🌼 E M P A T

235 17 2
                                    

A story inspired by Jongho OST - A Day

*

*

*

I miss you all day long

I want to turn back our time

No matter what day comes, I remember you

I will engrave your name deep into my heart

*

*

*








Present
2024








Primo Amore

Wooyoung membaca tulisan besar yang berada di atas kepalanya lalu menghembuskan nafas berat.

Sungguh, Wooyoung juga tidak mengerti alasan mengapa ia berakhir kembali lagi ke tempat ini.

Berulang kali sudah otak Wooyoung berteriak kata 'jangan' pada dirinya sendiri sejak kemarin malam, tapi tungkai sialannya ini tetap berakhir menapak didepan pintu masuk sebuah restoran Italy yang berada di pusat wilayah Gangnam tanpa ia sadari.

Ya, semua terjadi begitu saja.

Wooyoung juga tidak tahu mengapa tempat ini menjadi pemberhentiannya selepas pulang kerja.

Entahlah, ini hanya seperti panggilan alam bawah sadar yang tidak bisa Wooyoung kendalikan. Ada sesuatu dari tempat ini yang memanggilnya. Tidak peduli berapa kali sudah Wooyoung mencoba agar  melupakan kejadian kemarin malam, tetap saja ia tidak bisa menyingirkan semua itu dari pikirannya.

Mungkin tidak akan bisa.

Semua karena dia—seseorang yang selalu ada di dalam memori terburuk Jung Wooyoung selama bertahun-tahun lamanya. Memori dari masa lalu.

Wooyoung kira sepuluh tahun akan membuatnya melupakan pria itu, tapi ternyata seluruh luka di dalam dirinya ini masih ada dan menganga lebar.

Seperti kata pepatah, pada dasarnya manusia lebih mudah lupa dengan memori baik daripada buruk.

Kalimat itu terbukti dari Wooyoung yang masih terkecoh hanya karena pertemuan tidak disengaja kemarin malam. Wooyoung berdalih pada dirinya sendiri bahwa ia hanya ingin tahu. Mungkinkah ia hanya berhalusinasi saja kemarin ? Atau memang benar kalau orang yang ia lihat itu adalah dia, San.

Ah, soal insiden tamparan itu, Wooyoung akui ia gegabah. Wooyoung baru menyadari itu ketika ia berendam air hangat berjam-jam di bathtub yang ada di rumahnya. Kenapa  Wooyoung melakukan itu ? Harusnya Wooyoung bisa menjaga emosinya dan tidak membiarkan kebodohannya mengambil alih akal sehatnya. Wooyoung—ia tiba-tiba kesal.

Maksudnya, kenapa juga pria itu terlihat sengaja memperlakukan Wooyoung seperti orang asing ?

Tapi tidak, ini bukan berarti Wooyoung menyesal.

Wooyoung hanya merasa sudah mempermalukan dirinya sendiri dengan bertindak terlalu spontan.

Belum lagi Wooyoung menambah masalah karena meninggalkan Tuan Putri Im di restoran karena emosi. Harusnya Wooyoung tetap tenang saat itu.

Harusnya Wooyoung tidak membiarkan Choi San bajingan itu merasa kalau ia masih terusik dengan masa lalu mereka sampai sekarang. Mungkin pria itu sedang tertawa senang setelah mendapatinya lepas kendali dihadapan orang banyak. Sial sekali.

A Day || WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang