahari benar benar hilang.

Hai hai hai👋🏻👋🏻👋🏻
Gimana bab ini???
Tinggalkan 🌟 nya ya beb

Bab selanjutnya adalah end, penasaran?? Makanya vote dan komen banyak banyak sayang ku

Transmigrasi Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang