🌼 E N A M

651 43 6
                                    

A story inspired by Jongho OST - A Day

*

*

*

I miss you all day long

I want to turn back our time

No matter what day comes, I remember you

I will engrave your name deep into my heart

*

*

*








Present








Wooyoung membolak-balikkan halaman laporan di tangannya, ia sedang sibuk membaca satu persatu deretan kata dengan tidak bersemangat. Ada raut kemarahan yang tercetak jelas di wajah dinginnya.

Suasana hati Wooyoung sedang buruk hari ini dan ditambah dengan berbagai macam masalah terkait proyek pembangunan yang sedang ia tangani. Satu jam lebih sudah Wooyoung duduk menahan bosan di kursi pimpinannya sambil mendengarkan setiap keluhan dari para bawahan yang tidak memberikan solusi apapun untuk menyelesaikan inti persoalan.

Ayolah, Wooyoung sedang tidak ingin membentak seseorang hari ini, tapi kalau semakin di pancing emosinya juga bisa meledak. Yeosang yang sedari tadi duduk di sisinya juga sudah melirik was-was.

"Cukup dengan basa-basinya, langsung saja ke inti permasalahan." Wooyoung melempar map laporan proyek keatas meja. Bola matanya memicing tajam pada lelaki kepala tiga yang sedang berdiri didepan layar proyektor. "Ini masalah yang seharusnya bisa kau diskusikan dengan divisimu sebelum kau bawa ke ruangan meeting. Apa aku harus selalu memberi instruksi satu persatu untuk kalian ? Sudah berapa lama kau bekerja disini sampai mengurus masalah ijin dari pihak setempat saja kau masih kewalahan. Apa harus aku yang turun langsung ke lapangan ?"

"Maaf, say— "

Wooyoung menyela, "Kita punya tim kuasa hukum berpengalaman, harusnya sejak awal kau mencoba membahas masalah ini dengan mereka. Kau sadar berapa banyak anggaran yang harus kita keluarkan karena keterlambatan bodoh ini ? Aku ada meeting dengan para investor disetiap bulan dan proyek ini sudah berjalan hampir dua tahun lamanya. Selama ini survey yang kalian laporkan padaku selalu saja masalah dan masalah. Jadi apa lagi yang harus aku jelaskan pada mereka dimeeting berikutnya, huh ?"

"Maaf, daepyeonim." Pria itu membungkukkan badannya sembilan puluh derajat ke bawah kaki.

Wooyoung menggaruk ujung alisnya kesal. "Aku tidak butuh permintaan maaf, selesaikan masalah perijinan ini secepatnya. Kalau sampai aku masih mendengar masalah yang sama di meeting minggu depan, kau dan timmu yang akan membayar biaya anggaran tambahan ke depannya. Kau mengerti ?"

"Baik, saya akan koordinasikan ini dengan bagian kuasa hukum dan pihak berwenang di lapangan."

"Sekretaris Kang," panggil Wooyoung pada sang sekretaris yang duduk di sampingnya. "Buatkan jadwal meeting dengan tim finance jumat depan. Beritahu juga ke mereka untuk membuat laporan audit ulang semua biaya yang sudah di keluarkan selama proyek ini, rincikan semua secara detail."

"Baik. Akan saya jadwalkan."

Diskusi itu berakhir ketika Wooyoung mengangkat bokongnya dari kursi direksi. Pemuda itu berjalan meninggalkan ruangan tanpa memberikan sepatah kata, sampai-sampai Yeosang yang harus memberi instruksi kepada mereka untuk membubarkan diri.

A Day || WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang