03

1.9K 221 46
                                    

Sesampainya di rumah Xiao Zhan masuk ke dalam dengan terburu-buru. Pikirannya berkecamuk karena Alex. Ketika sudah berada di ruang tengah dia melihat anaknya tak sadarkan diri.

"Ya tuhan. Alex." Xiao Zhan panik bukan main. Ini pertama kalinya dia melihat anaknya pingsan. Bibirnya pucat dan dingin.

Dengan sekali hentak, dia berhasil membawa Alex di gendongannya. Dia berlari keluar rumah. Pandangan itu tidak luput dari seorang CEO Mobil. Wang Yibo. Berlari bersama anaknya yang ada di gendongan. Jadi Alex adalah anaknya. Xiao Zhan sudah menikah berarti. Yibo masih bertanya kenapa Xiao Zhan memilih menjadi kupu-kupu malam sedangkan dia sudah menikah. Begitu kira-kira isi kepala Yibo.

🦋

Alex menderita radang usus ringan. Ini karena sering makan terlambat dan tidak sehat. Xiao Zhan lumpuh begitu mendengar diagnosis dokter. Selama ini dia berusaha mencukupi kebutuhan anaknya di samping membayat hutang suaminya yang kabur entah kemana. Dulunya dia adalah orang kaya namun karena krypto dan hutang lainnya Xiao Zhan yang harus ada getahnya. Ditambah hinaan terus terlontar untuknya dari mulut biadap suami.

Kini dia bingung harus apa. Uangnya besok akan disetor ke pihak bank agar rumah satu-satunya tidak tersita. Mana mungkin dia menginap di bar bos nya meski tidak masalah.

"Alex. Maafkan aku." Zhan mengusap pipi tambun sang anak. Setelah di tangani dokter anak itu sudah pulih kini dia tertidur.

🦋

Kata siapa Xiao Zhan hidup dengan damai? Mungkin saja karena dia selalu tersenyum ramah kepada siapapun dan selalu baik-baik saja ketika ditanya. Nyatanya, dia hanya berusaha menutupi rapuhnya. Dia setiap malam akan menangis di kamar. Pagi dia akan terlihat biasa dan terlihat sangat bahagia, meninggalkan kantung hitamnya saja dengan mata bengkak.

Pagi hingga siang dia gunakan untuk bersih-bersih rumah dan tidur. Kemudian sekitar sore, dia biasanya menjemput anaknya.

"Papa." Nampak anak lelaki yang tersenyum cerah keluar dari area sekolah.

Terkadang Xiao Zhan marah pada dirinya sendiri ketika melihat anaknya begitu sehat. Anak itu tampak tidak ada beban padahal Xiao Zhan tahu perasaan anaknya yang setiap kali menatap iri pada anak lain. Mereka dijemput ibunya sedangkan dia bersama papanya.

Xiao Zhan marah karena tidak bisa membahagiakan anaknya. Alex menjadi anak tanpa ayah karenanya. Bodoh dalam memilih seseorang menjadi ayahnya Alex  Andai dia tidak gegabah mungkin dia tidak akan seperti ini tapi nasi sudah menjadi bubur.

"Bagaimana sekolahmu?" Xiao Zhan mengusap kepala anaknya lembut. Karena sakit kemarin Xiao Zhan lebih ketat menjaga pola makan anaknya.

"Laoshi memujiku karena nilaiku tinggi. Dan dia memintaku mengajari Daren."

"Bagus. Sekarang ucapkan terima kasih pada Daren karena sudah menumpang. Lalu kau akan pulang dengan Papa."

"Baiklah."

Xiao Zhan melihat anaknya mendekati Daren, lalu terlihat sedang berbincang sedikit. Kadang Zhan akan melihat ada semburat merah di pipi anaknya ketika berbicara dengan Daren. Ah, anak kecil.

"Sudah." Alex langsung memeluk Papanya.

"Kau kenapa?"

"Tidak ada. Hanya merindukanmu." Jawab si anak dalam pelukan. Alex menenggelamkan kepalanya di perut sang ibu. Andai Alex tau jika dia yang melahirkannya. Akankah tetap seperti ini atau menjauh karena jijik seperti suaminya?

"Lex mau makan mi di bibi Ren?"

"Mauu!" Ucap Alex riang.

🦋

Yè dié. ✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang