🌼 E M P A T B E L A S

143 20 2
                                    

A story inspired by Jongho OST - A Day

*

*

*

I miss you all day long

I want to turn back our time

No matter what day comes, I remember you

I will engrave your name deep into my heart

*

*

*








Present
2024








Restoran lagi-lagi sepi hari ini. Meskipun mereka sudah membuka jam operasional lebih pagi, belum ada juga pelanggan yang datang hingga siang hari.

Sepertinya masalah video kemarin itu masih jadi topik hangat sampai sekarang. Bohong kalau San bilang ia tidak stress, tapi ada hal lain yang masih tidak kalah penting untuk ia selesaikan sekarang.

Ya, soal perjanjiannya dengan Wooyoung.

Ngomong-ngomong, Seonghwa, Yunho dan anak-anak lain juga sudah tahu soal hal ini. Setelah San selesai berdiskusi dengan Wooyoung, mereka tiba-tiba membombardir San dengan berbagai macam pertanyaan. Mau tidak mau San harus menjawab.

Sudah sangat jelas mereka tidak setuju, terutama Park Seonghwa. Pemuda tertua itu menolak keras sampai beradu argumen dengan San karena dirasa kontrak sewa itu tidak masuk akal di otaknya. Dan juga pasti karena orang itu adalah Jung Wooyoung.

San dan Seonghwa bertengkar—cukup besar.

Pendapat Seonghwa masih belum berubah sampai sekarang, dan pemuda itu masih memasang wajah judesnya ketika seseorang bernama Kang Yeosang datang bersama dengan pihak kuasa hukum untuk meminta tanda tangan kesepakatan surat kontrak sewa mereka yang baru. Ya, benar, Kang Yeosang, sekrestaris Wooyoung, sudah ada disini sekarang.

Soal surat perjanjian itu, San sudah membacanya, dan isinya sama seperti yang Wooyoung jelaskan.

Kenaikan sewa tiga kali lipat dan harus di bayar di awal tahun. Juga kesepakatan soal bagi hasil omset penjualan setiap bulannya. Semua laporan restoran menjadi hak Wooyoung dan separuh kuasa sebagai pemilik restoran berpindah ke tangannya termasuk dalam pengambilan keputusan. Disana juga tertulis angka fantastis yang harus dibayarkan kalau terjadi pelanggaran kontrak. Lebih besar dari jumlah uang kompensasi yang pemuda Jung tawarkan padanya.

Lalu apa yang San lakukan ?

Tentu saja ia membubuhkan tanda tangannya.

San melihat ekspresi murka Seonghwa yang tengah memantau meja mereka dari jauh. Setelah ini pasti kakak tidak sedarahnya itu akan kembali merutuki keputusan San yang dari kemarin ia anggap bodoh.

Mereka akan bertengkar—lagi.

Pemuda Kang dengan setelan kantor rapi didepan San bersuara setelah menyerahkan kertas kontrak sepenuhnya pada si kuasa hukum. "Aku tidak tahu apa yang Wooyoung katakan, tapi menurutku kau juga bodoh. Tidak seharusnya kau setuju, kontrak yang kalian sepakati ini tidak menguntungkanmu."

Well, pemuda yang memperkenalkan diri sebagai sekretaris pribadi dari Wooyoung itu terlihat baik.

Tutur katanya sopan dan tidak mengintimidasi.

A Day || WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang