07

1.9K 200 18
                                    

Xiao Zhan banyak melamun akhir-akhir ini. Semua kegiatan yang dilakukannya sering tidak beres, seperti menyabuni anaknya dengan shampo. Menggoreng telur dengan air. Sampai melamun di depan makanan.

Untung saja ada jagoan kecilnya yang selalu menjaganya. Alex menepuk tangan sang papa ketika di dalam bus mengantarnya ke sekolah.

"Papa."

"Hm?" Zhan terjingkat karena tepukan sang anak.

Karena pikirannya sedang kacau dia semakin merasa tidak beres. Seminggu ini dia merindukan pria itu. Dia selalu menunggu barang kali dia datang tapi hanya harapannya saja. Yibo tidak lagi menemuinya.

"Sudah tiba. Aku turun dulu, ya, Pa."

"Ayo." Zhan menggandeng anaknya hingga turun. Mereka berdiri di depan gerbang sekolah.

"Lex, ingat pesan Papa. Taati gurumu."

"Hao! Aku akan selalu mentaati guru, karena mereka orang tua kita di sekolah. Alex sayang Papa. Daaa" anak itu berlari masuk ke dalam gerbang. Ada guru yang menyambutnya. Zhan mengangguk menerima sapaan dari guru pria itu.

Setelah anaknya masuk kini hanya dia seorang yang berjalan di trotoar. Sedikit jalan-jalan meringankan beban pikirannya yang menumpuk.

Hutangnya di bank mendadak lunas. Dia mengetahuinya saat akan membayar cicilan. Lalu ada depkolektor yang merayunya di rumah karena bisa membayar hutang. Katanya Zhan cukup pintar memilih mangsa. Apanya? Mangsa apa?

"Hidupku kenapa jungkir balik seperti ini?" Monolognya dengan nada yang merendah seperti, ya sudahlah.

Hamil

Dia sudah menduganya sejak Yibo sering menumpahkan semua benihnya di dalam. Pria dingin itu seperti tidak mau melepaskannya. Tapi setelah ini dia menjadi resah karena perasaanya yang mulai tumbuh untuk pria itu.

"Ini anaknya." Zhan menyentuh perut datarnya. Seharusnya memang begitu karena Xiao Zhan selalu memastikan mereka memakai pengaman dan Zhan hanya menyerahkan dirinya seutuhnya untuk Yibo.

Di pinggiran jalan raya yang hangat di bawah sinar matahari. Dedaunan melambai tertiup angin. Poni hitam Xiao Zhan juga tertiup ringan. Sejuk, pikirnya.

Kemudian netranya melihat sosok yang dirindukannya. Pria yang beberapa minggu ini membuat dunianya gonjang-ganjing.

Zhan masih menatapnya dengan seksama. Rasanya senang bisa melihat pria tinggi itu. Tampan sekali dibalut kemeja hitam dan celana kerja warna cream. Kemeja itu memiliki kancing warna putih. Sangat rapi dilihat oleh Xiao Zhan.

Ilustrasi yibo gege

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi yibo gege

Wang Yibopun merasa ada yang memerhatikan dari jauh, di seberang sana, Zhan sedang menatapnya dengan mata bulatnya. Mata mereka pun bertubrukan.

Yè dié. ✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang