[ Cp. 10 ]

4.7K 329 8
                                    


"Kini ku sadar~"

"Kop, sekop sekop!!"

"Cintaku ini~ tak berarti, untukmu~"

"Azekk!"

Arga hanya bisa menggeleng pelan melihat tingkah para sahabatnya.

Dia lanjut membaca buku, menghiraukan para manusia kelebihan baterai tersebut.

"Byan coba kayang, yan" ujar Arkha yang mana langsung di turuti oleh sang empu.

Byan pun kayang dan membuat Arkha dan Key tampang terkecangan dan kagum.

"Anjay, boleh kali nih casting film azab. Judulnya 'karna terlalu banyak sekop-sekop, mayatnya kayang dan gak bisa balik lagi'" celetuk Key membuat Arkha serta Byan tertawa terbahak-bahak.

Rendah sekali bukan humor mereka.

Namun tak lama kemudian tawa itu berhenti ketika datang seseorang yang tak lain adalah Zavian.

"Wihh.. Pembalap kita udah balik nih. Gimana? Lo pasti menang kan?"

"Kalah" ucap Zavian yang membuat ketiga temannya itu terkejut, tak terkecuali Arga.

Karna Zavian itu tak pernah terkalahkan dalam acara seperti balap liar, dan ini merupakan salah satu sejarah untuk nya dan kawan-kawan.

"Kok bisa?! Siapa yang berani-beraninya ngalahin raja jalanan kita???" ujar Byan.

"Yah.. Gak jadi makan enak dong" ucap Arkha yang di angguki Key.

Zavian memutar bola mata malas. "Gue cuma kalah balapan, bukan bangkrut"

Dia pun mengeluarkan kartu kredit hitam miliknya dan memberikan pada ketiga sahabatnya.

"Pake semau kalian, kalo perlu habisin" lanjut ucapnya.

Byan, Arkha dan Key tentu saja senang. Arkha mengambil kartu tersebut dan menaruhnya di dompet.

"Hehe.. Lo emang yang terbaik. Yok lah, kita jajan.." ucapnya di angguki Byan dan Key.

Mereka bertiga pun pergi, sehingga di tempat yang mereka sebut "markas" itu tersisa Zavian dan Arga.

Hening sampai Arga lebih dulu berbicara. "Siapa?"

Zavian yang mengerti apa yang di maksud itu pun terdiam sesaat sebelum tersenyum simpul.

"Seseorang yang lo tau"

Arga mengernyit, dia berfikir sejenak dan sebuah nama pun muncul. "Gak mungkin"

"Ya, gue juga gak percaya. Tapi itu bener-bener dia" balas Zavian dengan masih tersenyum simpul.

☘︎•☘︎

Sementara itu, Asher tengah mendorong motornya ke depan mansions.

Dia sengaja tidak menyalakan mesin karna takut ketahuan tentu saja.

Mengintip sedikit ke lubang kunci gerbang, dia melihat beberapa penjaga di sana.

Tak heran karna Andrian dan Chaterine itu termasuk di dalam orang yang cukup berpengaruh di kota, jadi mereka punya banyak penjaga di mansions.

"Pstt! Pst! Pak.." bisik Asher sedikit kencang memanggil salah satu penjaga.

Dan untungnya berhasil, si penjaga pun menengok. Namun sayangnya dia mengira Asher merupakan penyusup, sehingga dia pun berteriak.

"Siapa itu??!"

"Ssttt.. Ini saya pak, Asher.."

Mendengar nama sang tuan muda, si penjaga segera menghampiri dan membuka pintu gerbang.

"Tuan muda, anda habis dari mana pulang larut seperti ini?"

"Udah bapak gak perlu tau" ucap Asher lalu menyuruh si penjaga untuk menyingkir karna dia ingin memasukkan motornya.

Setelah motor berhasil terparkir rapih, Asher pun mulai masuk ke dalam rumah.

Saat membuka pintu pemandangan yang ia lihat adalah gelap gulita, benar-benar tidak ada cahaya satu pun.

'Sip lah, udah pada tidur nih kayaknya..'

"Abis dari mana kamu?"

"!!!"

••••••••• ☘︎ •••••••••

Next??

IN ANOTHER BODY || BL || ON GOING √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang