Season 2 (6)

755 85 9
                                    

Di sebuah ruangan kerja yang tegang, terdapat banyak orang yang berdiri di setiap sudut kelas. Beberapa duduk di sofa berwarna coklat. Salah satu yang duduk adalah Wang Yibo.

Auranya dingin dan berwajah seram. Wang Yibo terkenal dengan wajah datarnya. Sikapnya tidak ada toleransi untuk orang yang berani mengusiknya.

Seseorang duduk berlutut di atas lantai marmer yang dingin. Ketakutan dan bergetar. Sejak tadi tidak berani menengadahkan kepalanya. Begitu sunyi tidak ada yang berbicara.

Sampai Wang Yibo bergerak sedikit merubah posisi menjadi condong ke depan. Tatapannya lurus ke orang yang berlutut.

"Kau cukup pintar mengelabui Dylan."

Orang itu sigap menatap Yibo, "Tolong maafkan aku! Aku mengaku salah! Tapi lepaskan aku!"

Yibo menaikkan alisnya. "Setelah lama kau kabur?" Tanya Yibo mengejek. "Jangan harap."

Pria itu pun menyesal telah melukai anaknya bertahun-tahun. Kekecewaannya membuat dirinya lupa jika Xiao Zhan tetap anaknya. Anak kandungnya yang dulu dia selalu sayang dan dimanjakan.

Melihat pria tua di depannya sedang menangis menyesal membuat Yibo jengah. Dulu awalnya memang Yibo juga tidak perduli dengan Xiao Zhan, tapi seiring berjalannya waktu, membuat Yibo penasaran dengan kehidupan Zhan dan mempertemukannya dengan pria ini sekarang. Dia sempat menyesal dengan ucapannya yang menyebut Zhan sebagai 'pelacur', terlalu jahat sekali.

"Dylan, kau sudah siapkan tempatnya?" Yibo melirik pria dingin yang berdiri agak jauh darinya.

"Iya Presdir Wang."

Darius menatap ngeri kepada Dylan yang siap sekali melahap pria tua itu. Itu karena Dylan ingin balas dendam. Beberapa hari ini dibuat sibuk karena mencari ayah dari istri bosnya ini. Pantas saja Dylan terlihat marah.

"Darius."

"Ya Presdir Wang." Darius mengalihkan pandangannya kepada Yibo dengan cepat. Ketahuan kan sedang menatap Dylan.

"Temani Dylan menunggu orang ini."

"Siap Presdir."

"Apa yang akan kau lakukan!!!? Lepaskan aku! Aku tidak mau kembali ke tempat itu?!" Tangis pria tua itu.

Jangan terlalu dibayangkan jika Xiao Shan adalah pria gendut dan jelek. Justru dia tampan dan tinggi serta gagah. Itu mengapa dia bisa membuat bibit semanis Xiao Zhan. Keturunan keluarga Xiao dari dulu tidak pernah gagal.

Kembali dimana Xiao Shan yang mulai memberontak karena diseret anak buah Dylan. Wang Yibo berdiri dari duduknya. Kemudian menyaksikan Xiao Shan digelandang masuk ke sebuah kamar. Dylan menutup kamar dan berjaga di luar sambil menyedekap dada. Sedangkan Darius bersandar di tembok menghadap ke Dylan.

Tidak ada kalimat yang teruntai dari bibir Yibo, dia langsung memilih pergi karena orang kepercayaannya sudah siap siaga.

Sedangkan di rumah mewah, kediaman Wang Yibo. Xiao Zhan panik sedari pagi Yibo belum pulang, sekarang sudah hampir petang. Dia tidak mendapat kabar dari Yibo dan perasaanya sangat tidak enak.

Sejak tadi Luna sudah menangis karena demam. Ponsel Wang Yibo mati.

"Astaga kemana dia pergi." Zhan menggigit ujung ponselnya.

"Hiks hiks Papa. Mau Dadda" Luna merengek di kasurnya.

Alex juga bingung bagaimana menenangkan sang adik yang sejak tadi menangis. Dia menggaruk telinganya.

"Dadda masih bekerja. Kau dengan Gege dulu ya."

"Nda au.. Dadda huaaa."

"Alex, kau apakan lagi Meimei."

Yè dié. ✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang