Ketika tiba di sekolah seluruh tatapan tertuju pada Asher, tidak semuanya ada juga yang tidak peduli.Murid-murid melihat Asher dari atas sampai bawah.
"Eh, itu Asher bukan sih? Kok kayak beda yaa?"
"Iya, gue juga ngerasain auranya beda sama Asher yang biasanya"
"Sok-sok'an aura, Roy Kioshi lo?"
"Ih tapi beneran, sekarang Asher keliatan keren. Gak kayak biasanya, kayak banci"
"Apa jangan-jangan ini efek jatoh dari tangga beberapa hari lalu?"
Itulah percakapan dan bisik-bisik yang bisa Asher dengar, namun apa pedulinya?.
Asher melangkah masuk mencari kelasnya. "Tsk, gini nih.. Ngasih ingatan setengah-setengah. Sialan.." gerutu serta umpatnya.
Sang pemilik tubuh asli hanya memberi ingatan di mana sekolahnya berada tapi tidak dengan kelasnya.
Itulah yang membuat Asher kesal. Di sepanjang lorong Asher terus menggerutu.
Ingin bertanya pada murid-murid di sana tapi takut mereka curiga.
Sampai tiba-tiba suara seorang gadis memanggilnya dari arah belakang.
Asher menengok dan melihat seorang gadis tengah berlari ke arahnya, namun dia malah salfok ke sesuatu.
'Gile, tobrut cok. Pantesan si Ivan demen' gumam batinnya.
Adalah Gealova Redista Ghaviell, crush Ivan yang merupakan gadis populer di sekolah.
Gea nama panggilannya, ia langsung memeluk Asher saat sampai di hadapan remaja tersebut.
"Aku kangen banget sama kamu.. Aku juga khawatir.." ucap Gea masih memeluk Asher.
Dia yang dia peluk hanya tersenyum canggung sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Di sisi lain Ivan baru saja sampai di parkiran, ia turun dari motor dan berjalan masuk ke sekolah.
Langkahnya berhenti saat di lorong dia melihat pemandangan yang tak ingin di lihatnya.
Di mana sang crush memeluk sang adik. Meskipun Gea yang lebih dulu, tapi Ivan tetap menyalahkan dan membenci Asher.
Dengan perasaan kesal bercampur marah Ivan pun melanjutkan jalannya, bukan ke kelas melainkan rooftop.
Kembali pada Asher, dia melepaskan pelukan Gea. "Ee.. Gea kan ya?"
Mendengar itu ekpresi gadis tersebut langsung berubah khawatir. "Kamu lupa sama aku?! Apa bener kata yang lain, kamu amnesia?"
"Enggak. Cuma kan gua udah tidur tiga hari, jadi ingatan gua tuh masih memproses gitu.." ucap Asher meskipun dia sendiri tidak mengerti apa yang di ucapkannya.
Gea hanya mengangguk sembari ber'oh'ria. "Kamu masih inget kelas kamu gak?"
"Nah! Itu.. Gua rada-rada lupa, lo bisa anterin gak?"
Gea mengangguk antusias. "Bisa dong! Ayok.." ucapnya lalu menggandeng tangan Asher.
Dalam perjalanan menuju kelas, suasana hening menyelimuti mereka berdua sampai Gea berucap.
"Oh ya, kamu kok sekarang beda ya? Cara ngomong, penampilan sama jalan kamu.."
Mendengar ucapan Gea membuat Asher tegang seketika. "Yaa.. Emang kenapa? Aneh ya?"
Gea menggeleng kencang. "Enggak kok, cumaa.. Hehe.. Kamu sekarang tambah keren. Aku jadi makin suka"
Bukannya tersanjung Asher malah geli, tapi dia tidak menunjukkannya dengan ekspresi.
"Ekhem! Di mana kelasnya? Tunjukkin aja, gua ke sana sendiri"
"Uh? O-ohh.. Kamu lurus aja ke lorong itu, terus belok kiri. Kelas IPA-2B"
"Oke, thanks yaa.." ucap Asher kemudian pergi dari sana meninggalkan Gea yang terdiam di tempat sembari menatapnya.
'Aku harus bikin Asher jatuh cinta sama aku, gimana pun caranya..' batin Gea lalu beranjak dari sana menuju kelasnya.
☘︎•☘︎
"IPA-2B.. IPA-2B.. Nah! Ini dia" seru Asher senang setelah bertemu kelas yang dia cari.
Ketika masuk lagi-lagi banyak yang menatapnya. 'Nih manusia pada kenapa sih? Kayak gak pernah liat orang ganteng aja..' cibir batin Asher.
Dengan mengabaikan tatapan mereka, Asher pun mendudukan diri di salah satu kursi dekat jendela yang berada di barisan terakhir.
Setelah duduk Asher pun menelungkupkan kepala di meja dengan kedua tangannya sebagai bantal.
Itu merupakan kebiasaanya pada kehidupan di raga yang dulu.
Kriiiinng~!
Bel masuk sekolah pun berbunyi beberapa saat kemudian. Para murid yang ada di luar segera masuk.
Seorang guru bername tag Yuli masuk ke dalam, dan dengan senyuman ramahnya dia menyapa seluruh murid.
"Selamat pagi anak-anak.."
"Pagi buk!!" ucap mereka semua minus Asher karna dia tertidur.
"Hari ini kelas kita kedatangan murid baru, dia pindahan dari US. Silahkan masuk nak.."
Tak lama seorang laki-laki berwajah tampan bak pangeran masuk, membuat gadis-gadis di kelas itu jadi histeris.
"Diam, diam semuanya!! Kamu silahkan perkenalan diri"
Si laki-laki yang mana murid baru tersebut maju selangkah dan memperkenalkan diri.
"Vion Franco Rahandika" ucapnya singkat, padat dan jelas dengan suara berat miliknya.
Para gadis-gadis di sana kembali tantrum mendengar itu.
"Gilak! Dingin banget cok, padahal gak ada ac.."
"Uwihh.. Vibe cowok Wattpad anjayy"
"Kalo gini mah setiap hari gua dateng ke sekolah, minggu pun jadi lahh.."
Itulah ucapan-ucapan yang keluar dari mulut para murid gadis di sana.
Guru Yuli hanya bisa menggeleng pelan, dia kembali menatap sang murid baru.
"Nah, kamu silahkan duduk di sana- Eh? Itu siapa yang tidur?"
"Asher buk!" sahut salah satu murid.
"Ohh.. Dia sudah sembuh rupanya. Nah kamu, silahkan duduk di sebelah Asher"
Murid baru atau panggil saja Vion itu berjalan menuju tempat duduk yang di maksud.
Asher yang merasakan seseorang duduk di sebelahnya pun terbangun.
Saat menengok Asher langsung terkejut, begitupun Vion. "Lo?!!" seru mereka berdua.
••••••••• ☘︎ •••••••••
Next??
KAMU SEDANG MEMBACA
IN ANOTHER BODY || BL || ON GOING √
Teen FictionHanya kisah tentang seorang perempuan tomboy yang jiwa nya berpindah ke dalam raga lelaki feminim setelah mengalami kecelakaan. •••••••• ☘︎ ••••••••• [ Note ] ˙ Typo. ˙ Berantakan. [ Warning ] ˚ Kata-kata kasar. ˚ Kekerasan.