06

1.9K 192 27
                                    

Xiao Zhan duduk di kamarnya dengan menekuk kakinya. Di depannya ada tes pek dan hasil lab rumah sakit yang menyatakan dia hamil. Sudah dua minggu. Hatinya teriris sakit.

Bingung apa yang harus dia lakukan sekarang untuk mendapatkan uang, makan, biaya sekolah Alex. Dia resah karena Jiyang sudah memecatnya tadi sore. Jadi dia pulang dengan perasaan campur aduk. Ingin marah tapi dengan siapa.

Dia pun menenggelamkan kepalanya di lutut. Entahlah, dia ingin tidur karena lelah. Yifan si bajingan itu terlalu jauh menghancurkannya.

"Aku tidak tahu ini anak siapa." Tangisnya.

Isakan tangisnya sangat menyedihkan dan keras. Alex mendengar papanya menangis langsung mengetuk pintu. Xiao Zhan enggan membukanya. Dia tidak mau bertemu orang bahkan Alex. Dia malu.

Dia akui memang hanya melakukan seks dengan Yibo tanpa pengaman. Tapi apa orang kaya itu akan percaya dengannya? Dia hanya pelacur yang ditiduri banyak orang. Pastinya tidak akan percaya. Yibo juga pasti sudah sering dimintai pertanggung jawaban.

Menyesal?

Tentu saja

Kenapa dia percaya dengan orang yang sekarang menghancurkan hidupnya.

"Papa. Apa papa sakit?"

"Tidak." Jawab Zhan. Suaranya bergetar.

"Papa. Alex ingin tidur dengan Papa."

Tidak ada jawaban. Alex menyerah mungkin Papanya butuh waktu. Jadi dia menunggu di depan pintu kamar. Dia duduk dan bersandar.

Zhan yang di dalam penasaran tidak terdengar lagi suara sang anak. Dia pun membersihkan alat dan hasil tes. Menaruhnya di laci kamar. Ada gambar usg juga disana. Janinnya masih berbentuk titik.

Setelah mengusap air matanya dia membuka pintu kamar. Terasa Alex yang terhuyung. Zhan melihat ke bawah sedangkan Alex menatapnya.

"Papa." Pekik Alex dengan senyum. Akhirnya Papanya yang cantik keluar.

"Papa. Papa kenapa menangis lagi?"

"Aku tidak apa-apa. Ayo masuk." Zhan membawa anaknya naik ke kasur.

Alex bersiap dengan selimut doraemonnya. Dia menatap Papanya. "Papa. Sini." Alex menepuk kasur.

"Aiyo. Menggemaskannya anak Papa." Puji Zhan sungguhan. Dia memang merasa gemas dengan Alex yang lucu.

"Masih sore. Apa kau langsung ingin tidur?"

"Mau peluk Papa." Cicit Alex.

🦋


Sedangkan di luar rumah ada orang yang berdiri menjulang tinggi dengan wajah bodohnya. Membawa kresek putih besar yang entahlah apa isinya. Orang itu menghela nafasnya beberapa kali sampai dia memutuskan untuk mengetuk pintu.

"Iya sebentar."

Yibo, pria itu merasakan jantungnya berdebar lebih cepat. Disana dia mendengar suara yang membuatnya bingung akhir-akhir ini.

Ceklek

Deg

Baiklah, ini dia sinetron mereka. Wang Yibo terdiam melihat Xiao Zhan yang tampak manis tanpa riasan di wajah, lalu rambut hitamnya yang jatuh tanpa distylis. Zhan tampak seperti orang biasa. Bukannya Xiao Zhan yang ada di club malam.

Baju casualnya, celana longgarnya. Zhan tampan dan manis.

"Tuan?" Zhan melambai. Sebenarnya dia sudah bertanya ada urusan apa Yibo kemari. Tapi sepertinya Yibo sedang nge-lag.

Yè dié. ✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang