sebelum kita mulai, terima kasih ya atas apresiasi para pembaca yang singgah di cerita ini.
Sebagai peringatan aja, untuk ending bonus yang terakhir bakal sering kedapatan penggunaan kata 'tytyd', penjelasan panjang tentang carrier, sama mood renjun yang suka naik turun macam pertemanan arsy (?) dan ya, mereka berdua pasangan horny jadi setiap kesempatan pasti adu tytyd.
jadi silakan ditutup apabila tidak nyaman. wassalam🙏😘
***
.
.
.
Would it be Joan or Jerrin?
.
.
.
***
Pertemuan dua keluarga baru terlaksana seminggu setelah makan malam dengan keluarga Lee. Nggak tanggung-tanggung, Papa Lee sendiri yang berusul buat memboyong satu keluarga inti menemui keluarga si calon menantu. Renjun mewanti-wanti orangtuanya agar tidak random ketika mereka bertemu dan Mama Huang bertanya apa Dinu berasal dari keluarga Mafia makanya mereka harus kalem?
Jeno melongo dulu, baru ketawa, mengingat peribahasa buah pasti jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Jadilah. Dua keluarga berbeda kebangsaan meski terhitung satu benua saling bercengkrama di kediaman masa kecil Renjun. Mama Huang gatal ingin bertanya ke Mama Lee yang anggun banget sampai akhirnya nggak bisa menahan.
"Jeng, kok anak Jeng mau sih sama anak saya?"
"Loh, justru itu juga yang kemaren saya tanyakan ke anak Jeng, kenapa mau sama anak saya padahal cuek gitu."
Kedua sejoli sama-sama menepuk dahi. Mulai. Mulai lagi kan dua orang ini. Bersyukur surga di telapak kaki mereka.
"Ih bener, anak saya tu ngambekan, senggol dikit ntar dibacok, memang nggak merepotkan?" sahut Mama Huang khawatir anak bungsu Mama Lee kena lecet bila menikahi putra tunggalnya.
"Duh, jangan-jangan malah dicuekin sama anak saya."
"Ini kalau ada ajang kompetisi anak paling buruk kayaknya Mama sama Tante Huang seri deh, nggak ada yang menang." akhirnya Jeno bersuara dengan tampang masam. Mengundang cekikikan dari Ibu-Ibu, sementara para Bapak-Bapak hanya makan malam dalam ketenangan menikmati tontonan gratis.
"Lah, Mama ini kan cuman nanya ke Jeng Huang, bersedia kah menerima kamu anak cuek bebek kayak gini."
"Kalau saya sudah pasti bersedia, Jeng. Dinu anak ganteng dan baik, nah yang jadi problem ini anak saya-"
"Maaaa.." giliran Renjun mengerang kesal sehingga sepasang kekasih itu sama-sama manyun. Tetap malah buat dua wanita cantik tersebut terkikik geli. "Renjun nggak gitu suwer! Ya kadang ada ngerepotin dikit namanya khilaf tapi nggak separah waktu kecil kok,"
"Dan juga Jeno nggak secuek itu sama Renjun, Ma." Sang barista tak mau kalah angkat bicara untuk mengklarifikasi wataknya, tak sadar telah mengundang senyum lembut dari para Ibu tercinta. Terutama Mama Lee yang selama ini menganggap Jeno masih seorang anak bungsu manja kini telah menjadi lelaki dewasa yang tahu arti mencintai kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO SIDES OF THE COIN [NOREN]✔️
FanficPertemuan tidak terduga di tempat tak disangka oleh seorang pelukis freelance dan barista di kedai kopi. Meet the sunshine and the grumpy one! ⚠️ : boyslove ; top!jn ; bot!rj ; update tidak menentu (tergantung hati penulis) ; painter!rj ; barista/ba...