A story inspired by Jongho OST - A Day
*
*
*
I miss you all day long
I want to turn back our time
No matter what day comes, I remember you
I will engrave your name deep into my heart
*
*
*
PAST
Beradaptasi dilingkungan yang baru rupanya tidak semudah pikirkan San. Selama hampir dua minggu menjadi siswa resmi Cheongdam, ia bahkan masih tidak bisa menghafal dimana letak fasilitas sekolah, seperti perpustakaan, ruang kesenian, ruangan lab, lapangan olahraga indoor. Bahkan San juga masih sering tersasar saat ia mencari letak kamar mandi.
Berbeda dengan sekolah San di kampung halaman, jelas saja Cheongdam memiliki luas yang berkali-kali lipat lebih lebar, dengan jumlah ruangan yang jauh lebih banyak dan juga bervariasi setiap lantai.
Sebagai seorang introvert tingkat akut, sulit bagi San untuk membuka percakapan pada seseorang, meskipun itu hanya untuk sekedar bertanya arah.
Pernah satu kali San berkeliling mencari ruangan seni sampai bel berbunyi dan berakhir ia hampir tersasat dan telat masuk kembali ke dalam kelas.
Karena itu, San lebih banyak menghabiskan waktu duduk diam di kelas saja akhir-akhir ini. Ia sendiri tidak tahu apakah ia aneh atau memang anak-anak di kelasnya yang dengan sengaja menghindarinya.
Bayangkan saja, selama hampir dua minggu berada dikelas baru ia belum juga mendapat satu teman di sini. Ah—ralat, kecuali Wooyoung. Rekan sebangku yang selalu merecoki San didalam kelas. Kalau saja si Jung itu tidak mengajak San bersosialisasi, pasti San akan dikenal bisu. Bisa jadi sampai lulus nanti.
Soal Jung Wooyoung.
Tidak ada yang berubah diantara mereka.
San masih duduk di samping Wooyoung, dan juga Wooyoung masih suka mengusik ketenangannya.
Terutama di jam pelajaran.
Baru tiga hari terakhir ini San bisa belajar dengan tenang karena Wooyoung bolos dari kelas. Si Jung itu hanya akan terlihat di kelas pertama, lalu kelas akan berganti dan pemuda itu pun menghilang. Ia tidak tahu kemana, yang jelas batang hidung Jung Wooyoung tidak terlihat lagi sampai pulang nanti.
Mungkin pemuda itu bermain-main dengan geng dari kelas sebelah yang selalu ia tempeli disekolah.
Ya, meskipun San dan Wooyoung teman sebangku, nyatanya frekuensi mereka bertemu tidak sebanyak yang San kira. Bahkan bisa di bilang sangat jarang.
'Aku menyukaimu, kau lucu.'
Awalnya San kira Wooyoung benar-benar terobsesi padanya saat mendengar kalimat itu, tapi ternyata lagi-lagi semua itu hanya perasaannya sendiri saja.
Wooyoung tidak menempel pada San seperti yang sempat ia bayangkan selama ini. Nyatanya, Jung Wooyoung itu suka menempel pada semua orang.
Ya, benar-benar semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Day || Woosan
FanficCinta ? Dulu Wooyoung percaya tentang itu, tapi sekarang baginya semua hanya lelucon. "Aku ingin putus ... " Sejak hari dimana Wooyoung mendengar kalimat itu, ia mulai membenci segala hal yang berhubungan dengan cinta dan romansa. Wooyoung sudah be...